38
2. Pemeriksaan kadar lumpur pencucian kerikil lewat ayakan no 200
3. Pemeriksaan keausan menggunakan mesin Los Angeles
4. Pemeriksaan berat isi
5. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi
3.4.3.1 Analisa Ayakan
a. Tujuan Untuk memeriksa penyebaran butiran gradasi dan menentukan nilai modulus
kehalusan fineness modulus FM kerikil. b. Hasil pemeriksaan
Modulus kehalusan kerikil FM : 6,9 5,5 6,9 7,5
memenuhi persyaratan. c. Pedoman
1. � =
� �
ℎ ℎ� ,
2. Agregat kasar untuk campuran beton adalah agregat kasar dengan modulus kehalusan FM antara 5,5 sampai 7,5.
3.4.3.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pencucian Kerikil Lewat Ayakan no 200
a. Tujuan Untuk memeriksa kandungan lumpur pada kerikil.
b. Hasil pemeriksaan Kandungan lumpur : 0,45 1
memenuhi persyaratan.
Universitas Sumatera Utara
39
c. Pedoman Kandungan lumpur yang terdapat pada agregat kasar tidak dibenarkan melebihi
1 ditentukan dari berat kering. Apabila kadar lumpur melebihi 1 maka kerikil harus dicuci.
3.4.3.3 Pemeriksaan Keausan Menggunakan Mesin Los Angeles
a. Tujuan Untuk memeriksa ketahanan aus agregat kasar.
b. Hasil pemeriksaan Persentase keausan : 17,28 50, memenuhi persyaratan.
c. Pedoman 1.
=
− ℎ�
2. Pada pengujian keausan dengan mesin Los Angeles, persentaase keausan tidak boleh lebih dari 50.
3.4.3.4 Pemeriksaan Berat Isi
a. Tujuan Untuk memeriksa berat isi unit weight agregat kasar dalam keadaan padat dan
longgar. b. Hasil pemeriksaan
Berat isi keadaan rojokpadat : 1744,96 kgm
3
Berat isi keadaan longgar :
1640,87 kgm
3
c. Pedoman Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa berat isi dengan cara merojok lebih besar
daripada berat isi dengan cara menyiram, hal ini berarti bahwa kerikil akan lebih
Universitas Sumatera Utara
40
padat bila dirojok daripada disiram. Dengan mengetahui berat isi maka kita dapat mengetahui berat dengan hanya mengetahui volumenya saja.
3.4.3.5 Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorbsi
a. Tujuan Untuk menentukan berat jenis specific gravity dan penyerapan air absorbsi
kerikil. b. Hasil pemeriksaan
Berat jenis SSD : 2610 kgm
3
Berat jenis kering : 2570 kgm
3
Berat jenis semu : 2670 kgm
3
Absorbsi :
1,46 c. Pedoman
Berat jenis SSD adalah perbandingan antara berat dalam keadaan SSD dengan volume dalam keadaan SSD. Keadaan SSD Saturated Surface Dry dimana
permukaan jenuh dengan uap air sedangkan dalamnya kering, keadaan kering dimana pori-pori berisikan udara tanpa air dengan kandungan air sama dengan
nol, sedangkan keadaan semu dimana basah total dengan pori-pori penuh air. Absorbsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat yang hilang terhadap
berat kering dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering.
Hasil pengujian harus memenuhi: Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu
Universitas Sumatera Utara
41
3.4.4 Air