27 diperlukan dan harus hadir di dalam setiap tataran frasa.Komplemen yang
melengkapi frasa verba Bahasa Batak Toba selalu berkategori nomina N. Perilaku komplemen akan terlihat pada penjelasan berikut ini.
1. Komplemen Berkategori Nomina
Dalam membentuk frasa verba BBT, komplemen yang melengkapi frasa verba selalu berkategori nomina N yang merupakan pendamping verba atau inti
leksikal.Hal ini dapat terlihat pada contoh di bawah.
1. [mangoppa adek] omak
2. [manggadis pisang] namboru ↓ ↓ ↓
↓ ↓ ↓
Menggendong adik ibu Menjual pisang bibi
‘Ibu menggendong adik’ ‘Bibi menjual pisang’
Pada 1 dan 2, frasa verba mangoppa adek ‘menggendong adik’ dan manggadis pisang ‘menjual pisang’,terdiri dari inti leksikal masing-masing
mangoppa ‘menggendong’ dan manggadis ‘menjual’ ditambah nomina adek ‘adik’, dan pisang ‘pisang’. Kehadiran nomina dalam frasa verba tersebut
berperilaku sebagai komplemen.Jika nomina-nomina tersebut dilesapkan atau dipindah letaknya, maka struktur yang dihasilkan menjadi tidak gramatikal seperti
contoh dibawah ini. 3. a [mangoppa adek] omak
4. a [manggadis pisang] namboru
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Menggendong adik ibu Menjual pisang bibi
‘Ibu menggendong adik’ ‘Bibi menjual pisang’
Universitas Sumatera Utara
28 3. b
[Mangoppa] omak 4. b
[manggadis] namboru ↓ ↓
↓ ↓
Menggendong ibu Menjual
bibi ‘Ibu menggendong’
‘Bibi menjual’ Dari contoh di atas terlihat bahwa elemen komplemen ini sangat
diperlukan, jika elemen pada komplemen dilesapkan, maka struktur yang dihasilkan tidak akan membentuk frasa verba.
2. Komplemen Bersifat Wajib
Dalam membentuk frasa verba BBT kehadiran komplemen bersifat wajib.Hal ini mengindikasikan bahwa komplemen diperlukan dan harus hadir
dalam setiap tataran frasa verba.Perilaku komplemen yang bersifat wajib juga dapat menunjukkan letak ketegaran sebuah frasa verba.Untuk mengetahui letak
ketegaran tersebut dapat diuji dengan melesapkan elemen komplemen pada struktur frasa verba.
Contoh: 5. [mamboan soban] si Hokkop
↓ ↓ ↓
Membawa kayu si Hokkop ‘Si Hokkop membawa kayu’
Universitas Sumatera Utara
29 6. [mangaloppa gadong] anggiku
↓ ↓ ↓ Memasak ubi adikku
‘Adikku memasak ubi’ Pada 5 dan 6 frasa verba mamboan soban ‘membawa kayu’, dan
mangaloppa gadong ‘memasak ubi’ terdiri dari inti leksikal masing- masing mamboan ‘membawa’, dan mangaloppa ‘memasak’ ditambah nomina dalam frasa
verba tersebut berperilaku sebagai komplemen yang bersifat wajib. Elemen komplemen ini sangat diperlukan, Jika nomina tersebut dilesapkan
atau dipindah letaknya, maka struktur yang dihasilkan menjadi tidak gramatikal.Seperti terlihat pada contoh di bawah ini.
7. a [mamboan soban] si Hokkop ↓ ↓ ↓
Membawa kayu si Hokkop ‘Si Hokkop membawa kayu’
7. b [Mamboan] si Hokkop ↓ ↓
Membawa si Hokkop ‘Si Hokkop membawa’
Universitas Sumatera Utara
30 8. a.[mangaloppa gadong] anggiku
↓ ↓ ↓ Memasak ubi adikku
‘Adikku memasak ubi’
8. b [mangaloppa] anggiku ↓ ↓
Memasak adikku ‘Adikku memasak’
Dari contoh di atas, terlihat jelas bahwa komplemen sangat diperlukan dan bersifat wajib. Tanpa kehadiran komplemen, maka struktur yang dihasilkan tidak
akan membentuk frasa verba.
3. Komplemen Berada di belakang Frasa Verba