Pendekatan Ekosistem Trofik level hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap yang digunakan nelayan di Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten

16 4 Tingkah laku Pandangan terkini dalam makan-memakan ikan berpusat pada teori waktu mencari makan yang optimal atau Optimal Foraging Theory OFT. Teori ini menduga bahwa ikan akan mencari makanan, memilih bahan-bahan makanan jika diberi pilihan dan berhenti makan pada perkiraan waktu pengambilan energi yang maksimal untuk memperkecil energi yang digunakan. Hasilnya, ikan akan memaksimalkan kesehatannya, sehingga reproduksi kehidupannya berlangsung baik. 5 Kompetisi intraspesies dan inter spesies Kompetisi terjadi saat kebutuhan dari dua atau lebih individu terhadap sumber daya tertentu melebihi ketersediaan sumberdaya tersebut di wilayah tempat mereka tinggal atau jika permintaannya tidak dapat melebihi penawaran, mereka saling mempengaruhi satu dan yang lain dalam upaya memperoleh sumberdaya. 6 Pembagian sumber daya Pembagian sumber daya dapat terjadi pada tiga level, yaitu: waktu yang bersifat temporal, wilayah, dan bahan makanan. Oleh karena itu, dalam penentuan ekosistem perlu dianalisa interaksi pola makan antara anggota- anggota yang berbeda dalam satu perkumpulan. 7 Parasit Mikroparasit meliputi virus, bakteri, jamur, serta protozoa dan dicirikan oleh ukurannya yang kecil, masa hidup yang pendek dan kemampuan menggandakan diri dalam inang yang terinfeksi. Organisme tersebut sering berpindah secara lagsung, sehingga ikan yang hidup di wilayah yang padat dan dangkal sangat mudah dimasuki oleh patogen-patogen ini.

2.5 Pendekatan Ekosistem

Pendekatan ekosistem adalah suatu pendekatan yang mengacu pada aplikasi dari berbagai metode ilmiah yang berfokus pada tingkat tatanan kehidupan yang melibatkan struktur, proses, fungsi dan interaksi antar organisme dengan lingkungannya Aryani, 2010. Menurut FAO 2005 terdapat 12 prinsip dalam pelaksanaan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan, yaitu: 17 1 Sasaran dari pengelolaan ini adalah pilihan dari masyarakat; 2 Pengelolaan harus terdesentralisasi pada tingkat yang terendah; 3 Pengelolaan harus mempertimbangkan dampak setiap aktivitas terhadap ekosistem lainnya; 4 Dengan mempertimbangkan dampak positif dari pengelolaan tersebut, dibutuhkan pemahaman dan pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem dalam konteks ekonomi. Pengelolaan tersebut antara lain: 1 Mengurangi pengaruh pasar yang berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati; 2 Mempromosikan konservasi sumberdaya dan pemanfaatan yang lestari dengan pemberian insentif; 3 Mempertimbangkan komponen biaya dan manfaat bagi ekosistem. 5 Konservasi fungsi dan struktur ekosistem dalam rangka menjaga manfaat ekosistem, dimana yang dikonservasi merupakan lokasi prioritas; 6 Pengelolaan ekosistem harus mempertimbangkan daya dukung; 7 Pendekatan ekosistem harus mempertimbangkan komponen spasial dan temporal; 8 Pengelolaan ekosistem harus mengacu pada pengelolaan jangka panjang; 9 Pengelolan harus adaptif terhadap perubahan; 10 Pendekatan ekosistem harus seimbang antar konservasi dan pemanfaatan; 11 Pendekatan ekosistem harus mempertimbangkan beberapa informasi ilmiah, adat istiadat, inovasi dan pengalaman; 12 Pendekatan ekosistem harus melibatkan para pihak dan lintas ilmu. Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi pendekatan ekosistem, yaitu kelestarian ekosistem, kesejahteraan masyarakat dan kemampuan untuk mencapai tujuan Yulianto, 2010. Menurut FAO 2005 dalam dokumen tentang implementasi pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan yang diterbitkan oleh FAO pada tahun 2003 menyebutkan terdapat beberapa opsi yang dapat dilakukan dalam mengimplementasikan pendekatan ini. Opsi-opsi yang dapat dilakukan antara lain: 18 1 Pengaturan secara teknis Pengaturan secara teknis dapat dilakukan pada pengaturan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan. Pengaturan secara teknis ini dapat dilakukan dengan: 1 Pengaturan jumlah alat tangkap dan ukuran mata jaring 2 Pengurangan ikan hasil tangkapan sampingan by-catch 3 Penyesuaian metode dan operasi penangkapan untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem dan spesies yang dilindungi 4 Mengedepankan pendekatan pencegahan atau kehati-hatian precautionary approach 2 Pengaturan secara spasial dan temporal Pengaturan secara spasial merupakan pengaturan daerah penangkapan ikan. Pengaturan secara spasial ini dapat diimplementasikan dalam bentuk pengembangan kawasan konservasi laut. Pengaturan secara temporal merupakan pengaturan pelarangan penangkapan pada waktu tertentu. 3 Pengaturan input dan output Pengaturan input penangkapan dapat dilakukan dengan pengendalian kapasitas penangkapan dan usaha penangkapan nelayan. Pengaturan output dapat dilakukan dengan pengendalian hasil dan jenis tangkapan. Salah satu tujuan pengaturan ini adalah untuk menurunkan kematian akibat penangkapan fishing mortality. 4 Manipulasi ekosistem Manipulasi ekosistem dapat dilakukan dengan mencegah degradasi habitat, merehabilitasi habitat, pengembangan habitat buatan dan restocking ikan. 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian