Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. SD ini berdiri pada tahun 1982 seluas 1500 m
2
di atas tanah dengan luas bangunan 1072 m
2
.
4.1.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Sekolah
Untuk sarana dan prasarana SDN Gunung Leutik sudah tergolong cukup baik. Hal ini dilihat dari kondisi ruangan dan mebeuler yang rata-rata
dalam kondisi baik. Sekolah memiliki delapan ruangan diantaranya ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, WC, ruang kesenian, mushola,
UKS, dan satu ruang lainnya, semua ruangan dalam kondisi baik. Jenis Mebeuler yang ada diantaranya 143 meja siswa single dalam kondisi 142
baik dan 1 rusak ringan, 282 kursi siswa single dalam kondisi 267 baik dan 15 rusak, tujuh papan tulis dalam kondisi baik, tujuh lemari dalam kondisi
baik, satu buah rak dalam keadaan baik, 10 meja dan kursi guru dalam kondisi baik dan satu kursi tamu dalam kondisi baik.
4.1.6 Kondisi Demografi Siswa dan Guru
Berdasarkan data laporan keadaan per 31 Oktober 2010 tahun pelajaran 2010-2011, jumlah siswa SDN Gunung Leutik seluruhnya
sebanyak 491 orang dengan perbandingan laki-laki dan perempuan sebesar 52.7 persen berbanding 47.3 persen. Siswa terbanyak ada di kelas satu
dengan jumlah 100 orang. Tabel 3 Sebaran siswa berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan kelas
Tingkat Jumlah siswa
Total Perempuan
Laki-laki n
n n
Kelas 1 42
42 58
58 100
100 Kelas 2
48 51.6
45 48.4
93 100
Kelas 3 28
40 42
60 70
100 Kelas 4
35 46.7
40 53.3
75 100
Kelas 5 46
54.2 39
45.8 85
100 Kelas 6
33 48.5
35 51.5
68 100
Total 232
47.3 259
52.7 491
100
Mayoritas siswa beragama Islam dengan persentase 99.8 persen. Kewarganegaraan siswa seluruhnya berasal dari warga Negara Indonesia.
Kondisi orang tua sebagian besar tergolong ekonomi kurang mampu sebesar 70.1 persen. Kategori ini berdasarkan jenis pekerjaan orang tua yaitu
sebagian besar sebagai buruh tani dan mendapatkan bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS dari pemerintah.
SD Negeri Gunung Leutik memiliki 16 orang guru dengan perbandingan guru laki-laki dan perempuan adalah sebesar 43.7 persen dan
56.3 persen. Tingkat pendidikan guru diantaranya: SLP, SLA, D2 dan S1. Pendidikan terendah yaitu SLP Sebesar 6.3 persen dan tingkat pendidikan