Pengertian dan Teori Respon

12

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian dan Teori Respon

Respon adalah aksi reaksi yang muncul dari suatu masalah terhadap khalayak. Didalam kamus lengkap psikologi, respon merupakan suatu jawaban, khususnya satu jawaban bagi pertanyaan tes atau suatu kuesioner, sembarang tingkah laku, baik yang jelas kelihatan atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi ataupun tersamar. 12 Respon pada prosesnya didahului oleh sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara mengenai respon tidak terlepas pembahasannya dengan sikap. Menurut Walgito, dengan melihat sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu, maka akan diketahui bagaimana respon mereka terhadap kondisi tersebut. Dalam menanggapi suatu respon seseorang akan muncul respon positif yakni menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek, dan respon negative yakni apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau menjadi menghindar dan membenci objek tertentu. Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pra-pemahaman yang mendetail, rasa takut, 12 J.P.Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: Rajawali Pers, 2006, h.432. 13 ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Diketahui bahwa pengungkapan sikap dapat melalui pengaruh atau penolakan , penilaian, suka atau tidak suka , kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologis Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respon positif dilihat dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci objek tertentu. 13 Berdasarkan teorinya respon terbagi menjadi 3 komponen, yaitu komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif, komponen ini merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen afektif, kita akan membicarakan kebutuhan mencari identitas, kebutuhan akan nilai, dan kebutuhan akan pemenuhan diri. Selanjutnya adalah komponen kognitif, komponen kognitif berkaitan dengan aspek intelektual, yaitu berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan. Adapun yang dimaksud dengan kepercayaan adalah keyakinan benar atau salah atas sesuatu dengan dasar bukti, sugesti, otoritas, pengalaman, atau intuisi. 13 Psychologymania,“Pengertian Respon”, artikel ini diakses pada 28 Mei 2013 dari http:www.psychologymania.com201212pengertian-respon.html. 14 Kepercayaan memberikan perspektif pada manusia dalam mempersepsikan realitas, serta memberi dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap. Kepercayaan dapat dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan. Terakhir adalah komponen konatif, komponen konatif pengertiannya yaitu aspek volisional, yaitu berhubungan dengan kebiasaan kemauan bertindak. Komponen konatif dalam faktor sosiopsikologis adalah kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan dapat dipandang sebagai hasil dari proses pelaziman yang berlangsung lama dan diulang berkali-kali. Dengan adanya kebiasaan kita dapat meramalkan perilaku seseorang. Kemauan berkaitan dengan tindakan sebagaimana ada definisi yang menyatakan bahwa kemauan adalah tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan. 14 Ada beberapa hal yang menjadi faktor dalam respon yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yaitu unsur jasmani dan rohani. Maka dari itu seseorang yang mengadakan tanggapan sesuatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila ada salah satu unsur yang terganggu makan akan berbeda pula hasil tanggapan yang intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda tanggapannya tersebut antara orang yang satu dengan orang yang lain. Faktor eksternal adalah faktor yang ada pada lingkungan faktor pisis. Faktor ini intensitas 14 Jonathan Sarwono, Pintar Menulis Karya Ilmiah : Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah Yogyakarta: Andi Offset, 2010, h.25-27. 15 dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya faktor stimulus. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya, menyatakan bahwa factor pisis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indra. 15 Macam-macam respon yang dipelopori oleh Skinner. Dalam teori ini disebutkan bahwa ada dua macam respon, yaitu Respondent response reflexive response atau respondense behavior respon ini ditimbulkan oleh perangsang- perangsang tertentu yang disebut electing stimuli yang sifatnya relatif tetap dan terbatas serta hubungan antara stimulus dan respon sudah pasti sehingga kemungkinan untuk dimodifikasi kecil. Operant response Instrumental response atau Instrumental behavior adalah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang-perangsang tertentu, yang biasa disebut reinforcing stimuli atau reinforcer. Perangsang tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme sehingga sifatnya mengikuti. 16

B. Kerangka Teori dan Konsep LKMS