Kalender Tanam 7 Neraca Air Lahan

KAT i = KAT i-1 + CH-ETp Hingga kandungan air tanah sama dengan kapasitas lapang yang berarti kondisi air tanah terus mencapai kondisi kapasitas lapang. Dengan keterangan : I = indeks bahang KL =Kapasitas lapang mm KAT =Kadar kandungan air tanah aktual mm. APWL = akumulasi air yang hilang secara potensial mm. e = 2,718281828 Adapun menghitung nilai ∆KAT berdasarkan selisih antara KAT satu yang lain menggunakan persamaan: ∆KAT = KAT i -KAT i-1 Nilai ∆KAT + menunjukkan penambahan terhadap kadar air tanah, sebaliknya jika nilai ∆KAT - menunjukkan penggurangan terhadap kadar air tanah. 4. Menghitung nilai evapotranspirasi aktual, dengan menggunakan konsep sebagai berikut: Jika CH ETp, ETA = ETp Jika CHETp, ETA = CH + ∆KAT 5. Menghitung nilai defisit yang merupakan jumlah air yang berkurang untuk keperluan tanaman: Defisit = ETp − ETA 6. Menghitung surplus yang merupakan kelebihan curah hujan setelah simpanan air mencapai kapasitas lapang dengan menggunakan persamaan: S=CH-ETp- ∆KAT 7. Menghitung nilai limpasan surplus air sebesar 50 dengan persamaan sebagai berikut: Ro 1 = S i -R i-1 ×kRo Keterangan: Ron = runoff periode ke –n dihitung sejak awal periode surplus. Si = Surplus ke-i kRo =koefisien runoff 50.

3.3.8 Kalender Tanam

Potensi masa tanam untuk tanaman dapat juga ditentukan berdasarkan ketersediaan lengas tanah yang diperoleh dari hasil perhitungan neraca air lahan. Ditetapkan bahwa periode masa tanam adalah periode- periode dimana kandungan lengas tanah 50 air tersedia Pramudia et al 1998. Penyataan ini mengacu pada pendapat Richard dan Richard dalam Buckman dan Brady 1969 bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik, air harus ditambahkan bila 50-85 dari air tersedia telah habis terpakai.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Kondisi Umum Wilayah Kajian Konawe Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan koordinat wilayah 03°45 - 04°45’ LS hingga 121°45 - 123°00 BT. Luas daerah konawe selatan 451.420 ha atau sekitar 11, 84 dari luasan Sulawesi tenggara. Wilayah Konawe selatan memiliki batas-batas wilayah, yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Tiworo, sebelah timur berbatasan dengan laut banda, serta sebelah barat, berbatasan dengan wilayah kabupaten Kolaka. Kondisi permukaan tanah wilayah Konawe bergunung dan berbukit yang diapit oleh dataran rendah. Konawe Selatan merupakan kabupaten yang memiliki potensi paling tinggi dalam mengupayakan hasil dari sektor pertanian. Adapun jenis tanah di wilayah tersebut meliputi Latosol dengan luas 105.451,71 Ha atau 23,36, Podzolik seluas 127.074,73 Ha atau 28,15, Organosol seluas 21.261,88 Ha atau 4,71 , Mediteran seluas 15.303,14 Ha atau 3,39,Aluvial seluas 21.668,16 Ha atau 4,80 serta tanah Campuran seluas 160.660,38 Ha atau 35,59 BPS Konawe Selatan 2010. Secara umum, wilayah Konawe Selatan memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan terjadi pada bulan November hingga Maret, dan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus hingga bulan Oktober. Suhu tertinggi yang terukur selama 13 tahun terjadi pada bulan November dan suhu udara terendah di bulan Agustus. Tipe hujan pada wilayah Konawe Selatan merupakan tipe monsoon, namun pola curah hujan juga masih dipengaruhi oleh faktor lokal. Hasil perhitungan selama 25 tahun, menggambarkan bahwa puncak hujan tertinggi pada bulan Mei lalu mengalami penurunan Binomial Gambar 1.