Mayoritas siswa beragama Islam dengan persentase 99.8 persen. Kewarganegaraan siswa seluruhnya berasal dari warga Negara Indonesia.
Kondisi orang tua sebagian besar tergolong ekonomi kurang mampu sebesar 70.1 persen. Kategori ini berdasarkan jenis pekerjaan orang tua yaitu
sebagian besar sebagai buruh tani dan mendapatkan bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS dari pemerintah.
SD Negeri Gunung Leutik memiliki 16 orang guru dengan perbandingan guru laki-laki dan perempuan adalah sebesar 43.7 persen dan
56.3 persen. Tingkat pendidikan guru diantaranya: SLP, SLA, D2 dan S1. Pendidikan terendah yaitu SLP Sebesar 6.3 persen dan tingkat pendidikan
tertinggi yaitu S1 sebesar 50 persen. Tabel 4 Sebaran guru dan pegawai berdasarkan jenis pegawai, jenis
kelamin dan tingkat pendidikan
4.2 Proses Belajar Mengajar
Modul guru dan siswa merupakan bahan yang dipakai dalam pembelajaran di kelas, dimana guru mengintegrasikan modul ke dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sebanyak delapan kali guru mengajarkan murid tentang konservasi 15 jenis unggulan tumbuhan obat di Gunung
Leutik terhitung bulan Februari sampai dengan April 2011. Setiap pertemuan, guru menyampaikan satu sampai dua bab materi tumbuhan obat.
Setelah menyampaikan materi dari bab 1 sampai dengan 15 maka diadakan ujian tertulis tentang seputar tumbuhan obat yang dipelajari, dengan tujuan
sejauh mana siswa mengetahui tumbuhan obat dengan baik. Ujian tertulis pertama yang diujikan adalah bab sambiloto, meniran, takokak, pegagan,
temulawak dan jahe merah sedangkan ujian tertulis kedua yang diujikan adalah bab jeruk nipis, binahong, mahkota dewa, rosella, sirsak, sangitan,
Jenis Pegawai
Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan
SLP SLA
D2 S1
n n
n n
n n
Guru 6
37.5 9
56.3 2
12.5 5 31.3
8 50
Tata usaha 1
6.25 1
6.3 0 0
Total 7
43.7 9
56.3 1
6.3 2
12.5 5 31.3
8 50
sirih, brotowali, dan kenikir. Metode pembelajaran yang digunakan adalah penjelasan dari guru, diskusi, dan tanya jawab. Indikator keberhasilan yang
diharapkan adalah siswa mengenal, mengetahui manfaat, ciri-ciri serta cara membuat ramuan tumbuhan obat. Selain itu siswa juga di tugaskan untuk
membawa tumbuhan obat dari rumah. Pembelajaran tumbuhan obat tidak hanya dilakukan di kelas saja
akan tetapi juga dilakukan kunjungan ke rumah TOGA yang ada di Gunung Leutik. Siswa menanam 6 jenis tumbuhan obat diantaranya adalah
jahe merah, kenikir, binahong, mahkota dewa, pegagan, dan rosella. Siswa diberikan pemahaman tentang pengolahan tanah, perbandingan pupuk dan
tanah, penanaman, penyiangan, dan pemeliharaan. Penanaman dilakukan di pot, polybag dan kebun sekolah. Setelah penanaman selesai dilakukan,
siswa ditugaskan untuk menempel nama ilmiah dan manfaat tumbuhan obat.
a b
c d
e f
Gambar 3 a Persiapan menanam, b Mencangkul tanah, c Pengolahan tanah, d Penanaman di pot, e Penanaman di kebun sekolah, f
Penamaan nama ilmiah.
Pada saat melakukan kunjungan ke rumah TOGA di Gunung Leutik, siswa mendapatkan wawasan baru tentang berbagai tumbuhan obat
dan juga demo pembuatan teh rosella.
a b
Gambar 4 a Penjelasan tumbuhan obat di rumah TOGA, b Demo membuat teh rosella di rumah TOGA
4.3 Karakteristik Siswa dan Sosial Keluarga 4.3.1 Karakteristik Siswa