65 langsung didominasi V’ V-bar tertinggi. Struktur frasa verba 45 terdiri dari inti
leksikal manortor ‘menari’ ditambah keterangan sai girangna ‘dengan gembiranya’ yang berkategori Fadj membentuk V’ tertinggi. Sama halnya,
struktur frasa verba 46 terdiri dari inti leksikal lao ‘pergi’ bersama dengan adverbial simanogot ‘pagi-pagi’ yang berperan sebagai keterangan membentuk V’
tertinggi. Kemudian, struktur frasa verba 47 terdiri dari inti leksikal mangan ‘makan’ bersama dengan aspek dope ‘sedang’ sebagai keterangan membentuk V’
tertinggi. Keempat frasa verba tersebut tidak dihadiri oleh komplemen sehingga V’
tidak berulang.Specifier langsung didominasi V’’ V-bar ganda di awal frasa.
4.2.8 Struktur Frasa Verba
Keterangan + Inti Leksikal
Berbeda dengan kaidah sebelumnya, kaidah ini membuktikan bahwa frasa verba Bahasa Batak Toba dapat dibentuk oleh inti leksikal frasa verba ditambah
keterangan yang hadir di awal inti leksikal. Contoh:
48. [Nunga modom] adek 49.[Di sopo mangan] bapa
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Sudah tidur adik Di gubuk makan ayah
‘Adik sudah tidur’ ‘Ayah makan di gubuk’
50.Marsogot ro] halak i 51.
[Malo maretong] si Ucok ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Besok datang mereka Pandai berhitung si Ucok
‘Besok mereka datang’ ‘Si Ucok pandai berhitung’
Universitas Sumatera Utara
66 Jika disajikan dalam skema X-bar, struktur frasa verba 48-51 di atas,
akan terlihat sebagai berikut: 48.
FV 49.
FV
V” V”
Asp V’
FP V’
V V
Nunga modom
Di sopo mangan
‘Sudah tidur’ ‘Di gubuk makan’
50. FV
51. FV
V” V”
Adv V’
Adj V’
V V
Marsogot ro
Malo maretong
‘Besok datang ’
‘Pandai berhitung’
Universitas Sumatera Utara
67 Dalam struktur frasa verba Bahasa Batak Toba di atas, keterangan yang
hadir di awal ini frasa berkategori Aspek, FP, Adv, Adj. Struktur frasa verba 48 dibentuk oleh inti leksikal modom ‘tidur’ ditambah aspek nunga ‘sudah’. Struktur
frasa verba 49 dibentuk oleh inti leksikal mangan ‘makan’ dan ditambah FP di sopo ‘di gubuk’.Kemudian, frasa verba 50 dibentuk oleh inti leksikal ro ‘datang’
berkombinasi dengan Adv. marsogot ‘besok’.Begitu juga dengan frasa verba 51 dibentuk oleh inti leksikal maretong ‘berhitung’ dan ditambah adj. malo ‘pandai’.
Keempat contoh frasa verba Bahasa Batak Toba di atas langsung didominasi V’ tertinggi.Komplemen tidak hadir sehingga V’ tidak berulang.Frasa
verba juga tidak bercabang karena specifier tidak hadir pada frasa verba tersebut.
4.2.9 Struktur Frasa Verba
Keterangan + Inti Leksikal + Komplemen
Frasa verba Bahasa Batak Toba dapat dibentuk oleh keterangan di awal inti leksikal ditambah kehadiran komplemen setelah inti leksikal.
Contoh: 52.[Holit mangalean hepeng] opung nami.
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ Pelit memberi uang nenek kami
‘Nenek kami pelit memberi uang’ 53.[Tu pesta manaruhon omak]
↓ ↓ ↓ ↓ Ke pesta mengantarkan Ibu
‘Mengantarkan Ibu ke pesta’ 54.[Naeng mamutik kopi]
Universitas Sumatera Utara
68 ↓ ↓ ↓
Ingin memetik kopi ‘Ingin memetik kopi’
55.[Sonari manuan eme] si Polan ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
Sekarang menanam padi si Polan ‘Si Polan menanam padi sekarang’
Keempat contoh frasa verba di atas akan terlihat sebagai berikut jika disajikan dalam skema X-bar.
52. FV
V”
Adj V’
V N
Holit mangalean
hepeng ‘Pelit memberi uang’
53. FV
Universitas Sumatera Utara
69 V”
FP V’
V N
Tu pesta manaruhon omak ‘Ke pesta mengantar Ibu’
54. FV
V”
Asp V’
V N
Naeng manutik
kopi ‘Ingin memetik kopi’
55. FV
Universitas Sumatera Utara
70 V”
Asp V’
V N
Sonari manuan eme ‘Sekarang menanam padi’
Frasa verba 52-55 di atas dibentuk oleh dua V’ V-bar. V’ terendah mendominasi inti leksikal mangalean ‘memberi’, manaruhon ‘mengantarkan’,
mamutik ‘memetik’, dan manuan ‘menanam’ ditambah dengan N hepeng ‘uang’, omak ‘Ibu’, kopi ‘kopi’, eme ‘padi’ yang berfungsi sebagai komplemen.
Kemudian, V’ terendah bersama dengan adj. holit ‘pelit’, FP tu pesta ‘ke pesta’, asp.naeng‘ingin’, dan adv. sonari ‘sekarang’ yang berperan sebagai keterangan
hadir di awal frasa membentuk V’ tertinggi. Specifier tidak hadir pasa frasa verba tersebut sehingga frasa verba tidak bercabang.
4.2.10 Struktur Frasa Verba Inti Leksikal + Specifier