Stasiun Moramo Analisis Neraca Air

Gambar 24 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Motaha tahun normal Gambar 25 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Motaha tahun El-Nino Gambar 26 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Motaha tahun La-Nina Data ketersediaan air pada tanah merupakan data pokok dalam perhitungan neraca air lahan dan nilai titik layu permanen TLP dan kapasitas lapang KL berbeda untuk setiap daerah. Tanaman dapat ditanam pada suatu lahan jika ketersediaan air lengas tanah 50 air tersedia. Pada saat kadar air tanah berada di bawah titik layu permanen, tanaman akan mengalami kekeringan dan menjadi layu. Oleh sebab itu, penanaman tidak dilakukan pada saat KAT kadar air tanah berada di bawak titik layu. Berdasarkan hasil perhitungan neraca air lahan, padi gogo tidak dapat dikembangkan atau di tanam di wilayah Stasiun Motaha disebabkan oleh kadar air tanah yang sepanjang tahun berada bawah rata-rata ketersediaan air 50 air tersedia.

4.7.5 Stasiun Moramo

Stasiun Moramo terletak di 04 10’07” LS dan 122 39’ 03” BT serta merupakan salah satu stasiun iklim di Konawe Selatan. Hasil perhitungan neraca air pada tahun normal mengidentifikasikan bahwa surplus air terjadi pada bulan Desember hingga Juli, serta defisit terjadi pada bulan Agustus hingga November Gambar 27. Surplus menyatakan bahwa curah hujan memiliki jumlah yang tinggi dibandingkan dengan laju evapotranspirasi yang dikeluarkan. Hal ini menggambarkan bahwa pada bulan-bulan surplus berlangsung musim hujan. Pada saat defisit berlangsung, jumlah curah hujan cukup rendah sehingga tidak dapat menutupi laju evapotranspirasi yang dikeluarkan. Hal ini menggambarkan berlangsungnya musim kemarau. 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T ing g i Ko lo m Ai r m m KL TLP KAT 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m KL TLP KAT 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m KL TLP KAT Gambar 27 Grafik neraca air Wilayah Moramo dan sekitarnya Tahun Normal Gambar 28 Grafik neraca air Wilayah Moramo dan sekitarnya Tahun El-Nino Gambar 29 Grafik neraca air Wilayah Moramo dan sekitarnya Tahun La-Nina Periode terjadinya surplus dan defisit perlu diperhatikan dalam menentukan periode musim hujan dan kemarau. Tinggi rendahnya nilai kedua parameter tersebut akan berdampak pada nilai kadar air tanah, dimana semakin tinggi nilai defisit maka APWL tanah juga meningkat yang menyebabkan kadar air tanah akan mengalami penurunan. Pada tahun-tahun fenomena El-Nino, surplus terjadi pada bulan Desember hingga Juni dan defisit terjadi pada bulan Juli hingga November Gambar 28. Fenomena El-Nino mengakibatkan periode surplus yang cukup pendek dibandingkan pada tahun normal, dan nilai defisit mengalami penambahan periode. Defisit pada tahun El-Nino sebesar 303.9 mm dan mencapai maksimum pada bulan Oktober. Adapun jumlah defisit pada tahun normal sebesar 91.7 mm serta mencapai maksimum juga pada bulan Oktober. Kondisi berbeda terjadi pada saat fenomena La-Nina, dimana surplus berlangsung selama 9 bulan yaitu dari bulan November hingga Juli. Adapun defisit berlangsung dengan periode yang cukup pendek 3 bulan dari Agustus hingga Oktober Gambar 29. Besar defisit pada tahun La-Nina sekitar 16.2 mm, dengan nilai maksimum pada bulan Oktober. Data ketersediaan air pada tanah merupakan data pokok dalam perhitungan neraca air lahan dan nilai titik layu permanen TLP dan kapasitas lapang KL berbeda untuk setiap daerah. Tanaman dapat ditanam pada suatu lahan jika ketersediaan air lengas tanah 50 air tersedia. 50 100 150 200 250 300 350 400 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m CH ETP Surplus Defisit 50 100 150 200 250 300 350 400 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m CH ETP Defisit Surplus 50 100 150 200 250 300 350 400 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m CH ETP Surplus Gambar 30 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Moramo tahun normal Gambar 31 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Moramo tahun El-Nino Gambar 32 Grafik neraca air lahan wilayah Stasiun Moramo tahun La-Nina Pada saat kadar air tanah berada di bawah titik layu permanen, tanaman akan mengalami kekeringan dan menjadi layu. Oleh sebab itu, penanaman tidak dilakukan pada saat KAT kadar air tanah berada di bawak titik layu. Berdasarkan hasil perhitungan neraca air lahan, padi gogo dapat dikembangkan atau di tanam di wilayah Stasiun Moramo. Kadar air tanah di wilayah Moramo sangat mendukung terhadap pengembangan komoditas padi gogo. Fenomena El-Nino menyebabkan pengurangan akan periode penanaman. Adapun La-Nina menyebabkan periode masa tanam tidak mengalami pergeseran dari tahun normal. Secara umum, perbedaan periode surplus dan defisit dari kelima stasiun yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5. . 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m KL TLP KAT 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T ing g i Ko lo m Ai r m m KL TLP KAT 50 100 150 200 250 300 350 Januari Febr Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nove Dese T in g g i Ko lo m A ir m m KL TLP KAT Tabel 5 Identifikasi bulan defisit dan surplus stasiun Kabupaten Konawe Selatan Stasiun Tahun Normal Tahun El-Nino Tahun La-Nina Bulan Surplus Bulan Defisit Bulan Surplus Bulan Defisit Bulan Surplus Bulan Defisit Atari Juni Juli-Mei Mei dan Juni, Des Jan- April, Juli-Nov Mar, Mei -Juli Agst – Feb, Apr Lanud.W Mongonsidi Nov - Juni Agst – Okt Des – Juni, Agst Juli, Sep - Nov Jan-Agst, Okt-Nov Sep dan Des Baito Des - Juni Juli – Nov Des - Juni Juli – Nov Nov, Jan, Mar-Juli Agst –Okt, Des Motaha - Sepanjang tahun - Sepanjang tahun Juni Juli – Mei Moramo Des - Juli Agst –Nov Des - Juni Juli - Nov Nov - Juli Agst -Okt

4.8 Kalender Tanam Padi Gogo