Tri-Stimulus AMAR Alamiah, Manfaat, Rela Pro-Konservasi

remaja menciptakan bayangan situasi ideal, mulai mempertimbangkan kemungkinan di masa depan, dalam memecahkan masalah, pemikiran operasional formal lebih sistematis

2.5 Tri-Stimulus AMAR Alamiah, Manfaat, Rela Pro-Konservasi

Tri stimulus AMAR pro-konservasi merupakan pendorong utama sikap dan aksi konservasi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu stimulus alamiah, stimulus manfaat dan stimulus religius.Ketiga kelompok ini tidak dapat dipisah dan harus telah mengkristal menjadi satu kesatuan sebagai stimulus kuat penggerak, pendorong, dan pembentuk sikap-prilaku untuk konservasi. Dalam konteks sistem nilai ke tiga kelompok stimulus ini tidak lain adalah kristalisasi dari nilai-nilai kebenaran, kepentingan, dan kebaikan Zuhud 2007 Kelompok nilai-nilai stimulus alam adalah meliputi semua pengetahuan yang berkaitan dengan sifat, dan karakteristik bioekologi setiap spesies tumbuhan obat, yaitu seperti pengetahuan cara membuat bibit yang baik, cara menanam, penetapan habitat atau lokasi yang sesuai bagi kehidupan optimal spesies. Kelompok nilai-nilai stimulus manfaat adalah semua pengetahuan tentang manfaat atau khasiat setiap spesies tumbuhan obat untuk kesehatan atau untuk mengobati penyakit tertentu, nilai ekonomi dari produk obat, nilai sosial, budaya, dan ekologis. Kelompok nilai-nilai stimulus rela adalah nilai-nilai yang menjamin tumbuh kerelaan masyarakat untuk konservasi TOGA, misalnya adanya jaminan setiap anggota masyarakat punya hak akses untuk manfaat TOGA secara legal, ada sistem intensif dan disintensif dalam kelompok masyarakat. Dihidup kembangkannya nilai-nilai religius seperti pahala dan dosa yang dapat menjadi stimulus rela masyarakat untuk bersikap dan berprilaku konservasi. Menurut Zuhud 2007 dalam konteks sistem nilai ke tiga kelompok stimulus adalah kristalisasi dari nilai-nilai kebenaran, kepentingan, dan kebaikan.Kristalisasi dari ketiga stimulus diatas yang dapat menjadi penggerak, penyeimbang dan pengendali terwujudnya sikap dan perilaku untuk aksi konservasi yang berkelanjutan di kehidupan nyata.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran