Keadaan Umum Perikanan Bojonegara Hasil Tangkapan Utama Berdasarkan Alat Tangkap

30 Potensi sumberdaya kelautan Kabupaten Serang meliputi sumberdaya hayati ikan dan non ikan yang tersebar di perairan Teluk Banten dan Selat Sunda. Sumberdaya hayati antara lain keberadaan ekosistem terumbu karang, padang lamun dan bakau yang mampu berperan sebagai pelindung sekaligus merupakan habitat tempat berkembang biak dan berlindung bagi sumberdaya hayati laut. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Citra Satelit Landsat Thematic Mapper yang direkam tanggal 7 Agustus 2001, terdapat kelompok obyek yang ditemui di wilayah pesisir Kabupaten Serang, seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7 Kelompok obyek wilayah pesisir Kabupaten Serang Jenis Lokasi Pasir - Agihan lamun Sekitar muara Sungai Cikangkung, muara Sungai Kasuban dan muara Sungai Ciujung Karang mati Wilayah Sungai Ciujung dan muara Sungai Cikangkung dan wilayah Teluk Bbanten Karang hidup Tengah laut di Teluk Banten, di sekitar Pulau Panjang, di sepanjang Pantai Anyer dan di sekitar Pulau Sangiang Perairan terbukaLaut - Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009

4.2 Keadaan Umum Perikanan Bojonegara

Kawasan Bojonegara termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang Propinsi Banten. Kawasan Bojonegara terletak di sebelah barat sekitar 130 km ibukota Daerah Khusus Ibukota. Secara administratif kawasan Bojonegara termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel. Pulo Ampel merupakan pemekaran dari Kecamatan Bojonegara. Kecamatan Bojonegara memiliki luas keseluruhan sekitar 6.700,2 hektar dan dihuni hampir 75.000 jiwa http:www.dkp-banten.go.id. Wilayah Bojonegara merupakan wilayah pesisir dengan aneka kegiatan seperti pelabuhan, industri, perikanan dan pembangkit listrik yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk berkembang. Kawasan Bojonegara - Merak - Cilegon dalam PP No.47 tahun 1997 telah ditetapkan sebagai kawasan andalan. Kawasan andalan ini merupakan kawasan yang cepat tumbuh karena kegiatan produksi dan jasa dengan skala besar yang menunjang kegiatan produksi nasional 31 dan ekspor nasional dengan andalan kawasan industri Cilegon. Fungsi andalan Bojonegara - Merak - Cilegon, yaitu: 1 Pusat transportasi 2 Pusat industri 3 Pusat pariwisata

4.3 Hasil Tangkapan Utama Berdasarkan Alat Tangkap

1 Ikan teri nasi Stolephorus commersonnii Dikatakan teri nasi karena ukurannya yang kecil dan putih, apabila dikumpulkan menyerupai segumpalan nasi. Masyarakat juga menyatakan bahwa teri nasi disebut juga teri medan. Ciri-ciri morfologisnya adalah tidak berwarna atau agak kemerahan, bentuk tubuh bulat memanjang, sepanjang tubuhnya terdapat garis putih keperakan, memanjang dari kepala hingga ekor, sisik kecil dan tipis serta mudah lepas, mulut agak tersayat dalam, mencapai hingga belakang mata dan rahang bawah lebih pendek dari rahang atas Hutomo et al., 1987. Teri nasi termasuk jenis ikan teri yang hidup bergerombol hingga mencapai ribuan ekor. Jenis ikan teri ini yang besar lebih bersifat soliter. Ikan teri yang umumnya berkelompok schooling memiliki respon yang positif terhadap cahaya namun ikan teri memilki kepekaan yang tinggi terhadap reaksi yang berupa gerakan yang berasal dar luar Hutomo et al., 1987. Ikan teri nasi termasuk jenis ikan musiman. Musim tangkapannya antara bulan Februari sampai Agustus. Jumlah tangkapan tertinggi biasanya terjadi pada bulan Juli dan Agustus Hutomo et al., 1987. Ikan teri nasi memijah beberapa kali serta memiliki musim pemijahan yang panjang, bahkan sepanjang tahun. Fekunditasnya cukup bervariasi dan berkisar antara 921 - 2287 butir, untuk ukuran panjang ikan 63 - 97 mm Hutomo et al., 1987. Secara umum makanan ikan teri nasi didominasi oleh copepoda Hutomo et al., 1987. Menurut Wahyudi 2004 menyimpulkan bahwa makanan ikan teri nasi umumnya terdiri dari organisme pelagis berukuran kecil, meskipun komposisinya berbeda untuk masing-masing spesies. 32 2 Ikan lemuru Sardinella longiceps Ikan lemuru termasuk ikan pelagis kecil pemakan plankton. Hidupnya bergerombol, badannya bulat memanjang, bagian perut agak membulat dengan sisik duri yang agak tumpul dan tidak menonjol. Panjang badannya dapat mencapai 23 cm, namun umumnya 17 - 18 cm. Warna badan biru kehijauan di bagian atas, sedangkan bagian bawah putih keperakan. Pada bagian atas penutup insang sampai pangkal ekor terdapat sebaris totol-totol hitam atau bulatan-bulatan kecil berwarna gelap. Sirip-siripnya berwarna abu-abu kekuning-kuningan, sedangkan warna sirip ekor kehitaman Dwiponggo, 1982 vide Syamsiar, 2006. Ikan lemuru tergolong ikan pelagis kecil. Ruaya ikan ini dipengaruhi oleh makanan, suhu dan salinitas. Pada siang hari ikan lemuru umumnya berada di dekat dasar perairan dan membentuk gerombolan yang kompak, sedangkan pada malam hari bergerak ke dekat permukaan air dalam bentuk gerombolan yang menyebar dan akan muncul ke permukaan apabila cuaca mendung yang disertai hujan gerimis. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya temperatur permukaan Adianto, 1993. Distribusi ikan lemuru meliputi perairan Indo Pasifik, dari Teluk Aden sampai dengan perairan Filipina. Penyebaran ikan lemuru di luar perairan Indonesia adalah dari Kepulauan Filipina ke barat sampai ke India dan pantai timur Afrika, sedangkan di perairan Indonesia konsentrasi tersebar di Selat Bali dan sekitarnya Dwiponggo, 1982 vide Syamsiar, 1986. Musim penangkapan ikan lemuru di perairan pantai utara Jawa Tengah dimulai bulan Mei dan berakhir pada bulan Januari tahun berikutnya. Puncak musim ikan lemuru terjadi pada bulan Agustus sampai November. Musim tersebut kadang-kadang bergeser dan pada kenyataannya dapat dilakukan sepanjang tahun Adianto, 1993. 3 Ikan belanak Valamugil speigleri Ikan belanak merupakan jenis ikan demersal dan termasuk jenis ikan bergerombol. Ikan ini merupakan jenis ikan laut tetapi sering masuk ke daerah estuaria bahkan ke perairan sungai tawar Froese Pauly, 2000. 33 Ikan belanak mempunyai panjang maksimum 35 cm. Ikan ini mempunyai total 4 duri punggung, 3 duri dubur dan 9 sirip dubur lunak, punggungnya kehijau-hijauan dan daerah perutnya berwarna perak. Sirip punggung pertama dengan garis tepi hitam, sedangkan sirip lainnya berwarna kehitam-hitaman Fishbase, 2000. Ikan belanak merupakan ikan yang mempunyai skema atau pertumbuhan yang baik. Ikan ini dapat tumbuh mencapai panjang 35 cm dan umumnya berukuran 15 - 20 cm, yang merupakan ukuran normal Shabrina, 2009. Ikan belanak akan pergi atau meninggalkan tempat hidupnya menjauhi pantai apabila akan memijah. Juvenil ikan belanak kemungkinan ditemukan di rawa bakau. Ikan belanak memakan copepoda dan alga yang mengapung, sedangkan juvenil ikan belanak memakan ganggang kecil dan zat organik lainnya Shabrina, 2009. Penyebaran ikan belanak yaitu di perairan Indo Pasifik, Pakistan hingga Asia Tenggara menuju New Guinea Froese Pauly, 2000. Menurut Shabrina 2009, daerah penyebaran ikan belanak yaitu di daerah pantai seluruh perairan Indonesia. Ikan ini terdistribusi pada semua perairan terutama di daerah estuari coastal dan laut di daerah tropis dan subtropis yaitu di Indo - Pasifik, Filipina, dan Laut Cina Selatan, hingga Australia. Ikan ini juga tinggal di pesisir pantai dan muara serta sungai-sungai. Ikan ini termasuk ikan yang bersifat non predator bukan pemangsa, jadi penyebarannya merata baik di perairan bersuhu ataupun tropis. 4 Ikan kembung Rastrelliger spp Ikan kembung merupakan merupakan salah satu ikan pelagis yang sangat potensial di Indonesia dan hampir di seluruh perairan Indonesia. Ikan ini tertangkap baik dalam jumlah besar maupun sedikit Burhanuddin et al., 1984 vide Abidin, 2000. Berdasarkan klasifikasi Saanin 1984, di perairan Indonesia terdapat tiga spesies ikan kembung, yaitu Rastrelliger brachysoma, Rastrelliger neglectus, Rastrelliger kanagurta. Ikan kembung lelaki Rastrelliger kanagurta secara sepintas sama dengan ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma. Ikan kembung lelaki 34 mempunyai punggung berwarna biru kehijauan dan bawahnya berwarna putih kekuningan serta dihiasi totol hitam pada bagian punggungnya dari depan ke belakang sehingga ikan kelihatan menarik. Ikan kembung perempuan mempunyai warna biru kehijauan pada punggungnya dan putih perak pada bagian perutnya. Terdapat totol hitam pada bagian punggung di atas garis rusuk. Warna sirip punggung pertama kuning keabuan dan gelap pada pinggirnya, kuning muda pada sirip dada dan sirip perut, sedangkan sirip dubur dan sirip ekornya kuning bening Kriswantoro dan Sunyoto, 1986. Ikan kembung lelaki hidupnya di laut lepas, sedangkan ikan kembung perempuan terdapat di daerah pantai. Ikan kembung lelaki sulit dicari dan jarang muncul ke permukaan, biasanya mempunyai kelompok yang padat dan sering dijumpai pada perairan yang jernih dan agak jauh dari pantai karena mempunyai kadar garam yang lebih dari 23 00. Ikan kembung perempuan menyukai perairan dekat pantai karena hidup pada kadar garam rendah Kriswantoro dan Sunyoto, 1986. Letak kedalaman kelompok ikan pelagis banyak ditentukan oleh suhu secara vertikal. Ikan pelagis akan berenang sedikit ke sebelah dalam pada saat suhu permukaan lebih tinggi dari biasanya. Jenis-jenis ini akan selalu menghindar dari lapisan air yang bersuhu lebih rendah dari 4 - 5 C. Walaupun demikian khusus untuk perairan Indonesia yang merupakan perairan tropis, masalah suhu tidak memberikan gambaran yang jelas bagaimana pengaruhnya di bidang perikanan. Ikan kembung merupakan jenis ikan diurnal ikan siang hari yang banyak dijumpai di lapisan pelagis dan lapisan yang banyak cahaya matahari Gunarso, 1985. Musim pemijahan utama ikan kembung terjadi antara bulan April dan Agustus dengan puncak musim diduga berlangsung pada bulan Agustus, sedangkan pada bulan Desember diduga merupakan musim pemijahan tambahan Nurhakim, 1993. 5 Ikan tenggiri Scomberomorus commerson Secara morfologi tenggiri mempunyai tubuh panjang dan berbentuk torpedo. Mulut lebar dan berujung runcing, gigi pada rahang gepeng dan tajam. Sirip 35 punggung ikan tenggiri ada yang berjari-jari keras dengan jumlah 14 - 17 buah dan ada pula sirip punggung yang berjari-jari lemah dengan jumlah 14 - 19 buah yang diikuti dengan 8 - 10 sirip tambahan. Ikan tenggiri memiliki garis rusuk lurus kemudian membengkok tajam di bawah awal jari-jari sirip tambahan dan melurus kembali sampai batang ekor. Garis rusuk ikan tenggiri tidak terputus dan hanya berjumlah satu. Gelembung renang tidak ada, warna punggung biru gelap keabu-abuan atau biru kehijauan. Sisi tubuh ikan tenggiri berwarna putih keperakan dan pada bagian perut dijumpai garis-garis Guci, 1999. Penyebaran ikan tenggiri sangat luas, meliputi seluruh perairan Indonesia, perairan Indo - Pasifik, Teluk Benggala, Teluk Siam, Laut Cina Selatan, ke selatan sampai perairan panas Australia, ke barat sampai Afrika Timur dan ke utara sampai Jepang Rizkawati 2009. Daerah penyebaran ikan tenggiri di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Daerah penyebaran ikan tenggiri Lokasi perairan Daerah penyebaran Daerah penangkapan utama Sumatera Seluruh perairan - Perairan Aceh bagian utara, timur Sumatera Utara, sekitar Bengkalis - Perairan Bangka Belitung - Pantai barat Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung Jawa dan Nusa Tenggara Seluruh perairan - Seluruh Pantai utara Jawa dan Madura, selatan Jawa Tengah, selatan Bali, sebelah utara Lombok, Sumbawa dan utara Flores - Pantai Pulau Timor bagian barat Kalimantan dan Sulawesi Seluruh perairan - Hampir semua pantai barat dan selatan Kalimantan - Perairan Teluk Palu, Sulawesi bagian selatan - Sebagian perairan Sulawesi Utara dan perairan sekitar pantai Maluku dan Papua Seluruh perairan - Sebagian pantai barat Halmahera - Perairan selatan Pulau Seram - Hampir semua perairan pantai barat Pulau Papua sampai sekitar daerah Kepala Burung Sumber: Guci, 1999 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Karakteristik alat tangkap di Bojonegara