66
waktu, sedangkan pada data crossection silang waktu masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik selayaknya bebas dari autokorelasi.
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah pengujian uji Durbin-
Watson uji DW. Nilai Uji statistik Durbin-Watson berkisar antara 0 dan 4. Sebagai pedoman umum, bila nilai uji statistik Durbin-Watson 1 atau 3, maka residual
atau error dari model regresi berganda terjadi autokorelasi.
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .708
a
.501 .434
.6952938 1.142
a. Predictors: Constant, SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI, SKORSOSIAL
b. Dependent Variable: SKORRESPON
Sebagaimana teori di atas Durbin Watson, dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson atas residual persamaan regresi diperoleh angka d
hitung sebesar 1.142, disini berarti bahwa model regresi berganda dikatakan tidak terjadi autokorelasi.
7. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi R Square Merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketetapan hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi.
67
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi R Square
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .708
a
.501 .434
.6952938 1.142
a. Predictors: Constant, SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI, SKORSOSIAL
b. Dependent Variable: SKORRESPON
Berdasarkan tabel 4.12 di atas nilai sebesar 0.501, maka variasi Respon
Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dapat dijelaskan oleh model sebesar 50.1 dan sisanya sebesar 49.9 dijelaskan oleh faktor lain di luar faktor Sosial
, Produk , Pelayanan
, Lokasi , dan Syariah
. Atau dengan kata lain Variabel Independent Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah
secara keseluruhan menyumbang atau berkontribusi terhadap variabel dependent Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS sebesar 50.1 dan sisanya
sebesar 49.9 dari variabel lain yang tidak dimasukkan dan diteliti dalam persamaan tersebut.
b. Uji T Pengujian Secara Parsial Di gunakan untuk mengetahui apakah suatu variable independent secara
parsial berpengaruh nyata atau tidak nyata terhadap variable dependent. Dari hasil pengolahan data melalui SPSS, maka uji t dapat diukur dari tabel. Ketentuannya
yaitu: - Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak
- Jika t hitung t tabel maka Ho diterima.
68
Tabel 4.12 Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
.109 1.134
.096 .924
SKORSOSIAL .632
.251 .547
2.516 .016
.285 3.504
SKORPRODUK -.093
.136 -.085
-.689 .495
.877 1.141
SKORPELAYANAN .136
.273 .098
.498 .621
.350 2.861
SKORLOKASI .241
.226 .152
1.069 .292
.664 1.505
SKORSYARIAH .127
.174 .090
.732 .469
.887 1.127
a. Dependent Variable: SKORRESPON
Dalam uji t satu sisi dengan alpha 0.05 ditemukan bahwa nilai dari t table adalah 2,026 diperoleh dari tabel distribusi n= 43, k= 6 sehingga diperoleh
df = n-k dengan taraf nyata 5 dan uji dua arah, sedangkan pada kelima variabel independent tersebut setelah diuji menghasilkan hasil sebagai berikut :
a Pada variabel Sosial ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar 2.516, karena t hitung t tabel maka artinya adalah variabel Sosial
berpengaruh secara nyata terhadap Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.
b Pada variabel Produk ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar -0.689, karena t hitung t tabel maka artinya adalah variabel Produk mampu
mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara parsial namun secara tidak nyata.
c Pada variabel Pelayanan ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar 0.498, karena t hitung t tabel maka artinya adalah variabel
69
Pelayanan mampu mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara parsial namun secara tidak nyata.
d Pada variabel Lokasi ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar 1.069, karena t hitung t tabel maka artinya adalah variabel Lokasi mampu
mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara parsial namun secara tidak nyata.
e Pada variabel Syariah ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar 0.732, karena t hitung t tabel maka artinya adalah variabel Syariah mampu
mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara parsial namun secara tidak nyata.
c. Uji F Pengujian Secara Bersama-sama Digunakan untuk melihat apakah variable independent mampu secara
bersama-sama menjelaskan variable dependent. Dengan menggunakan uji F, rumusan hipotesis yang akan diuji adalah:
- Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
- Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak
Tabel 4.13 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
17.979 5
3.596 7.438
.000
a
Residual 17.887
37 .483
Total 35.866
42 a. Predictors: Constant, SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI,
SKORSOSIAL b. Dependent Variable: SKORRESPON
70
Dalam analisis varian hasil dari uji F ditemukan bahwa nilai F tabel adalah 2,47 diperoleh dari tabel nilai kritis distribusi dengan n= 43, k= 6 didapat derajat
pembilang = k-1 dan derajat penyebut = n-k sedangkan nilai F hitung sebesar 7.438 dengan begitu maka F hitung F tabel dapat dikatakan bahwa kelima variabel
independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependentnya yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.
8. Analisis Regresi Linier Berganda