86.62 69.32 Analisis hematologi, nilai kecernaan dan tingkah laku monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan obes yang diintervensi nikotin

81 Dari hasil penelitian seperti yang ditampilkan pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa monyet ekor panjang sebelum diberikan nikotin memiliki rataan konsumsi sebesar 79,04±21,67 gekorhari untuk individu yang mendapat perlakuan A dan rataan konsumsi pada individu yang mendapat perlakuan B dan C masing-masing sebesar 86,62±14,95 gekorhari dan 124,98±26,56 gekorhari. Rataan konsumsi pakan ini secara statistik berbeda sangat nyata P0,01, dimana konsumsi yang mendapat perlakuan C menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata P0,01 lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Selama intervensi nikotin, monyet ekor panjang memiliki penurunan konsumsi dimana rataan konsumsi pada perlakuan A selama intervensi nikotin menurun sebesar 15,97 sedangkan perlakuan B menurun sebesar 19,97. Hal yang berbeda pada monyet yang mendapat perlakuan C, intervensi nikotin cenderung meningkatkan konsumsi sebesar 6,57, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 25. Penurunan rataan konsumsi selama intervensi nikotin menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata P0,01.

79.04 86.62

124.98

66.42 69.32

133.19 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 A B C Pakan R a ta -r a ta K o n s u m s i P a k a n g sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin Keterangan: A= pakan A, B= Pakan B, dan C= pakan C. Gambar 25 Histogram rataan konsumsi pakan monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin Sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 12, bahwa konsumsi terendah sebelum intervensi nikotin yakni monyet ekor panjang yang mendapat perlakuan A, kemudian perlakuan B dan yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C sebesar 124,98±26,56 gekorhari. Perbedaan konsumsi tersebut berbeda sangat nyata P0,01 antar perlakuan, selanjutnya pada satu bulan setelah intervensi nikotin 82 terjadi penurunan konsumsi pakan untuk semua perlakuan, namun kemudian meningkat pada dua bulan setelah intervensi nikotin untuk semua perlakuan sedangkan pada tiga bulan setelah intervensi nikotin terjadi penurunan konsumsi terutama individu yang mendapat perlakuan A dan B sedangkan untuk individu yang mendapat perlakuan C terjadi peningkatan konsumsi pakan. Penurunan dan peningkatan konsumsi pakan berdasarkan waktu selama intervensi nikotin menunjukkan perbedaan sangat nyata P0,01. Penurunan konsumsi pada pakan A dan B tersebut merupakan efek dari nikotin yang dapat menekan konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan, sebagaimana Grunberg 2007 dan Chiolero et al. 2008 menyatakan bahwa dalam jangka pendek, nikotin meningkatkan pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan sehingga dapat menekan pertambahan bobot badan, hal ini dapat menjelaskan mengapa perokok cenderung memiliki bobot badan lebih rendah daripada bukan perokok. Efek nikotin tersebut melalui sistem saraf dan mempengaruhi tiga faktor penentu yang mengatur pembelanjaan energi, dan nafsu makan sebagaimana yang dijelaskan Chatkin dan Chatkin 2007 bahwa nikotin memiliki sistem penyampaian pada neurotransmitters di otak untuk mengurangi kebutuhan akan asupan energi dan akibatnya terjadi penurunan nafsu makan. Selain itu, nikotin memiliki efek langsung pada stimulasi metabolisme jaringan adipose untuk menghasilkan hormon Leptin, ghrelin dan neuropeptide Y sebagai faktor yang terlibat dalam hubungan antara nikotin dan indeks massa tubuh. Bobot Badan dan Indeks Massa Tubuh Berdasarkan hasil penelitian seperti yang dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar 26 dapat dilihat bahwa bobot badan monyet ekor panjang mengalami kecenderungan penurunan selama intervensi nikotin. Rataan bobot badan monyet ekor panjang yang mendapat perlakuan A mengalami kecenderungan penurunan sebesar 0,11 kg atau 2,50 dari 4,53±0,69 kg menjadi 4,42±0,03 kg selama tiga bulan penelitian, begitupula dengan monyet yang mendapat perlakuan B mengalami kecenderungan penurunan sebesar 0,11 kg atau 2,19 dari 5,02±1,20 kg menjadi 4,91±0,03 kg serta monyet yang mendapat perlakuan C, juga mengalami kecenderungan penurunan sebesar 0,06 kg atau 1,22 dari 4,92±0,19 kg menjadi 4,86±0,17 kg Gambar 26. Angka 83 bobot badan menunjukkan kecenderungan penurunan namun secara statistik tidak bermakna berdasarkan perbedaan waktu lamanya intervensi nikotin.

4.53 5.02