Gambar 6 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Atari tahun normal
Gambar 7 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Atari tahun El-Nino
Gambar 8 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Atari pada tahun La-Nina Pada saat kadar air tanah berada di
bawah titik layu permanen, tanaman akan mengalami kekeringan dan menjadi layu.
Oleh sebab itu, penanaman tidak dilakukan pada saat KAT kadar air tanah berada di
bawak titik layu. Hasil perhitungan neraca air lahan pada wilayah stasiun Atari
menyatakan bahwa komoditas padi gogo hanya dapat ditanam pada saat La-Nina yang
berlangsung selama 4 bulan Gambar 8. Pada tahun normal dan tahun El-Nino
berlangsung Gambar 6 dan 7, tanaman padi gogo tidak dapat ditanam. Kondisi
tersebut terkait dengan ketersediaan air yang jauh di bawah titik layu permanen.
4.7.2 Stasiun Lanud. W. Mongonsidi
Stasiun Lanud W Mongonsidi terletak di 04
04’48” LS dan 122 24’0” BT serta
merupakan salah satu stasiun iklim di Bandara W Mongonsidi Kendari. Hasil
perhitungan neraca air pada tahun normal mengambarkan bahwa surplus air terjadi
pada bulan November hingga Juni dan defisit terjadi pada bulan Agustus hingga
Oktober Gambar 9.
Surplus menyatakan bahwa curah hujan memiliki jumlah yang tinggi dibandingkan
dengan laju
evapotranspirasi yang
dikeluarkan. Hal ini menggambarkan bahwa pada
bulan-bulan surplus
berlangsung musim hujan. Kondisi terbalik terjadi pada
saat defisit berlangsung, dimana jumlah curah hujan cukup rendah sehingga tidak
dapat menutupi laju evapotranspirasi yang dikeluarkan.
Hal ini
menggambarkan berlangsungnya musim kemarau.
50 100
150 200
250 300
350
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T in
g g
i Ko
lo m
A ir
m m
KL TLP
KAT
50 100
150 200
250 300
350
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T inng
i Ko
lo m
Ai r
m m
KL TLP
KAT
50 100
150 200
250 300
350
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T in
g g
i Ko
lo m
A ir
m m
KL TLP
KAT
Gambar 9 Grafik neraca air wilayah Stasiun Lanud W.Mongonsidi tahun Normal
Gambar 10 Grafik neraca air wilayah Stasiun Lanud W. Mongonsidi tahun El- Nino
Gambar 11 Grafik neraca air wilayah Stasiun Lanud W Mongonsidi tahun La- Nina
Periode terjadinya surplus dan defisit perlu
diperhatikan dalam
menentukan periode musim hujan dan kemarau. Tinggi
rendahnya nilai kedua parameter tersebut akan berdampak pada nilai kadar air tanah,
dimana semakin tinggi nilai defisit maka APWL
tanah juga
meningkat yang
menyebabkan kadar
air tanah
akan mengalami penurunan. Pada tahun-tahun
fenomena El-Nino, surplus terjadi pada bulan Desember hingga Juni, serta bulan
Agustus. Adapun defisit terjadi pada bulan Juli, bulan September hingga November
Gambar 10. Pada tahun-tahun normal, surplus terjadi selama 8 bulan. Pengaruh
anomali iklim berupa El-Nino, awal suplus mengalami pergeseran selama 1 bulan, yakni
pada bulan Desember. Kondisi berbeda terlihat pada parameter defisit. Kejadian El-
Nino mengakibatkan jumlah curah hujan mengalami penurunan, sehingga peluang
curah
hujan lebih
kecil daripada
evapotranspirasi. Adapun jumlah defisit pada tahun El-Nino sebesar 156.5 mm
dengan puncak
tertinggi pada
bulan November. Jumlah tersebut cukup besar jika
dibandingkan tahun normal yang hanya mencapai 49.0 mm yang mencapai nilai
maksimum pada bulan September.
La-Nina merupakan
salah satu
variabilitas iklim
yang menyebabkan
kenaikan pada jumlah curah hujan. Hal ini menyebabkan jumlah curah hujan lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun normal. Periode surplus lebih lama dibandingkan
dengan
periode defisit.
Pada saat
berlangsung La-Nina, surplus terjadi dari bulan Januari hingga Agustus dan berlanjut
pada bulan Oktober dan November. Adapun defisit berlangsung selama 2 bulan, yaitu
bulan September dan Desember Gambar 11. Nilai defisit berkisar 4.0 mm serta
mencapai maksimum pada bulan September.
50 100
150 200
250 300
350 400
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T in
g g
i Ko
lo m
A ir
m m
CH ETP
Surplus Defisit
50 100
150 200
250 300
350 400
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T in
g g
i Ko
lo m
A ir
m m
CH ETP
Surplus Defisit
50 100
150 200
250 300
350 400
Januari Febr Mar
April Mei
Juni Juli
Agust Sep
Okt Nove
Dese
T in
g g
i Ko
lo m
A ir
m m
Ch ETP
Surplus
Gambar 12 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Lanud W Mongonsidi tahun normal
Gambar 13 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Lanud W Mongonsidi tahun El-Nino
Gambar 14 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Lanud W Mongonsidi tahun La-Nina
Data ketersediaan
air pada
tanah merupakan data pokok dalam perhitungan
neraca air lahan dan nilai titik layu permanen TLP dan kapasitas lapang KL
berbeda untuk setiap daerah. Tanaman dapat ditanam pada suatu lahan jika ketersediaan
air lengas tanah 50 air tersedia. Pada saat kadar air tanah berada di bawah titik
layu permanen, tanaman akan mengalami kekeringan dan menjadi layu. Oleh sebab
itu, penanaman tidak dilakukan pada saat KAT kadar air tanah berada di bawak titik
layu. Hasil perhitungan neraca air lahan pada wilayah Stasiun Lanud W Mongonsidi
menyatakan bahwa komoditas padi gogo dapat ditanam pada semua tahun variabilitas
iklim. Secara umum, El-Nino menyebabkan pergeseran awal waktu penanaman padi
gogo dan La-Nina menyebabkan penanaman dapat dilakukan lebih awal dari jadwal pada
tahun normal.
4.7.3 Stasiun Baito