Pencampuran Mixing Pencetakan Benda Uji

46 Dari hasil perhitungan mix design diperoleh perbandingan campuran beton sebagai berikut: Semen : Air : Pasir : Kerikil 1 : 0,57 : 1,4 : 0,94 Penggunaan foaming agent dengan perbandingan 1: 25 terhadap volume air Tabel 3.1. Kebutuhan bahan susun beton tiap 1 m 3 Kadar SP Kadar FA Kadar BA FA kg BA kg Semen kg Air liter Kerikil kg Pasir kg Foaming agent 0,8 406,075 233,333 382,927 574,391 9,333 0,8 10 10 40,607 57,431 365,468 233,333 382,927 516,96 9,333 0,8 20 20 81,215 114,878 324,86 233,333 382,927 459,513 9,333 0,8 30 30 121,822 172,317 233,758 233,333 382,927 402,074 9,333

3.6. Pencampuran Mixing

Setelah didapatkan perencanaan campuran yang benar, maka langkah selanjutnya adalah pencampuran pengecoran sampel. Semua material disiapkan sesuai kebutuhan, kemudian masukkan bahan agregat halus dan kasar pasir dan agregat kasar, kemudian disusul dengan semen. Setelah menyatu, masukkan air secara bertahap sedikit demi sedikit sampai campuran menjadi homogen kemudian dituang ke wadah sebelum dimasukkan ke dalam cetakan. Untuk penggunaan foam agent, sebelum dimasukkan air ke dalam mesin pengaduk, foam dibentuk terlebih dahulu di tempat terpisah dengan cara mencampurkan foam dengan air sebanyak 1:25 volume air, kemudian diaduk menggunakan mesin bor modifikasi sehingga membentuk busa. Setelah busa foam agent terbentuk, maka busa tersebut dimasukkan ke dalam mesin pengaduk setelah dimasukkan air sehingga campuran dapat mengembang, setelah itu masukkan superplasticizer sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan ke dalam mesin pengaduk. Universitas Sumatera Utara 47

3.7. Pencetakan Benda Uji

Untuk cetakan benda uji sebelumnya dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa penggunaan beton sebelumnya agar bentuk sampel benda uji tidak terganggu. Pada dinding bagian dalam cetakan diberikan solar atau vaseline agar beton tidak menempel pada dinding cetakan. Setelah beton segar terbentuk, maka beton tersebut dimasukkan ke dalam cetakan setinggi 13 bagian, kemudian dilakukan pemukulan pada bagian dinding silinder agar campuran beton segar tersebut mengisi rongga – rongga yang masih ada didalam cetakan, pada penelitian ini tidak dilakukan perojokan maupun penggunaan vibrator karena itu dapat merusak pengaruh foaming agent yang terdapat pada campuran tersebut. Kemudian dimasukkan lagi 13 bagian dan dilakukan pemukulan kembali pada dinding cetakan silinder, hingga akhirnya cetakan penuh terisi dan bagian permukaan atas beton segar tersebut diratakan.

3.8. Perawatan Benda Uji