Perkembangan Seni beladiri Wing Chun di Kota Medan 2005-2013

53 Chun di kota Medan pada tanggal 12 September 2005 yaitu Wing Chun Kungfu Academy.

5.2 Perkembangan Seni beladiri Wing Chun di Kota Medan 2005-2013

Perkembangan seni beladiri Wing Chun di kota Medan berkaitan dengan semakin banyaknya kebudayaan Tionghoa yang masuk ke Indonesia.Perkembangan ini didorong oleh banyaknya etnis Tionghoa yang ada di Medan dan membawa serta berbagai macam kebudayaan Tionghoa yang terkenal dengan kekayaan budayanya.Tidak terhitung lagi kebudayaan Tionghoa yang masuk ke Indonesia dan bahkan ke Medan serta berkembang dan diikuti oleh etnis pribumi. Kebudayaan itu dapat bersifat budaya berpakaian, makanan, musik, perayaan-perayaan hari besar, barongsai dan bahkan seni beladiri kungfu yaitu Wing Chun, bahkan tarian Barongsai dan Liong sudah diresmikan menjadi kebudayaan NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya diresmikan pada masa pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid. Saat ini, seni beladiri Wing Chun ini tidak hanya dipelajari oleh masyarakat dari etnis Tionghoa saja, melainkan sudah berbaur dan mulai dipelajari oleh etnis lainnya di Medan. Wing Chun yang terkenal sebagai beladiri yang sederhana ini membuat banyak masyarakat yang tertarik untuk mempelajarinya, baik itu pria, wanita, dan anak-anak dan tidak mengenal usia semua diterima untuk mempelajari seni beladiri Wing Chun. Perguruan Wing Chun Kungfu Academy resmi dibuka pada tanggal 12 September 2005 di Medan. Perguruan Wing Chun ini dibuka untuk mengembangkan seni beladiri Wing Chun dan memperkenalkan kepada Universitas Sumatera Utara 54 masyarakat luas mengenai apa itu seni beladiri Wing Chun dan diajarkan secara terbuka. Perguruan Wing Chun Academy Medan ini menjadi tolak ukur perkembangan seni beladiri Wing Chun di Medan. Perkembangan seni beladiri Wing Chun di Kota Medan sangatlah menjanjikan, dan karena semakin banyak orang yang berminat untuk mempelajari seni beladiri.Melihat hal itu Perguruan Wing Chun Academy Medan pun mengundang Grand Master Wing Chun Samuel Kwok ke Medan untuk mengadakan seminar.Seminar ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa di Medan Wing Chun sangatlah berkembang. Pada seminar itu sebanyak 60 peserta dari berbagai daerah dan dari luar negeri mengikuti seminar International beladiri Wing Chun Kungfu yang diadakan di Hotel Soechi International Medan pada tanggal 2-3 November 2013. Seminar ini diikuti peserta dari kota Jakarta, Bandung, Surabaya dan tuan rumah Medan serta Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Brunei Darusalam dan Tiongkok. Acara seminar ini juga dihadiri oleh Pembina dan penasehat Wing Chun Medan, diantaranya adalah Darsen Song, Iwan Kwok, Brillian Moktar MM, Hasim SE dan Dr. Sofyan Tan, serta Sukiran SH. Seminar ini diadakan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang seni beladiri Wing Chun dan karakteristiknya bagi yang belum mengerti maupun bagi yang sudah lupa.Pada seminar itu juga dilakukan latihan bersama Samuel Kwok secara berpasangan. Latihan seni beladiri Wing Chun di Kota Medan juga berkaitan dengan mencari bibit atlet nomor sanda atau sanshou olahraga Wushu.Nomor Sanda atau Universitas Sumatera Utara 55 Sanshouini khusus petarung, tidak ada permainan jurus dan patokan jurus, hanya mengambil pemenang dari pertarungan Wushu dan mirip sekali dengan kickboxing.Hal ini sekaligus menyahuti harapan pendiri Yayasan Kusuma Wushu Indonesia, yaitu Master Supandi Kusuma yang menginginkan perkembangan prestasi atlet sanda Kota Medan dapat disesajarkan dengan atlet-atlet taolu.Taolu adalah cabang olahraga Wushuyang khusus memainkan jurus-jurus dan keindahan gerakan dan lompatan, sebagian besar latihannya serupa dengan senam lantai.Di Kota Medan sebelum dibuka perguruan Wing Chun ini mungkin banyak orang yang tidak tahu menahu tentang apa itu Wing Chun dan bahkan setelah dibukanya perguruan Wing Chun di Kota Medan orang-orang yang mengetahui tentang Wing Chun mungkin hanya dari para kalangan penggiat seni beladiri saja. Adapun data hasil wawancara dengan Ketua dan Pelatih mengenai perkembangan Wing Chun dari tahun 2005-2013 di Kota Medan adalah sebagai berikut: Tabel 1.Perkembangan Murid Wing Chun Kungfu Academy Medan, 2005-2013 Tahun Jumlah Murid 2005 15 orang 2006 19 orang 2007 22 orang 2008 27 orang 2009 49 orang 2010 83 orang 2011 119 orang Universitas Sumatera Utara 56 2012 141 orang 2013 172 orang Sumber: Hasil penelitian di Wing Kungfu Academy Indonesia Medan Analisis dari data tabel di atasdapat dilihat secara umum bahwa perkembangan jumlah murid Wing Chun dari tahun ke tahun memang selalu mengalami peningkatan.Di awal-awal berdirinya pada 2005 perguruan Wing Chun ini, perkembangannya memang tidaklah menjanjikan dan sangat kecil dari tahun ke tahun. Seni beladiri Wing Chun hampir tidak pernah diliput media massa, baik cetak maupun elektronik sehingga banyak orang yang tidak mengenal apa itu Wing Chun dan itu juga berakibat di awal-awal tahun berdirinya sangatlah sepi peminat untuk belajar. Pada tahun 2005-2008 peningkatan murid Perguruan Wing Chun Kungfu Academy Medan sangatlah kecil yaitu dalam jangka 4 tahun murid hanya bertambah 12 orang dari awal dibuka tahun 2005. Pada empat tahun sebelumnya atau kebelakang perkembangan Wing Chun hanya mengalami peningkatan yang kecil, karena pada saat empat tahun kebelakang Wing Chun lebih banyak dipelajari oleh etnis-etnis Tionghoa saja dan hanya beberapa murid saja dari etnis pribumi.Popularitas Wing Chun pada tahun 2005-2008 bisa dikatakan rendah, masih banyak orangmasyarakat yang tidak tahu apa itu Wing Chun. Rendahnya popularitas Wing Chun berdampak juga pada perkembangan Seni Beladiri Wing Chun itu sendiri khususnya di Kota Medan. Peningkatan murid Perguruan Wing Chun bisa dikatakan konsisten karena selalu ada peningkatan dari tahun ke tahun.Pada perkembangannya dari tahun ke Universitas Sumatera Utara 57 tahun, ada masa-masa dimana peningkatan murid Wing Chun sangat tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2009. Pada tahun 2009, peningkatan murid Wing Chun mencapai angka 49 orang murid, padahal tahun sebelumnya pada 2008 hanya 27 orang murid saja. Tahun 2009 peningkatan jumlah murid tersebut hampir mencapai dua kali lipat jumlah murid pada tahun 2008.Hal ini tidak hanya terjadi di tahun 2009 saja, namun pada tahun-tahun berikutnya peningkatan murid Wing Chun juga masih tinggi.Peningkatan yang sangat besar ini terjadi antara tahun 2009-2013, peningkatan murid pada 5 tahun itu mencapai sebanyak 123 murid.Jumlah itu sangat jauh berbeda dari jumlah murid pada 4 tahun pertama yang hanya 12 murid saja.Hal ini membuat Perkembangan Wing Chun sangat pesat. Dari informasi yang diberikan oleh Johan Tjongiran, memang peningkatan terbesar murid Wing Chun adalah di antara tahun 2009-2013. Pada tahun 2009 murid mengalami peningkatan dua kali lipat dari tahun jumlah murid di tahun sebelumnya, penyebabnya berkaitan dengan keluarnya film Ip Man di akhir tahun 2008. Efek film ini sangat meluas dan berpengaruh dalam memotivasi para murid Wing Chun untuk mendatangi dan mendaftarkan diri belajar Wing Chun. Pada periode tahun 2008-2013 dirilis beberapa film Ip Man yaitu Ip Man 2008, Ip Man 2 2010, The Legend Is Born: Ip Man 2010, Ip Man : The Final Fight 2013. Dan pada periode 2008-2013lah peminat yang belajar Wing Chun mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan adanya film Ip Man, membuat motivasi para peminat seni beladiri untuk mengenal dan mempelajari Wing Chun bertambah besar. Hal itu terlihat Universitas Sumatera Utara 58 meningkatnya jumlah murid sejak diputarnya film Ip Man yang memuat mengenai Kungfu Wing Chun. Tidak bisa dipungkiri bahwa sejak keluarnya film Ip Man, popularitas Seni Beladiri Wing Chun meningkat drastis di Indonesia khususnya di Kota Medan. Pada sejak berdirinya Perguruan Wing Chun Kungfu Academy Indonesia Medan 2005-2013 jumlah telah mencapai 172 orang murid. Awal berdirinya Perguruan Wing Chun ini hanya 15 murid saja, dan pada 2013 mengalami peningkatan sebanyak 157 murid dari tahun awal berdirinya. Adapun perkembangan Wing Chun Kungfu Medan ini adalah diawali pada tahun 2005, di awal berdirinya perguruan Wing Chun Kungfu Academy pada tahun 2005 tempat latihan pertama dilakukan adalah di Wihara Gunung Timur yang berada di Jalan Hang Tuah Medan jumlah murid awalnya adalah 15 orang. Tahun 2006, jumlah murid terdaftar di tahun ini adalah 19 orang mengalami peningkatan sebanyak 4 orang murid dari tahun sebelumnya. Tahun 2007, jumlah murid terdaftar di tahun ini adalah 22 orang mengalami peningkatan 3 orang murid dari tahun sebelumnya. Tahun 2008, jumlah murid terdaftar di tahun ini adalah 27 orang mengalami peningkatan sebanyak 5 orang murid dari tahun sebelumnya. Tahun 2009, di tahun ini perkembangan peminat Wing Cun bertambanh dua kali lipat dari tahun sebelumnya jumlah murid terdaftar adalah 49 orang, padahal di tahun sebelumnya hanyalah 27 orang,di tahun ini jumlah murid mengalami peningkatan sebanyak 22 orang murid dari tahun sebelumnya. Karena semakin banyaknya minat dari masyarakat untuk mempelajari Wing Chun dan semakin bertambah anggota dari perguruan Wing Kungfu Academy ini, maka Universitas Sumatera Utara 59 tempat latihan dipindahkan ke tempat yang lebih memadai yaitu ke Jalan Gaharu no.55 Medan pada tahun 2009. Tahun 2010,seiring berjalannya waktu perkembangan seni beladiri Wing Chun di Kota Medan mengalami peningkatan dan semakin baik. Di tahun ini jumlah murid terdaftar sebanyak 83 orang, mengalami peningkatan sebanyak 34 orang murid dari tahun sebelumnya. Tahun 2011, di tahun ini jumlah murid terdaftar telah mencapai angka sebanyak 119 orang murid, di tahun ini juga mengalami jumlah peningkatan terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya yaitu 34 orang murid. Tahun 2012, jumlah murid terdaftar di tahun 2012 adalah 141 orang murid, selisih dari tahun sebelumnya mengalami penurunan murid yaitu hanya bertambah 22 orang murid. Tahun 2013, di tahun ini jumlah murid terdaftar telah mencapai 172 orang murid, mengalami peningkatan lagi dari tahun sebelumnya yaitu 31 orang murid. Pada saat ini, Wing Chun tidak hanya terkenal dikalangan etnis Tionghoa saja, hal ini mengakibatkan peningkatan murid dari berbagai etnis pribumi yang ada di kota Medan dan hampir menyamai jumlah murid etnis Tionghoa. Pada perkembangan Seni Beladiri Wing Chun para murid mempunyai motivasi-motivasi tersendiri untuk mempelajari Wing Chun.Selain untuk mempelajari teknik membela diri, dan keingintahuan untuk belajar Wing Chun, banyak orang yang terdorong untuk mempelajari seni beladiri kungfu China khususnya Wing Chun karena terdorong setelah menonton film Ip Man. Universitas Sumatera Utara 60

5.3 Eksistensi Seni Beladiri Wing Chun di Kota Medan 2005-2013