Tipe Iklim Kabupaten Konawe Selatan

Gambar 1 Pola curah hujan dan suhu Kabupaten Konawe Selatan. Menurut Khomarudin et al 2001, daerah yang termasuk tipe hujan monsoon adalah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat dan Jakarta, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Kawasan Sulawesi Tenggara yang tergolong tipe hujan monsoon mengidentifikasikan bahwa Konawe Selatan juga memiliki pola hujan yang sama. Adapun letak stasiun pengamatan hujan di Konawe Selatan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Letak Stasiun Iklim Kabupaten Konawe Selatan

4.2 Tipe Iklim Kabupaten Konawe Selatan

Klasifikasi Oldeman merupakan salah satu klasifikasi yang cukup berguna khususnya dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan Indonesia. Kriteria dalam klasifikasi iklim ini didasarkan pada hitungan bulan basah BB, bulan lembab BL, serta bulan kering BK yang batasannya memperhatikan peluang hujan, hujan efektif, dan kebutuhan air tanaman. Adapun batas kriteria sebagai berikut Handoko, 1993: 1. Bulan basah yaitu bulan dengan rata-rata curah hujan 200 mm. 2. Bulan Lembab yaitu bulan dengan rata-rata curah hujan 100-200 mm. 3. Bulan kering yaitu bulan dengan rata-rata curah hujan 100 mm. Data curah hujan yang digunakan dalam klasifikasi iklim untuk stasiun Motaha, Atari, serta Bandara sebanyak 26 tahun, yang dimulai dari tahun 1985 –2010. Adapun untuk stasiun Moramo, panjang data yang digunakan sebanyak 20 tahun, yang dimulai dari tahun 1990 –2010. Perbedaan panjang data tersebut disebabkan oleh keterbatasan akan data curah hujan pada tiap-tiap stasiun iklim. Konawe Selatan merupakan wilayah yang beriklim kering, dengan tipe iklim D dan E Tabel 2. Kondisi tersebut sangat memungkinkan untuk pembudidayaan padi gogo, sebagai salah satu varietas padi untuk lahan kering. Berdasarkan survey yang dilakukan pada saat pengambilan sampel tanah di beberapa titik daerah perwakilan setiap stasiun, terdapat beberapa daerah yang memiliki kelembaban tanah yang cukup lembab baik, yaitu wilayah Baito dan Lanud W Mongonsidi. Walaupun tergolong daerah dengan iklim D, akan tetapi di wilayah ini masih terdapat lahan padi sawah yang cukup luas. Secara umum, padi gogo untuk wilayah Lanud W Mongonsidi dan Baito ditanam secara tumpang sari dengan tanaman komoditas lahan kering yang membutuhkan jumlah air lebih sedikit, seperti Jagung. Adapun untuk daerah Motaha dan Atari merupakan dua dari beberapa wilayah di Konawe Selatan yang cukup kering. Hal ini dapat diperkuat dengan kondisi tanah yang cenderung retak dan keras. 24.5 25 25.5 26 26.5 27 27.5 28 28.5 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 S u h u C C u ra h H u ja n mm CH mm Suhu 0 C Tabel 2 Klasifikasi iklim Stasiun Kabupaten Konawe Selatan 4.3Penutupan Lahan Kabupaten Konawe Selatan Tipe penutupan lahan Kabupaten Konawe Selatan diklasifikasikan menjadi beberapa lahan, diantarannya perkebunan, sawah, savanna, belukar rawa, hutan lahan kering, pertanian lahan kering dan sebagainya. Hasil klasifikasi secara menyeluruh serta batas-batas wilayah penutupan lahan disajikan pada peta penutupan lahan yang terdapat pada lampiran. Wilayah Moramo dan sekitarnya serta wilayah Lanud W Mongonsidi dan sekitarnya didominasi oleh jenis penutupan lahan berupa hutan lahan kering baik primer maupun sekunder serta pertanian lahan kering bercampur semak. Penutupan lahan di wilayah Motaha dan sekitarnya didominasi oleh savana, pertanian lahan kering bercampur semak, perkebunan, serta hutan tanaman industri. Penutupan lahan di sekitar wilayah Baito dan sekitarnya didominasi oleh pertanian lahan kering bercampur semak, hutan, dan pelabuhan laut. Adapun wilayah Atari dan sekitarnya, jenis penutupan lahan didominasi oleh pertanian lahan kering bercampur semak dan savana. Hasil pemetaan titik stasiun dan penutupan lahan menunjukkan bahwa wilayah savana yang merupakan tanaman ciri wilayah kering terdapat di wilayah Motaha dan Stasiun Atari serta wilayah sekitarnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedua wilayah beriklim kering dibandingkan wilayah lainnya Lanud W Mongonsidi, Baito, dan Moramo.

4.4 Evapotranspirasi Potensial Kabupaten Konawe Selatan