Golongan Sulfonilurea Obat-Obat Antidiabetik Oral

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.4.1 Golongan Sulfonilurea

Dikenal 2 generasi Sulfonilurea : Generasi I : Tolbutamid,Tolazomid, dan Klorpropamid. Generasi II : Gliburid, Glipizid, Gliklazid dan Glimepirid, berpotensi hipoglikemik paling besar dan daya kerjanya atas dasar berat badan 10-100x lebih kuat Tjay Rahardja, 2007. Merupakan obat antidiabetik oral yang paling dahulu ditemukan. Sampai beberapa tahun yang lalu, dapat dikatakan hampir semua obat antidiabetik oral merupakan golongan Sulfonilurea. Obat antidiabetik oral golongan Sulfonilurea merupakan obat pilihan drug of choice untuk penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya. Senyawa-senyawa Sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan hati, ginjal dan tiroid. Tabel 2.3 Golongan Sulfonilurea Nama Obat Farmakologi Farmakokinetik Farmakodinamik Generasi Ke II Gliklazid Dimetabolisme dihati dan diskresi melalui ginjal. Lama kerja labih dari 12 jam dengan waktu paruh 10 jam Dipiro, 2008. Waktu Paruh : 10 jam Dosis: oral 1-3 dd 80-320 mg hr, dosis maksimum: 320mg hari diminum setelah makan DIH,2009 Mekanisme : Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya efektif pada penderita diabetes yang sel- sel pankreasnya masih berfungsi dengan baik Dipiro, 2008 Efek samping : Gejala saluran cerna dan sakit kepala. sehingga tidak begitu sering menyebabkan efek hipoglikemik Soegondo, 2002. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Glimepirid Durasi kerja sampai 24 jam, dimetabolisme di hati menjadi metabolit inaktif Dipiro, 2008. Dosis: 1 dd 1-4 mg, maks 6 mg sehari, a.c. DIH, 2009 Mekanisme : Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya efektif pada penderita diabetes yang sel- sel pankreasnya masih berfungsi dengan baikDipiro, 2008. Efek samping : Gejala saluran cerna dan sakit kepala. Dibandingkan dengan Glibenklamid, Glimepirid lebih jarang menimbulkan efek hipoglikemik pada awal pengobatan Soegondo, 2002. Glibenklamid Potensinya 200x lebih kuat dari Tolbutamid. Durasi kerja sampai 24 jam, dimetabolisme di hati, dieliminasi ½ di ginjal dan ½ di feses Dipiro, 2008. Waktu Paruh : 4 jam Dosis: Permulaan 1 dd 2,5-5 mg, bila perlu dinaikkan setiap minggu sampai maksimal 2 dd 10 mg. Dosis tunggal harian sebesar 1 mg terbukti efektif dan dosis maksimal yang dianjurkan adalah 8 mg Katzung, 2010. Mekanisme : Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya efektif pada penderita diabetes yang sel- sel pankreasnya masih berfungsi dengan baikDipiro, 2008 Efek samping : Gejala saluran cerna dan sakit kepala. Memiliki efek hipoglikemik yang poten sehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Soegondo, 2002. Kombinasi Obat : Metformin digunakan sekali sehari sebagai mono terapi atau dalam bentuk kombinasi dengan insulin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Glipizid Durasi kerja sampai 20 jam, dalam darah 98 terikat protein plasma, potensinya 100x lebih kuat dari Tolbutamid. Dimetabolisme dihati menjadi inaktif, sekitar 10 diekresikan melalui ginjal dlam keadaan utuh Dipiro, 2008. Waktu Paruh : 2-4 jam Dosis: 1 dd 2,5-5 mg ½ jam a.c., maksimal 3 dd 15 mg DIH, 2009 Mekanisme : Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya efektif pada penderita diabetes yang sel- sel pankreasnya masih berfungsi dengan baik Efek samping : Edema, flu, hypertensi, aritmia, sakit kepala, insomnia, migren, depresi. Jarang menimbulkan Hipoglikemia dibandingkan gliburid, juga pada gangguan fungsi hatiginjal pada orang usia lanjut Taketomo, 2003. Kombinasi Obat : Metformin Glikuidon Diabsorsi dari usus 95 dan mencapai kadar maksimum dalam plasma setelah 2-3 jam. Dosis : 1 dd 15 mg pada waktu makan pagi, maksimal 2 dd 30 mg DIH,2009 Mekanisme : Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya efektif pada penderita diabetes yang sel- sel pankreasnya masih berfungsi dengan baik Efek Samping : Hipoglikemia

2.3.4.2 Golongan Meglitinid

Dokumen yang terkait

Prevalensi Anemia Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

2 49 72

Karakteristik Pasien Katarak Akibat Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik Medan Pada tahun 2012

3 65 62

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 54 72

KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT “X” Ketepatan Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD DR. Moewardi Surakarta Periode Januari – Juni 2013.

0 1 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN HIPERTENSI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

0 3 14

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. R. SOEDJATI SOEMODIARDJO PURWODADI KABUPATEN GROBOG

0 0 17

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010.

0 0 15

ANALISIS BIAYA DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIDIABETIK TUNGGAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU Analisis Biaya Dan Efektivitas Penggunaan Antidiabetik Tunggal Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Saki

1 1 19

PENDAHULUAN Analisis Biaya Dan Efektivitas Penggunaan Antidiabetik Tunggal Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2009-2010.

0 1 14

HUBUNGAN SELF MANAGEMENT PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN KADAR GULA DARAH DI RUMAH SAKIT KOTA BANDA ACEH

0 0 8