42
ρ semen = 3150 kgm
3
ρ serat nilon = 910 kgm
3
V semen =
�
=
,
= ,
m serat =
� � = ,
= , Dari hasil perhitungan mix design diperoleh perbandingan campuran beton
sebagai berikut:
Material Variasi Balok
Semen kg
Pasir kg
Kerikil kg
Air kg
Serat Nilon kg
Normal 52,171
85,539 173,670
26,640 -
Serat Nilon 2 52,171
85,539 173,670
26,640 0,301
Tabel 3.1 Komposisi Kebutuhan Bahan Campuran Balok
3.6 Perencanaan Tulangan Balok
Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan memikul gaya dalam berupa momen lentur dan juga geser. Direncanakan dapat
menahan beban maksimum 5000 kg. b
= 150 mm fc
= 20 MPa k
1
= 3,3818 h
= 250 mm fy
= 300 MPa Mu
= 26,008 kNm d’
= 35 mm d
= 215 mm ρ
1
= 0,0127 1.
Mr
maks
= øbd
2
k = 0,8 x 0,15m x 0,215mm
2
x 3.3818 x 1000 kNm
2
= 18,758 kNm
Universitas Sumatera Utara
43
2. Mr Mu
18,758 kNm 26,008 kNm maka harus menggunakan tulangan rangkap.
3. Maka digunakan ρ
2
= 0,9ρ
1
= 0,9 x 0,0127 = 0,01143 dimana k
2
= 3,075 MPa
4. Mr
1
= øbd
2
k = 0,8 x 0,15m x 0,215mm
2
x 3.075 x 1000 kNm
2
= 17,05 kNm
5. As
1
= ρbd = 0,01143 x 150 mm x 215 mm = 368,61 mm
2
. 3D13 = 398,2 mm
2
atau 3D14 = 462 mm
2
6. Mr
2
= Mu - Mr
1
= 26,008 kNm – 17,05 kNm = 8,958 kNm
7. =
∅ −
′
=
, ,
= ,
= ,
8. � =
′
= =
�
= 207,36 mm
2
2D12 = 226,2 mm
2
Pada penelitian ini direncanakan tulangan lentur untuk benda uji balok yang dimana digunakan tulangan lentur 2 D12 pada daerah tekan dan tulangan lentur 3
D14 pada daerah tarik sebab tulangan dengan diameter 13 ganjil jarang dijual di pasaran.
Gambar 3.2 Sketsa Penulangan Balok Beton Bertulang
Universitas Sumatera Utara
44
3.7 Pembuatan Benda Uji
Pembuatan benda uji balok terdiri dari dua variasi campuran, yaitu variasi I campuran normal tanpa bahan tambahan dan variasi II campuran dengan
tambahan serat nilon 2 dari volume semen. Langkah-langkah pembuatan benda uji adalah sebagai berikut:
1. Alat-alat yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu, lalu timbang bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan hasil dari mix design.
2. Menyiapkan molen yang bagian dalamnya sudah dibahasi. Kemudian menuangkan agregat kasar, agregat halus, dan semen. Aduk campuran
tersebut hingga merata. 3. Setelah tercampur merata, masukkan air dan serat nilon untuk beton dengan
tambahan serat nilon. 4. Setelah campuran merata, dilakukan uji slump untuk mengetahui tingkat
workability adukan. 5. Jika nilai slump telah memenuhi, adukan beton dapat dituangkan ke dalam
cetakan dan dipadatkan hingga merata. 6. Diamkan selama 24 jam.
7. Setelah umur beton 24 jam, cetakan dibuka kemudian dilakukan perawatan beton.
3.8 Perawatan Benda Uji