Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Analisis Data

3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2010, selanjutnya dilakukan analisis data pada dua musim yaitu pada musim paceklik Maret 2010 dan musim puncak ikan Mei 2010. Survei lapangan dilakukan di wilayah penangkapan ikan yaitu Desa Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten Gambar 5. Sumber: DKP Kabupaten Serang, 2009 Gambar 5 Peta lokasi penelitian. 20

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain kuesioner, komputerlaptop, alat tulis, alat ukur, kamera serta peralatan lainnya yang digunakan dalam membantu pengumpulan data dan pengolahan data, seperti pada Tabel 2.

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif survey. Metode penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang suatu populasi dengan menggunakan sampel. Karakteristik dari metode penelitian ini adalah informasi diperoleh dari sampel bukan populasi, informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan lisan, tertulis dan informasi dikumpulkan untuk mendeskripsikan aspek tertentu Kamarga, 2010. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung dan wawancara untuk mendapatkan data primer. Selengkapnya metode dan teknik pengumpulan datanya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Jenis data dan metode pengumpulannya No. Jenis data Metode pengumpulan sumber data Alat yang digunakan 1. Data komposisi hasil tangkapan 5 tahun terakhir - Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Kabupaten Serang Wawancara dan pengumpulan data sekunder 2. Data alat tangkap yang digunakan - Wawancara - Pengamatan langsung di lapangan - Kuesioner - Kamera - Alat tulis 3. Data hasil tangkapan nelayan - Wawancara - Pengamatan di lapangan - Kuesioner - Kamera - Alat tulis 4. Data panjang dan berat ikan Pengukuran - Alat ukur panjang: meteran dengan ketelitian 1 mm - Alat ukur berat: timbangan dengan ketelitian 0,5 gram 21

3.3.1 Pengumpulan data .

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung pengukuran morfologi dan penimbangan berat hasil tangkapan, hasil wawancara dengan nelayan atau hasil pengisian kuesioner oleh responden yang digunakan sebagai sampel. Adapun data sekunder diperoleh dari dinas dan instansi terkait serta literatur yang relevan. Metode yang akan dilakukan untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu: 1 Wawancara Kuesioner Wawancara yang dilakukan mengacu pada kuesioner yang telah dibuat agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat wawancara sesuai dengan tujuan yang dilakukan. Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara dengan nelayan yang melakukan kegiatan operasional penangkapan ikan di Bojonegara. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan identitas responden, kapal yang digunakan responden, alat tangkap yang digunakan responden, operasi penangkapan ikan, hasil tangkapan, musim penangkapan dan lokasi penangkapan. 2 Pengumpulan data sekunder Data sekunder diperoleh terutama dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang, instansi terkait dan literatur yang relevan.

3.3.2 Pengolahan data

Data yang diperoleh kemudian diolah berdasarkan: 1 Komposisi hasil tangkapan utama dan sampingan Hasil tangkapan setiap alat tangkap diidentifikasi terlebih dahulu dan dikelompokkan berdasarkan spesiesnya, lalu diukur panjang dan beratnya. Komposisi hasil tangkapan dianalisis dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 untuk melihat perbandingan jumlah dan bobot antar spesies. Panjang tubuh ikan yang diukur adalah panjang cagak dan panjang total. Panjang cagak adalah panjang tubuh ikan mulai dari ujung mulut depan hingga pangkal cagak ekor ikan. Panjang total adalah panjang tubuh ikan mulai dari 22 ujung mulut depan hingga ujung ekor ikan Sparre Vanema, 1999 vide Raspati, 2008. Cara pengukuran panjang ikan dapat dilihat pada Gambar 6. Sumber: http:www.collegeofidaho.edu Gambar 6 Cara pengukuran panjang ikan. 2 Jenis dan ukuran alat tangkap Data hasil tangkapan diperoleh dari pencatatan hasil tangkapan untuk setiap jenis dan ukuran alat tangkap. 3 Trofik level setiap ikan hasil tangkapan nelayan menurut alat tangkapnya Dari spesies hasil tangkapan yang didapat, diklasifikasikan nilai trofik level dari Fish Base Online Froese Pauly, 2010, yang menyediakan informasi trofik level dari jenis dan komposisi makanan. 4 Length at first maturity Lm Ukuran pertama kali ikan matang gonad penting diketahui karena dengan mengetahui nilai Lm maka dapat digunakan untuk menyusun suatu konsep pengelolaan lingkungan perairan Saputra, 2009.

3.4 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu:

1. Analisis kuesioner

Analisis kuesioner dilakukan dengan bantuan paket software Survey Pro 2.0. Kelebihan Survey Pro yaitu sebagai alat analisis data survey kuesioner, yakni 23 dapat menganalisis data kuesioner secara sistematis dan bersifat database serta hasil yang diperoleh dapat terus di-update Apian Software Inc, 1995.

2. Analisis statistik

Tujuan dari analisis ini, yaitu mengetahui apakah terdapat perbedaan antara jenis alat tangkap dan komposisi hasil tangkapan menurut trofik levelnya. Hipotesis yang digunakan, yaitu: Ho : Tidak terdapat perbedaan antara trofik level hasil tangkapan dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan. H 1 : Terdapat perbedaan antara trofik level hasil tangkapan dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan.

3. Indeks keragaman Shannon-Wiener

Keragaman dihitung berdasarkan indeks keragaman untuk menggambarkan komunitas secara matematis dan mempermudah analisis komunitas ikan. Indeks diversitas keragaman Shannon-Wiener dihitung dengan menggunakan persamaan modifikasi dari Krebs, 1989. H ’= - H ’= - Keterangan: H ’: indeks diversitas Shannon-Wiener pi : proporsi spesies ke-i ni : jumlah total biomassa biota hasil tangkapan spesies ke-i N : jumlah biomassa dari suatu spesies ke i i = 1 sampai S S : jumlah total spesies dalam suatu contoh Analisis keragaman Shannon-Wiener dilakukan dengan bantuan software Primer 5.2.

4. Analisis regresi

Regresi dan korelasi adalah analisis untuk menelaah hubungan antara dua peubah pengukuran. Jika ada dua peubah pengukuran X dan Y, keeratan 24 hubungan linear antara kedua peubah tersebut dinyatakan dengan korelasi antar kedua peubah tersebut. Jika X merupakan peubah bebas dan Y merupakan peubah tak bebas, regresi Y pada X memberi gambaran bagaimana nilai peubah X mempengaruhi peubah Y. Nilai korelasi X – Y yang bernilai 0 menunjukkan tidak adanya korelasi antar peubah tersebut. Besarnya nilai peubah Y adalah bebas, tidak terkait dengan besarnya nilai peubah X, demikian pula nilai peubah X adalah bebas, tidak terkait dengan besarnya nilai peubah Y. Semakin tinggi nilai korelasi X dan Y, maka semakin mendekati nilai 1 atau -1 dan berarti semakin erat keterkaitan nilai peubah X dan Y Saefuddin et al., 2009. Adapun intepretasi dari nilai r menurut Usman Akbar 2008, yaitu: = tidak berkolerasi 0,01 – 0,20 = sangat rendah 0,21 – 0,40 = rendah 0,41 – 0,60 = agak rendah 0,61 – 0,80 = cukup 0,81 – 0,99 = tinggi 1 = sangat tinggi Kesesuaian model menyatakan sejauh mana kesesuaian model yang dipasang dengan data yang dibicarakan. Ukuran kesesuaian ini dinamakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi menyatakan besarnya keragaman yang terjelaskan oleh model. Nilai minimum koefisien determinasi adalah 0 dan nilai maksimumnya adalah 1. Semakin besar nilai koefisien determinasi mendekati angka 1, semakin sesuai model yang dipasang dengan data yang dibicarakan. Koesisien determinasi kadang-kadang juga dinyatakan dalam persen, sehingga nilainya berkisar antara 0 - 100.

5. Hubungan panjang dan berat

Panjang dan berat ikan hasil tangkapan utama setiap alat tangkap diukur, kemudian dianalisis hubungannya dengan menggunakan model Ricker 1975 yaitu W = a L b , dimana W = bobot ikan gram dan L = panjang total cm, sedangkan a dan b = konstanta regresi hubungan panjang dan berat. Logaritma 25 persamaan tersebut, yaitu: ln W = ln a + b ln L menunjukkan hubungan yang linear.

6. Indikator ukuran panjang ikan dan length at first maturity

Indikator ukuran panjang ikan dibandingkan terhadap ukuran saat pertama kali matang gonad memijah atau length at first maturity dari Froese and Pauly, 2010 fishbase. Analisis dilakukan untuk mengetahui perbedaan jenis alat tangkap dan komposisi alat hasil tangkapan. 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum Perikanan Kabupaten Serang