Variabel Terikat Dependent Variabel Variabel Bebas Independent Variable Hipotesis Teknik Analisis Data

38

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel terikat dependent variabel, variable bebas independent variabel.

1. Variabel Terikat Dependent Variabel

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:  Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS Y

2. Variabel Bebas Independent Variable

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:  Sosial X1  Produk X2  Pelayanan X3  Lokasi X4  Syariah X5

3. Hipotesis

Produk X2 Sosial X1 Lokasi X4 Syariah X5 Pelayanan X3 Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS Y 39 Adapun hipotesis atau dugaan sementara dari permasalahan ini yang dibuat oleh penulis adalah : X1 = Sosial X2 = Produk X3 = Pelayanan X4 = Lokasi X5 = Syariah Y = Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS, dimana:  Secara Bersama-sama  Ho = Tidak ada hubungan antara Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Secara Parsial  Ho = Tidak ada hubungan antara Sosial LKMS dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Sosial LKMS dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS. 40  Ho = Tidak ada hubungan antara Produk dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Produk dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ho = Tidak ada hubungan antara Pelayanan dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Pelayanan dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ho = Tidak ada hubungan antara Lokasi dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Lokasi dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ho = Tidak ada hubungan antara Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.  Ha = Ada hubungan antara Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.

4. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas 41 Uji validitas dan uji reabilitas merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk menyatakan data itu valid. 44 Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Maka dilakukan uji validitas terhadap 43 kuesioner yang telah diisi oleh responden dengan 25 butir pertanyaan. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0,20. Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Sosial Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D2 37.49 29.399 .361 .750 D5 36.79 32.503 .337 .739 D10 35.79 36.931 .227 .748 D9 35.72 34.016 .386 .725 E1 32.98 30.785 .638 .680 E5 32.14 33.313 .500 .708 E6 32.07 31.305 .555 .694 E7 32.30 31.121 .659 .679 44 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, h.12. 42 Nilai validitas dari tabel 3.2 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D2, D5, D10, D9, E1, E5, E6, dan E7 yang digunakan untuk mengukur variabel sosial diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Produk Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D6 3.86 .742 .572 . a D7 4.09 1.086 .572 . a a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Nilai validitas dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D6 dan D7 yang digunakan untuk mengukur variabel produk diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir- butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 43 Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D4 25.53 13.398 .210 .619 D12 25.67 12.606 .357 .572 D13 27.70 14.549 .212 .617 E2 22.42 9.725 .664 .430 E3 22.26 10.814 .249 .643 E4 22.23 10.040 .489 .505 Nilai validitas dari tabel 3.4 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D4, D12, D13, E2, E3, dan E4 yang digunakan untuk mengukur variabel pelayanan diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Lokasi Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D11 4.74 .195 .660 . a D8 3.47 .683 .660 . a a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Nilai validitas dari tabel 3.5 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D11 dan D8 yang digunakan untuk mengukur variabel lokasi 44 diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir- butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Syariah Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D15 8.02 2.309 .517 .666 D16 8.42 1.916 .610 .545 D17 8.30 1.645 .523 .677 Nilai validitas dari tabel 3.6 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D15, D16, dan D17 yang digunakan untuk mengukur variabel Syariah diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Respon Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted D3 6.88 3.153 .488 .456 D1 7.07 3.352 .430 .542 D18 6.70 3.787 .399 .582 Nilai validitas dari tabel 3.7 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir pertanyaan D3, D1, dan D18 yang digunakan untuk mengukur variabel respon 45 diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0.20. Sehingga butir- butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan reliabilitas merupakan suatu alat ukur yang mempunyai reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan dependability dan dapat diramalkan predictability. Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Dari aspek- aspek di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur. 45 Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha 0.60. Tabel 3.8 Uji Reliabilitas No Variabel Croanbach Alpha Keterangan 1 Sosial 0.742 Reliabel 2 Produk 0.719 Reliabel 3 Pelayanan 0.616 Reliabel 4 Lokasi 0.708 Reliabel 5 Syariah 0.718 Reliabel 6 Respon 0.629 Reliabel 45 Moh. Nazir, Metode Penelitian Bogor: Ghalia Indonesia, 2011, h.133. 46 Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa perhitungan ke-6 variabel di atas nilai Croanbach Alpha nya 0.60. Hal ini dapat dikatakan semua item variabel pertanyaan baik variabel dependent maupun variabel independent adalah reliabel karena nilai Croanbach Alpha yang didapat lebih dari 0.60. 2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan pengujian prasyarat analisis regresi dalam stastistik parametrik. Karena dalam penggunaan statistik parametric, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis harus membentuk distribusi normal. Dalam penelitian ini dilakukan uji heterokedastisistas, uji normalitas data, dan autokorelasi. a. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedatisitas menujukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedag dan besar. Untuk melihat adanya problem heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Cara menganalisisnya yaitu : 47  Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heterokedatisitas.  Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengidentifikasi tidak terjadi heterokedastisitas. b. Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Untuk mengetahui bentuk kenormalan distribusi data salah satu cara yang dapat kita gunakan yaitu grafik distribusi dengan ketentuan, data terdistribusi secara normal akan mengikuti pola distribusi normal dimana bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng. Selain itu uji normalitas data dilakukan pula dengan melihat hasil grafik P Plot, yaitu :  Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi Normal.  Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal berarti tidak memenuhi asumsi Normal. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi merupakan menguji tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada data time 48 series data runtut waktu, sedangkan pada data crossection silang waktu masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik selayaknya bebas dari autokorelasi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah pengujian uji Durbin-Watson uji DW. Nilai Uji statistik Durbin-Watson berkisar antara 0 dan 4. Sebagai pedoman umum, bila nilai uji statistik Durbin-Watson 1 atau 3, maka residuals atau error dari model regresi berganda terjadi autokorelasi. 46 3. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas mauoun veriabel terikat harus berskala interval. Y = + + + … + Y = Variabel tetap = Intercept konstanta. Menerangkan jika nilai , = 0, maka nilai Y sebesar Intercept konstanta 46 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h.248. 49 , = Koefisien variabel parameter. Menerangkan besarnya pengaruh terhadap naik turunnya Y dipengaruhi nilai koefisien , = Variabel bebas

H. Uji Hipotesis