4.60 1.60 Analisis hematologi, nilai kecernaan dan tingkah laku monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan obes yang diintervensi nikotin

79 nikotin bermanfaat untuk dijadikan sebagai obat anti parasit terutama untuk obat cacing. Monosit merupakan salah satu jenis leukosit agranulosit yang berukuran sangat besar dengan diameter 15–20 µ m serta memiliki perbandingan sitoplasma dan inti 6:4 Swenson 1970. Monosit bersifat motil, dapat berpindah dengan gerakan amuboid serta mempunyai kemampuan memfagositosis mikroorganisme, sel yang nekrotik dan runtuhan sel Tizard 1987. Monosit yang dinyatakan dengan MONO jumlahnya sekitar 2–8 dan jumlahnya akan tinggi jika terjadi infeksi bakteri Yayasan Spritia 2008. Rataan persentase monosit monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian seperti yang tercantum pada Gambar 24, bahwa terjadi penurunan persentase jumlah monosit selama intervensi nikotin. Sebelum intervensi nikotin rataan persentase monosit sebesar 5,00±2,55 pada perlakuan A, 4,60±1,67 untuk perlakuan B dan 6,60±6,66 untuk perlakuan C.

5.00 4.60

6.60

1.53 1.60

1.20 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 A B C Pakan K o n s e n tr a s i M o n o s it sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C. Gambar 24 Histogram perubahan konsentrasi monosit monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin Selama intervensi nikotin, jumlah monosit mengalami penurunan yang berbeda sangat nyata P0.01 sebesar 1,53±1,34 pada perlakuan A, 1,60±1,15 untuk perlakuan B dan 1,20±1,14 untuk perlakuan C. Persentase jumlah monosit selama intervensi nikotin menurun dan berada pada kisaran 80 normal sebagaimana yang dilaporkan Andrade et al. 2004 yakni sebesar 1,95±1,32. Penurunan jumlah monosit selama intervensi nikotin dapat disebabkan karena monosit masuk ke dalam jaringan dan berubah menjadi makrofag. Guyton 1996 menyatakan bahwa pada kondisi tertentu monosit dapat masuk ke dalam jaringan dan berubah menjadi makrofag serta dapat bertahan hidup bertahun-tahun. Disamping itu, penurunan tersebut sebagai efek dari nikotin yang mempercepat masuknya monosit ke dalam jaringan sehingga persentase yang ditemukan dalam darah putih lebih rendah dari normal. Pengaruh nikotin terhadap adhesi dan perpindahan monosit dinyatakan oleh Heeschen et al. 2003 bahwa secara in vitro, nikotin merangsang adhesi dan transmigrasi monosit. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Indeks Massa Tubuh Konsumsi Pakan Konsumsi merupakan faktor terpenting untuk penentuan kebutuhan hidup pokok dan produksi. Tingkat konsumsi merupakan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh hewan bila makanan tersebut diberikan secara ad libitum Parakkasi 1999. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rataan konsumsi monyet ekor panjang sebelum dan selama diintervensi nikotin disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Rataan konsumsi pakan, bobot badan dan indeks massa tubuh IMT monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin Perubahan Bulan Perlakuan Pakan A Pakan B Pakan C Konsumsi g B1 79,04 ± 21,67 A Y 86,62 ± 14,95 A Y 124,98 ± 26,56 B X B2 56,79 ± 14,53 B 60,85 ± 11,87 B 123,21 ± 31,22 B B3 71,38 ± 12,43 A 78,76 ± 11,36 A 125,14 ± 17,39 B B4 71,08 ± 8,57 A 68,36 ± 5,23 B 151,23 ± 13,99 A Bobot Badan kg B1 4,53 ± 0,69 Y 5,02 ± 1,20 X 4,92 ± 0,19 X B2 4,39 ± 0,59 4,94 ± 1,00 4,70 ± 0,24 B3 4,42 ± 0,58 4,91 ± 0,98 4,84 ± 0,31 B4 4,44 ± 0,59 4,88 ± 0,88 5,04 ± 0,45 IMT kgm 2 B1 23,41 ± 2,23 Z 26,60 ± 6,82 X 24,71 ± 0,57 Y B2 22,72 ± 1,91 26,13 ± 5,63 23,60 ± 0,85 B3 22,87 ± 1,62 26,00 ± 5,65 24,30 ± 1,02 B4 21,60 ± 2,05 24,06 ± 3,71 25,06 ± 2,19 Keterangan: Huruf X, Y, Z yang berbeda pada baris dan A, B, C yang berbeda pada kolom tiap pengamatan berbeda nyata P0,01. 81 Dari hasil penelitian seperti yang ditampilkan pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa monyet ekor panjang sebelum diberikan nikotin memiliki rataan konsumsi sebesar 79,04±21,67 gekorhari untuk individu yang mendapat perlakuan A dan rataan konsumsi pada individu yang mendapat perlakuan B dan C masing-masing sebesar 86,62±14,95 gekorhari dan 124,98±26,56 gekorhari. Rataan konsumsi pakan ini secara statistik berbeda sangat nyata P0,01, dimana konsumsi yang mendapat perlakuan C menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata P0,01 lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Selama intervensi nikotin, monyet ekor panjang memiliki penurunan konsumsi dimana rataan konsumsi pada perlakuan A selama intervensi nikotin menurun sebesar 15,97 sedangkan perlakuan B menurun sebesar 19,97. Hal yang berbeda pada monyet yang mendapat perlakuan C, intervensi nikotin cenderung meningkatkan konsumsi sebesar 6,57, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 25. Penurunan rataan konsumsi selama intervensi nikotin menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata P0,01.

79.04 86.62