4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Serang
Kabupaten Serang secara geografis terletak antara 5 50’ - 6
21’ Lintang Selatan dan 105
7’ - 106 22’ Bujur Timur. Jarak dari Kabupaten Serang ke
ibukota negara, Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan sekitar 60 km, sedangkan dari barat ke timur
sekitar 90 km. Luas wilayah Kabupaten Serang secara administratitif yaitu 173.409 ha yang terbagi atas 28 kecamatan dan 308 desa. Secara administratif,
Kabupaten Serang berbatasan dengan: 1
sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang. 2
sebelah timur, berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang. 3
sebelah selatan, berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
4 sebelah barat, berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda DKP
Kabupaten Serang, 2009. Kondisi topografi Kabupaten Serang berada pada ketinggian 0 - 1778 m dpl
di atas permukaan laut. Pada umumnya tergolong pada kelas topografi lahan dataran dan bergelombang. Kondisi hidrologi dapat dibedakan menjadi air bawah
tanah dan air permukaan dimana air permukaan sendiri dapat dibedakan kembali menjadi sungai, danausitu dan waduk DKP Kabupaten Serang, 2009.
Terdapat dua sistem sungai besar di Kabupaten Serang yang mengalir ke utara dan bermuara di Laut Jawa, yaitu Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian.
Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di daerah ini. Bagian hulunya berasal dari Gunung Halimun dengan debit sebesar 315,0 m
3
detik, sedangkan Sungai Cidurian terletak di bagian timur dengan debit sebesar 153,9 m
3
detik dan merupakan batas dari wilayah Kabupaten Serang dengan Kabupaten Tangerang.
Selain dua sistem sungai besar di atas, terdapat tiga sungai yang cukup besar yaitu Sungai Cidanau, Sungai Cibanten dan Sungai Anyer serta beberapa sungai kecil
yang bermuara di Teluk Banten dan Selat Sunda DKP Kabupaten Serang, 2009. Iklim Kabupaten Serang, sesuai dengan Klasifikasi Koppen dapat dilihat
pada Tabel 3.
27
Tabel 3 Iklim Kabupaten Serang
No. Tipe
Lokasi Karakteristik
1. Ama
Belahan utara Serang
Mempunyai bulan basah 1 bulan atau lebih
2. Afa
Belahan selatan Serang
Tidak mempunyai bulan yang dapat dikategorikan bulan kering
3. Cfa
Belahan selatan Serang
Tidak mempunyai bulan yang dapat dikategorikan bulan kering, suhu pada
bulan terdingin bisa mencapai ≤18
C, suhu pada bulan terhangat
≥22 C
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009 Kabupaten Serang berbatasan dengan dua wilayah laut yaitu Selat Sunda di
bagian barat dan Laut Jawa di bagian utara. Secara geologis, Selat Sunda yang terbentuk oleh proses tektonis, sangat dipengaruhi oleh proses volkanis yang
berasal dari kompleks Gunung api Gede di sebelah selatan Anyer dan Gunung api Gede di sebelah utara Merak, aliran lahar dan lava purba membentuk batuan dasar
pantai Selat Sunda menjadi stabil. Sementara itu, arus laut membentuk perairan pantai Selat Sunda relatif dangkal, kedalaman kurang dari 20 m. Secara umum,
kondisi pantai bagian barat dibentuk oleh batuan dasar breksi, breksi volkanis dan aliran lava dan ditumbuhi terumbu karang DKP Kabupaten Serang, 2009.
Dalam perkembangannya, perairan bagian timur membentuk dataran aluvial, dataran fluvio-marine dan rataan lumpur, sedangkan di bagian barat
endapan material volkanis yang berupa lahar dan lava. Terumbu karang dapat berkembang dengan baik menumpang pada endapan lahar dan aliran lava di pantai
barat Kabupaten Serang DKP Kabupaten Serang, 2009. Secara ringkas, tipe- tipe pantai di Kabupaten Serang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Tipe-tipe pantai di Kabupaten Serang
No. Tipe pantai
Lokasi 1.
Pantai berlumpur Teluk Banten
2. Pantai berpasir membentuk beting gisik
Pantai Lontar dan Pontang 3.
Pantai berbatuan aliran lava Kecamatan Pulo Ampel, Cinangka
dan Anyer 4.
Pantai berbatu karangterumbu karang Kecamatan Cinangka dan Anyer
5. Pantai berpasir
Kecamatan Cinangka
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009 Berdasarkan Peta Batimetri skala 1 : 500.000 yang dikeluarkan oleh
DISHIDROS dan Penelitian hingga jarak kurang lebih 2 kilometer, kedalaman laut berkisar antara 0 - 20 meter. Kondisi yang sama juga dijumpai di sekitar
28
Pulau Sangiang dan Pulau Tunda, sedangkan di bagian utara kedalaman 0 - 20 meter dijumpai hingga jarak kurang lebih 4,5 sampai dengan 15 kilometer DKP
Kabupaten Serang, 2009. Wilayah Kabupaten Serang berbatasan langsung dengan Selat Sunda di
bagian barat dan Laut Jawa di bagian utara dengan garis panjang pantai sekitar 92 km dan kewenangan 4 mil dari batas pulau terluar, Kabupaten Serang memiliki
luasan perairan penangkapan sekitar 888 km
2
yang merupakan area potensial penangkapan ikan. Di samping itu, potensi perikanan tangkap juga terdapat pada
perairan umum baik sungai, rawa maupun danau dengan luasan masing-masing sungai 640 km, waduk 28 ha dan rawadanau 250 ha DKP Kabupaten Serang,
2009. Potensi sumberdaya ikan di Kabupaten Serang dimanfaatkan dengan
menggunakan beberapa alat tangkap, diantaranya bagan, pukat pantai, jaring insang, payang dan pancing. Alat tangkap ini menangkap beberapa spesies, yaitu
tenggiri Scomberomorus commerson, kembung Rastrelliger spp, selar kuning Selaroides leptolepis, tongkol Auxis thazard, layang Decapterus russelli,
lemuru Sardinella longiceps, teri nasi Stolephorus commersonnii, tembang Sardinella fimbriata, kurisi Nemipterus nematophorus dan pepetek
Leioghnatus sp DKP Kabupaten Serang, 2009. Jenis armada tangkap di Kabupaten Serang terdiri dari perahu tanpa motor
perahu layar, perahu dengan motor tempel dan kapal motor dengan kapasitas kecil yaitu kurang dari 5 GT. Jumlah armada pada masing-masing jenis
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5 Jumlah armada tangkap menurut jenis
No. Jenis
Jumlah unit 1.
Perahu tanpa motor 63
2. Motor tempel
1021 3.
Kapal motor 5 GT 197
Jumlah 1281
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009 Jenis alat tangkap yang digunakan di Kabupaten Serang didominasi oleh
jenis alat tangkap payang dan pancing. Jumlah dan jenis alat tangkap selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
29
Tabel 6 Jumlah alat tangkap menurut jenis
No. Jenis
Jumlah unit A.
Laut 1. Payang
529 2. Jaring insang hanyut
253 3. Jaring klitik
84 4. Jaring angkat lainnya
50 5. Pancing yang lain
398 Jumlah
1314 B.
Perairan umum 1. Pancing
573 2. Jaring insang
149 Jumlah
722 Total
2036
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009 Kelompok ikan pelagis menjadi kelompok dominan dan penting dalam
produksi perikanan Kabupaten Serang. Hampir 60 produksi perikanan berasal dari kelompok ikan pelagis terutama ikan pelagis kecil, sehingga kelompok ikan
pelagis kecil menjadi penting dan mendapat perhatian khusus untuk dapat dijaga kelestariannya DKP Kabupaten Serang, 2009.
Kegiatan penangkapan ikan pelagis di Kabupaten Serang dilakukan dengan berbagai jenis alat tangkap. Adapun jenis alat tangkap yang digunakan oleh
nelayan untuk kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis ini adalah bagan, pukat pantai, jaring insang, payang dan pancing DKP Kabupaten Serang, 2009.
Berdasarkan data statistik, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan Gambar 7. Namun, tingkat konsumsi ikan ini masih di
bawah standar tingkat konsumsi ikan nasional 26,5 kgkapitatahun.
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009
Gambar 7 Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Serang.
30
Potensi sumberdaya kelautan Kabupaten Serang meliputi sumberdaya hayati ikan dan non ikan yang tersebar di perairan Teluk Banten dan Selat Sunda.
Sumberdaya hayati antara lain keberadaan ekosistem terumbu karang, padang lamun dan bakau yang mampu berperan sebagai pelindung sekaligus merupakan
habitat tempat berkembang biak dan berlindung bagi sumberdaya hayati laut. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Citra Satelit Landsat Thematic Mapper
yang direkam tanggal 7 Agustus 2001, terdapat kelompok obyek yang ditemui di wilayah pesisir Kabupaten Serang, seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Kelompok obyek wilayah pesisir Kabupaten Serang
Jenis Lokasi
Pasir -
Agihan lamun Sekitar muara Sungai Cikangkung, muara Sungai
Kasuban dan muara Sungai Ciujung Karang mati
Wilayah Sungai Ciujung dan muara Sungai Cikangkung dan wilayah Teluk Bbanten
Karang hidup Tengah laut di Teluk Banten, di sekitar Pulau Panjang,
di sepanjang Pantai Anyer dan di sekitar Pulau Sangiang Perairan terbukaLaut
-
Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009
4.2 Keadaan Umum Perikanan Bojonegara