75 secara statistik tidak berbeda nyata P0,05 demikian juga dengan rataan
neutrofil selama intervensi nikotin tidak berbeda nyata P0,05.
45.80 44.60
48.40 46.33
47.80 48.33
42.00 43.00
44.00 45.00
46.00 47.00
48.00 49.00
A B
C Pakan
K o
n s
e n
tr a
s i
N e
tr o
fi l
sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin
Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C.
Gambar 21 Histogram perubahan konsentrasi netrofil monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin
Selama intervensi nikotin, persentase neutrofil mengalami kecenderungan peningkatan pada satu bulan setelah intervensi nikotin dan mengalami
kecenderungan penurunan pada dua dan tiga bulan setelah intervensi nikotin untuk perlakuan B dan C sedangkan pada perlakuan A mengalami kecenderungan
penurunan pada satu bulan setelah intervensi nikotin tetapi pada dua dan tiga bulan setelah intervensi nikotin mengalami kecenderungan peningkatan. Secara
umum, rataan persentase jumlah neutrofil dari penelitian ini adalah 44,00±14,18– 51,80±6,80, nilai tersebut lebih rendah dari hasil penelitian yang dilaporkan
Andrade et al. 2004 sebesar 65,38±8,93. Namun nilai yang diperoleh dari penelitian ini masih berada dalam kisaran normal neutrofil untuk primata seperti
yang dilaporkan Fridman 2002 sebesar 21–47.
Limfosit merupakan salah satu jenis leukosit agranulosit yang merupakan
bagian terbesar dari leukosit. Limfosit dibedakan dalam dua bentuk, yaitu limfosit besar dan limfosit kecil. Limfosit tipe besar merupakan limfosit muda dengan
diameter 1 µ
, intu melekuk heterokromatik, dikelilingi sitoplasma, perbandingan sitoplasma dan inti adalah 1:1 dan jarang ditemukan dalam peredaran darah. Tipe
kedua adalah limfosit kecil merupakan bentuk limfosit dewasa, memiliki diameter 8
µ m, inti bulat heterokromatik, dikelilingi lingkaran tipis sitoplasma dengan
76 perbandingan inti 1:9, dan kadang pada limfosit sering ditemukan penjuluran
sitoplasma Guyton 1993. Limfosit dalam sistem kekebalan tubuh terdiri dari dua yaitu limfosit-T
yang berperan dalam sistem kekebalan yang diperantarai sel dan limfosit-B yang berperan dalam pembentukan antibodi serta bertanggungjawab pada sistem
kekebalan humoral. Limfosit memiliki fungsi yang kompleks dengan fungsi utama adalah memproduksi antibodi limfosit-B atau sebagai sel efektor khusus
dalam menanggapi antigen yang melekat pada makrofag limfosit-T Tizard 1987. Peran limfosit dalam sistem imunitas yakni dengan mengikatkan diri pada
benda asing serta merusaknya yang merupakan fungsi dari limfosit-T, dengan waktu hidup dari limfosit berkisar 100-300 hari atau bahkan bertahun-tahun
Guyton 1993; Guyton dan Hall 1997. Rataan persentase limfosit monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama diintervensi dengan nikotin
dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ditampilkan pada Gambar 22,
rataan persentase limfosit sebelum intervensi nikotin yakni 42,20±11,73 pada perlakuan A, 44,80±18,19 untuk perlakuan B dan 41,60±15,18 untuk
perlakuan C. Rataan persentase limfosit tersebut secara statistik tidak berbeda nyata P0,05 baik antar perlakuan maupun berdasarkan lamanya intervensi
nikotin.
44.20 44.80