Terapi Obat Antidiabetik ADO Obat Antidiabetik Tunggal Pharmaceutical care Obat Antidiabetik Kombinasi Pharmaceutical care

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dan kegiatan fisik, yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.  Olahraga Bermanfaat bagi kebanyakan pasien, berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Saat ini ada dokter olah raga yang dapat dimintakan nasihatnya untuk mengatur jenis dan porsi olah raga yang sesuai untuk penderita diabetes. Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan.

2.3 Terapi Farmakologi Diabetes Mellitus Tipe II

2.3.1 Terapi Obat Antidiabetik ADO

Tujuan utamanya terapi adalah mengontrol kadar glukosa darah dan lipid plasma dan menurunkan tekanan darah jika meningkat. Pasien sebaiknya disarankan menurunkan berat badan dan berhenti merokok, karena keduanya merupakan faktor resiko tambahan untuk hipertensi dan penyakit kardiovaskular, dan keduannya lebih sering terjadi pada Diabetes Tipe II Greenstein wood, 2007. Jika tidak tercapai kontrol glikemik yang baik dengan perubahan pola makan, maka diberikan Antidiabetik oral. Obat-obat Antidiabetik oral terutama ditujukan untuk membantu penanganan pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Pemilihan obat Antidiabetik oral yang tepat sangat menentukan keberhasilan terapi Diabetes. Bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien, farmakoterapi Antidiabetik oral dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat. Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan Diabetes tingkat glikemia serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada Pharmaceutical Care. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.2 Obat Antidiabetik Tunggal Pharmaceutical care

Terapi tunggal yaitu dengan memberikan hanya satu jenis obat saja. Intervensi farmakologik ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum tercapai dengan pengaturan makanan dan latihan jasmani. Dalam pengobatan ada 2 macam obat yang diberikan yaitu pemberian secara oral atau disebut juga Obat Antidiabetik Oral ADO dan pemberian secara injeksi yaitu Insulin.

2.3.3 Obat Antidiabetik Kombinasi Pharmaceutical care

Terapi kombinasi yaitu dengan memberikan kombinasi dua atau tiga kelompok ADO jika dengan ADO tunggal sasaran kadar glukosa darah belum tercapai. Dapat juga menggunakan kombinasi ADO dengan Insulin apabila ada kegagalan pemakaian ADO baik tunggal maupun kombinasi. Terapi dengan ADO kombinasi secara terpisah ataupun fixed- combination dalam bentuk tablet tunggal, harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda. Bila sasaran kadar glukosa darah belum tercapai, dapat pula diberikan kombinasi tiga ADO dari kelompok yang berbeda atau kombinasi ADO dengan Insulin. Pada pasien yang disertai dengan alasan klinis di mana Insulin tidak memungkinkan untuk dipakai, terapi dengan kombinasi tiga ADO dapat menjadi pilihan PERKENI, 2011. Pada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa ADO. Kombinasi yang umum adalah antara golongan Sulfonilurea dengan Biguanida. Sulfonilurea akan mengawali dengan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja efektif. Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memiliki efek terhadap sensitivitas reseptor Insulin, sehingga kombinasi keduanya mempunyai efek saling menunjang. Pengalaman menunjukkan bahwa kombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetes yang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiri. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.4 Obat-Obat Antidiabetik Oral

Dokumen yang terkait

Prevalensi Anemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

2 49 72

Karakteristik Pasien Katarak Akibat Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik Medan Pada tahun 2012

3 65 62

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 54 72

KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT “X” Ketepatan Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD DR. Moewardi Surakarta Periode Januari – Juni 2013.

0 1 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI KABUPATEN GROBOG

0 0 17

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010.

0 0 15

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIDIABETIK TUNGGAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU Analisis Biaya Dan Efektivitas Penggunaan Antidiabetik Tunggal Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Saki

1 1 19

PENDAHULUAN Analisis Biaya Dan Efektivitas Penggunaan Antidiabetik Tunggal Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2009-2010.

0 1 14

HUBUNGAN SELF MANAGEMENT PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN KADAR GULA DARAH DI RUMAH SAKIT KOTA BANDA ACEH

0 0 8