Pengukuran Kekuatan Perlekatan Cara Penelitian

3.7.1.3 Kuring

Kuvet dimasukkan ke dalam water bath, suhu dan waktu kuring diatur yakni 70 C dibiarkan selama 30 menit, kemudian suhu dan waktu kuring dinaikkan menjadi 100 C dibiarkan selama 90 menit, setelah itu kuvet dibiarkan dingin sampai mencapai suhu kamar. 47

3.7.1.4 Penyelesaian Akhir

1. Sampel dikeluarkan dari kuvet, sampel dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser Gambar 17. 2 . Setelah itu, semua sampel dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran. Gambar 17. Sampel Basis Resin Akrilik Polimerisasi Panas Atas dan Bawah

3.7.2 Pengukuran Kekuatan Perlekatan

Universitas Sumatera Utara a. Kelompok Kontrol 1. Sampel atas dan bawah masing-masing dipasang pada grip atas dan bawah alat uji kekuatan perlekatan. 2. Saliva tiruan diteteskan sebanyak 0,25 ml ke permukaan silinder sampel bawah dengan menggunakan spuit. 3. Sampel atas dilekatkan ke permukaan silinder sampel bawah. Perlekatan sampel atas dan bawah diatur dengan menggunakan alat uji tarik sampai sampel atas dan bawah bertemu, dan akan terlihat pada nilai angka 0 yang ditunjukkan alat uji. Penarikan dengan alat uji tarik dilakukan dengan kecepatan tarik 0,05 mmdetik. 23,24,46 4. Data yang diperoleh berupa load atau gaya tarik dalam satuan kgf, kemudian diubah ke dalam satuan Newton. b. Kelompok Perlakuan 1. Sampel atas dan bawah masing-masing dipasang pada grip atas dan bawah alat uji kekuatan perlekatan Gambar 18. Universitas Sumatera Utara Gambar 18. Pemasangan Sampel Atas dan Bawah pada Grip Alat Uji 2. Bahan perekat gigitiruan masing-masing diambil dengan instrumen plastis, ditimbang sebanyak 0,3 gr dengan timbangan digital, kemudian diaplikasikan secara merata ke permukaan silinder sampel bawah dengan menggunakan ujung instrumen plastis Gambar 19. Gambar 19. Bahan Perekat Gigitiruan a Bony Plus; b Protefix; dan c Polident yang Sudah Ditimbang Sebanyak 0,3 gr 3. Saliva tiruan diteteskan sebanyak 0,25 ml ke permukaan silinder sampel bawah yang telah diberi bahan perekat gigitiruan, dengan menggunakan spuit. 4. Saliva tiruan merendam bahan perekat gigitiruan selama 1 menit, kemudian sampel atas dilekatkan ke permukaan silinder sampel bawah selama 15 detik, dan penarikan dengan alat uji tarik dilakukan dengan kecepatan tarik 0,05 mmdetik. 23,24,46 Perlekatan sampel atas dan bawah diatur dengan menggunakan alat uji tarik sampai sampel atas dan bawah bertemu, dan akan terlihat pada nilai angka 0 yang ditunjukkan alat uji. b a c Universitas Sumatera Utara 5. Setelah penarikan pertama selesai, sampel atas dan bawah dibersihkan dengan menggunakan etanol 99 dan dikeringkan dengan kertas tisu, dibiarkan selama beberapa saat sampai benar-benar kering. Pengukuran dilakukan kembali dengan mengulangi metode sebelumnya, yakni pengaplikasian bahan perekat, pemberian saliva tiruan, dan penarikan. Hal ini dilakukan sampai 7 kali pengulangan Gambar 20. Gambar 20. Penarikan Sampel dengan Alat Uji Universitas Sumatera Utara 6. Setelah satu kelompok bahan perekat selesai, maka sampel uji diganti dengan sampel uji berikutnya untuk mengukur kekuatan perlekatan kelompok bahan perekat gigitiruan berikutnya. 7. Data yang diperoleh berupa load atau gaya tarik dalam satuan kgf, kemudian diubah ke dalam satuan Newton. Universitas Sumatera Utara

3.8 Kerangka Operasional Penelitian

PERBEDAAN KEKUATAN PERLEKATAN BAHAN PEREKAT GIGITIRUAN PADA BASIS RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Pembuatan Mold Pengisian Resin Akrilik ke dalam Mold Kuring Penyelesaian akhir Sampel penelitian Kelompok Bahan Perekat Polident Kelompok Kontrol Kelompok Bahan Perekat Bony Plus Kelompok Bahan Perekat Protefix Pemberian bahan perekat gigitiruan Pelekatan sampel atas dan bawah Pemasangan sampel uji atas dan bawah pada grip alat uji Penarikan sampel oleh alat uji tarik Pemberian saliva tiruan Pemasangan sampel uji atas dan bawah pada grip alat uji Pembersihan sampel uji dengan etanol 99 dan pengeringan dengan kertas tisu Pencatatan data Universitas Sumatera Utara