Seni Bela Diri Konsep

13

2.2.2 Seni Bela Diri

Seni Beladiri adalah perpaduan unsur seni, teknik membela diri, olahraga, serta teknik olah batin spiritual yang di dalamnya terdapat muatan seni budaya masyarakat dimana seni beladiri itu lahir dan berkembang. Perkembangan seni beladiri terus menerus berlanjut seiring dengan berkembangnya seni budaya di masyarakat. Seni beladiri mempunyai peranan dalam memberikan kontribusi perkembangan seni budaya masyarakat suatu daerah Haryo, 2005:5. Seni beladiri merupakan sebuah seni yang lahir berdasarkan penalaran manusia untuk bertahan hidup disebuah situasi maupun kondisi geografis dari sebuah individu dan juga seni yang menggunakan seluruh indra tubuhnya untuk menghasilkan sebuah daya keindahan. Seni beladiri ini melahirkan gerakan- gerakan baku yang sistematis untuk meningkatkan persentase dalam kehidupan. Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satucara seseorang mempertahankan atau membela diri.Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa.Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya.Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya, kapan pun dan dimanapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Pada zaman kuno,tepatnya sebelum adanya persenjataan modern, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisikdan badan seseorang. Universitas Sumatera Utara 14 Seni beladiri telah lama terwujud dan pada mulanya beladiri berkembang di medan pertempuran sebelum pertempuran atau peperangan mulai banyak menggunakan senjata-senjata modern secara leluasa. Seni beladiri berkembang pesat dikalangan masyarakat yang bukan anggota tentara perang, namun berkembang dikalangan masyarakat biasa. Bila seni beladiri diartikan sebagai sebuah cara atau usaha yang dilatih secara sistematis untuk melindungi diri dari agresi maka sebenarnya sejarah telah mencatat bahwa sejarah ilmu bela diri ternyata sudah mendekati usia dari spesies manusia itu sendiri. Beladiri pertama kali dilakukan oleh spesies manusia purba dengan membuat senjata berupa tongkat, batu, kapak batu, tombak batu, dan benda-benda alam lain yang umumnya memiliki ciri keras dan memiliki bentuk yang cukup tajam. Manusia purba melakukan sistem beladiri yang sangat sederhana yaitu dengan membenturkan bagian senjata atau bagian tubuh yang keras ke bagian tubuh lawan yang lebih lunak. Mulai dari jaman manusia purba ini hingga kini tujuan dari bela diri sebenarnya belum berubah banyak yaitu untuk melindungi diri dari agresi baik dari manusia lain atau dari spesies lain. Namun seiring dengan perkembangan zaman beladiri tidak hanya berkembang sebagai cara melindungi diri tapi lebih pada efisiensi peperangan. Meningkatnya kebudayaan dan sistem sosial tidak hanya meningkatkan kemungkinan bertahan hidup tapi juga menimbulkan perebutan sumber daya alam.Perebutan ini umumnya dilakukan dengan perang.Dalam usaha memenangkan perang untuk bertahan hidup dan memperjuangkan kesejahteraan bela diri telah berevolusi menjadi teknik yang lengkap untuk bertahan dan menyerang secara efektif dalam Universitas Sumatera Utara 15 kondisi perang.Dalam peperangan yang terus terjadi pada spesies manusia pada umumnya, telah menjadikan bela diri berkambang semakin lengkap dengan berbagai teknik yang disesuaikan untuk kondisi tertentu, dari sini mulai timbul yang disebut sebagai jurus.Jurus-jurus ini selanjutnya berkembang lagi sampai tahap seni, dimana setiap jurus dikembangkan lagi menurut filosofi dan jiwa dari pelaku beladiri. Boleh dikatakan seni beladiri terdapat merata di dunia ini dan hampir setiap wilayah atau negara mempunyai jenis beladiri yang berbeda-beda. Sebagai contoh seni beladiri silat yang berkembang di negara-negara Asean seperti Malaysia, Thailand, Brunei, dan juga Indonesia sendiri. Namun pada saat ini beladiri bukan lagi dipelajari untuk berperang, melainkan untuk melindungi diri sendiri atau menimalisir terjadinya kriminalitas pada aktivitas sehari-hari. Beladiri juga banyak menjadi cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi.

2.2.3 Wing Chun