21 4.
Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya
5. Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD-SLTP
6. Memiliki kebanggaan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya.
7. Dapat berbahasa Indonesia
8. Pekerjaannya bertani atau buruh; dan
9. Sehat Jasmani tidak cacat berbahasa dan memiliki pendengaran yang
baik dan sehat rohani tidak gila atau pikun. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, dua perempuan dan satu
laki-laki lihat Lampiran 2.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data lisan digunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.30-08.30 WIB dan pada hari Sabtu dan
Minggu. Biasanya wawancara dilakukan di rumah informan. Pada saat penelitian, ada beberapa hambatan, yakni
1. Peneliti kesulitan dalam menyesuaikan waktu dengan informan. Informan
biasanya bekerja dari pagi hingga sore. Akibatnya, waktu waktu untuk melakukan wawancara sangat terbatas.
2. Masyarakat memandang peneliti secara negatif. Hal ini terjadi karena
tingginya intensitas peneliti ke rumah informan. Pengumpulan data lisan ini dilakukan di Desa Simungun, Kecamatan
Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.Dengan metode ini peneliti terlibat langsung percakapan dengan narasumberpenuturbahasa Batak
Toba.
Universitas Sumatera Utara
22 Data-data lisan tersebut diujikan kepada penutur BBT melalui penggunaan
daftar pertanyaan.Hal ini jelas menuntut dan mengharuskan peneliti bertindak hati-hati pada tahap analisis dan interpretasi data.Untuk mendapatkandatatulis
digunakan metode simak Sudaryanto,1993:133,135 yang didukung oleh teknik catat. Data tulis itu bersumber dari buku Sintaksis Bahasa Batak Toba Sibarani,
1997; Kamus Bahasa Batak Toba-Indonesia Warneck, 2001; dan Tata Bahasa Batak Toba Sinaga, 2002. Metode simak merupakan penyimakan:dilakukan
dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Data-dataFV yang telah ditemukan kemudian dikelompokkan menurut
letak leksikalnya. FV mangaloppa gadong ‘memasak ubi’ misalnya, dimasukkan ke dalam kelompok inti leksikal di kiri karena inti frasa tersebut adalah
mangaloppa sementara itu, FV nunga mangan ‘sudah makan’ misalnya, diletakkan dalam kelompok inti leksikal di kanan karena inti leksikal mangan
terletak di kanan sedangkan atributnya terletak di kiri atau sebelum inti.
Langkah-langkah pengumpulan data dalam FV Bahasa Batak Toba adalah:
1. Pencatatan FV Bahasa Batak Toba dalam berbagai konteks dan sumber.
2. Pengelompokan FV berdasarkan letak inti frasa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
23
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data