13
500 lebih tinggi dan tahan api. Karena sangat praktis maka beton ringan NAAC menawarkan banyak ruang lingkup pengaplikasian, mulai dari isolasi atap rumah
pada kepadatan serendah 350 kgm
3
sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan kepadatan 1800 kgm
3
. Berdasarkan metode di atas, penulis berkeinginan untuk mencoba membuat beton ringan NAAC dengan fly ash dan
bottom ash sebagai substitusi agregat halus yaitu semen dan pasir, karena beton ringan NAAC ini belum banyak dikomersilkan dibanding beton ringan AAC dan
pembuatannya relatif lebih hemat energi karena pemrosesannya tanpa autoclave, dan dalam pembuatannya menggunakan foaming agent sebagai bahan
pengembangnya.
2.2.4. Beton Siklop
Beton ini digunakan sebagai pembuatan bendungan, pangkal jembatan dan sebagainya. Beton ini masuk dalam kategori beton normal, perbedaannya
dengan beton lain ialah ukurannya yang cukup besar.
2.2.5. Beton Massa
Beton ini biasanya memiliki dimensi ukuran 60 cm atau lebih. Beton ini dituang dalam volume besar dengan ukuran perbandingannya antara volume
dan luas permukaannya.
2.2.6. Beton Serat
Beton ini cara pencampurannya hampir sama dengan beton biasa, bedanya hanya pada campuran, serat yang turut dicampurkan pada saat pengadukan.
Hal ini dilakukan agar beton tidak mudah retak dan partikel-partikel beton bisa saling terikat satu sama lain. Hasilnya kekuatan beton serat memiliki
daya tahan yang bagus.
2.2.7. Beton Bertulang
Beton ini termasuk yang paling umum jika digunakan untuk pembuatan jalan. Dimana beton dibuat dengan anyaman kawat baja dan campuran semen. Hal
ini dilakukan untuk memperkuat daya tarik dan daktilitas.
Universitas Sumatera Utara
14
2.2.8. Beton Mortar
Beton jenis ini merupakan beton yang dibuat dengan bahan dasar semen, pasir dan air. Campuran ketiga bahan ini memperkuat susunan partikel beton
sehingga daya rekatnya lebih kuat.
2.2.9. Beton Pracetak
Jenis-jenis beton ini biasanya digunakan jika pekerjaan konstruksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang sangat cepat. Kelebihannya adalah
beton ini dapat dicetak di tempat lain lalu tinggal dipasang di tempat tujuannya. Namun kekurangannya daya rekat beton ini tidak sekuat
pembuatan beton dengan cara konvensional.
2.2.10. Beton Prategang
Beton ini pada dasarnya sama dengan beton bertulang namun perbedaannya kawat baja yang dimasukkan ke dalam campuran beton ditegangkan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan agar gaya tarik beton ini lebih kuat menahan beban berat.
2.3. Umur Beton