Uji Kuat Tekan Uji Kuat Lentur Pengamatan Pola Retak

45 Pengujian dilakukan pada saat sampel berumur 28 hari. Hal ini berarti karung goni basah diangkat dari benda uji balok pada saat benda uji berumur 27 hari agar pada waktu di uji, sampel dalam keadaan tidak basah.

3.9 Pengujian dan Pengamatan Benda Uji

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat lentur dan pengamatan pola retak.

3.9.1 Uji Kuat Tekan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tekan beton yang telah mengeras selama 28 hari dengan benda uji berbentuk silinder. Kekuatan tekan adalah kemampuan beton dalam menerima gaya tekan per satuan luas. Kekuatan tekan beton dapat dihitung dengan rumus: ′ = � � dimana: c’ = kuat tekan beton MPa P = beban maksimum N A = luas penampang benda uji mm 2

3.9.2 Uji Kuat Lentur

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besar kuat lentur pada beton yang telah mengeras dengan benda uji berbentuk balok yang berukuran 320 x 15 x 25 cm. Pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari. Universitas Sumatera Utara 46 Kuat lentur beton modulus of rupture dapat dihitung dengan rumus berikut: a. Keruntuhan terjadi di bagian tengah bentang. = � . b. Keruntuhan terjadi pada bagian tarik diluar tengah bentang. = � . dimana: = kuat lentur beton MPa P = beban maksimum N L = panjang bentang mm b = lebar spesimen mm d = tinggi spesimen mm a = jarak rata-rata dari garis keruntuhan dan titik perletakan terdekat diukur pada bagian tarik spesimen mm

3.9.3 Pengamatan Pola Retak

Pengamatan yang dilakukan adalah secara visual untuk mengetahui pola penyebaran dan perkembangan retak akibat shrinkage yang terjadi pada benda uji balok selama 28 hari. Benda uji balok dengan tulangan yang berdimensi 320 x 15 x25 cm. Universitas Sumatera Utara 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Nilai

Slump Untuk mengetahui tingkat kekentalan adukan beton dilakukan slump test, yang dapat menggambarkan kemudahan pengerjaan workability beton. Slump test dilakukan pada daerah yang datar dengan menggunakan Kerucut Abrams. Adapun hasil dari pengujian slump dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Nilai Slump No JenisBeton Nilai Slump cm 1 Normal 15 2 Serat Nilon 2 10 Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai slump berkurang diakibatkan dengan penambahan serat nilon. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak serat nilon pada campuran beton, maka akan menurunkan kelecakan beton.

4.2 Kuat Tekan Beton

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Adapun hasil perhitungan kuat tekan dan perbandingan terhadap beton normal dapat dilihat pada Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara