10. Pengaplikasian bahan perekat 11. Pemberian saliva tiruan
12. Waktu perendaman bahan perekat gigitiruan di dalam tetesan saliva tiruan 13. Waktu perlekatan sampel atas dan bawah sebelum ditarik dengan alat uji
14. Suhu ruangan saat penelitian
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional setiap variabel akan dijelaskan di dalam tabel berikut ini :
No. Variabel Bebas
Definisi Operasional
Skala Ukur
Alat Ukur
1. Bahan perekat
gigitiruan. -
Protefix -
Polident -
Bony Plus Bahan perekat gigitiruan adalah
bahan perekat gigitiruan yang dijual bebas di pasaran, tidak
toksik, dapat larut dan melekat secara
alami, serta
dapat diaplikasikan
pada permukaan
anatomis basis gigitiruan untuk meningkatkan kualitas retensi dan
stabilitas.
2,3,13
- Bahan perekat Protefix adalah
bahan perekat gigitiruan yang diproduksi
oleh Queisser
Pharma yang
memiliki komposisi
bahan pengontrol
kelembapan, dan tidak memiliki -
-
Universitas Sumatera Utara
komposisi bahan pelarut dan pengencer.
- Bahan perekat Polident adalah
bahan perekat gigitiruan yang diproduksi oleh Glaxo Smite
Kline - Irlandia yang tidak memiliki
komposisi bahan
pengontrol kelembapan
dan bahan pelarut pengencer.
- Bahan perekat Bony Plus adalah
bahan perekat gigitiruan yang diproduksi oleh Bonyf AG -
Switzerland yang tidak memiliki komposisi
bahan pengontrol
kelembapan dan antimikroba. Ketiga bahan perekat tersebut akan
diukur kekuatan perlekatannya dan sebagai
perbandingan akan
digunakan kelompok kontrol yang hanya diberi saliva tiruan tanpa
bahan perekat gigitiruan.
No. Variabel Terikat Definisi
Operasional Skala
Ukur Alat Ukur
1. Kekuatan perlekatan
Kekuatan perlekatan sampel akrilik atas dan bawah yang telah diberi
bahan perekat gigitiruan dan saliva tiruan,
diukur dengan
satuan kilogram Force kgf dan akan
Ratio Torsee’s
Universal testing
Machine
Universitas Sumatera Utara
dikonversikan ke satuan Newton N. 1 kgf = 9,8066 N. Standar
kekuatan perlekatan berdasarkan ISO adalah 5 kPa. Setiap 1 kPa =
0,1 Ncm
2
. Sampel yang digunakan mempunyai luas lingkaran 3,14
cm
2
, sehingga setiap 1 kPa setara dengan 0,314 N dan 5 kPa = 1,57
N.
No. Variabel
Terkendali Definisi
Operasional Skala
Ukur Alat Ukur
1. Ukuran sampel uji a. Sampel atas
b. Sampel bawah Sampel uji adalah sampel yang
terbuat dari
resin akrilik
polimerisasi panas, diperoleh dari model induk yang terbuat dari
stainless steel. a. Sampel atas adalah lempeng
akrilik yang akan ditarik oleh alat uji
kekuatan perlekatan
dan bersifat dinamis. Sampel atas
berbentuk silinder dengan diameter 20mm, tebal 5 mm, dan dipegang
dengan akrilik berbentuk silinder berdiameter 10mm dan tinggi
12mm.
24
b. Sampel bawah adalah lempeng yang akan diberi bahan perekat
- Penggaris
berskala milimeter
Universitas Sumatera Utara
gigitiruan dan
bersifat statis.
Sampel bawah
berbentuk lempengan dengan ukuran 50 mm
x 30 mm x 5mm, dan pada pertengahan lempengan sebagai
tempat bahan
perekat diberi
cerukan berbentuk silinder dengan diameter
22mm dan
tinggi 0,5mm
24
2. Perbandingan adonan gips
Perbandingan antara jumlah gips : air.
a. Kuvet atas = 200 gram gips : 120 ml air.
b. Kuvet bawah = 250 gram gips : 150 ml air.
- Massa
= timbangan
biasa. Volume =
beker glass.
3. Perbandingan adonan
resin akrilik
Perbandingan antara
jumlah polimer
: monomer
yang digunakan pada penelitian yaitu 2
gram polimer : 1 ml monomer. sesuai petunjuk pabrik
- Massa
= timbangan
digital Volume =
spuit 10 ml 4. Pencampuran
resin akrilik Pencampuran
polimer dan
monomer resin akrilik sampai dough
stage sehingga
bisa dimasukkan ke dalam kuvet.
- -
5. Waktu pengadukan gips
keras Waktu yang digunakan untuk
mengaduk gips dengan spatula 15 detik kemudian dilanjutkan dengan
vacuum mixer 30 detik. -
Stopwatch
6. Tekanan pres Tekanan untuk mengepres kuvet
- Press
Universitas Sumatera Utara
hidrolik yang telah berisi resin akrilik
polimerisasi panas menggunakan pres hidrolik dengan tekanan
pertama mencapai
1000 psi,
penekanan akhir sampai 2200 psi. Hidrolik
7. Waktu kuring Waktu yang diperlukan untuk
polimerisasi yaitu pada suhu 70 C
dibiarkan selama
30 menit,
kemudian dinaikkan
menjadi 100
C dibiarkan selama 90 menit dengan menggunakan water bath.
47
- Water bath
8. Grip pemegang
sampel atas dan bawah
Grip yang melekat pada alat uji tarik, yang terbuat dari besi
disesuaikan dengan tipe alat uji tarik.
- -
9. Alat uji kekuatan perlekatan
Torsee’s Universal
testing Machine dengan beban maksimal
200 kgf dan kecepatan tarik 0,05 mmdetik.
- Torsee’s
Universal testing
Machine 10. Pengaplikasian
bahan perekat Pemberian 0,3 gr bahan perekat
pada pemukaan silinder sampel bawah secara merata.
23,46
- Timbangan
digital
11. Pemberian saliva tiruan
Penetesan saliva
tiruan ke
permukaan sampel
bawah sebanyak 0,25 ml. Saliva tiruan
adalah saliva yang dibuat secara sintetis menyerupai komposisi, pH,
dan viskositas
saliva asli.
Komponen saliva tiruan ini antara -
Spuit 10 ml
Universitas Sumatera Utara
lain : NaCl, KCN, NaHCO
3
, KCl, H
2
NCONH
2
, Na
2
HPO
4
, KH
2
HPO
4
dan air aquades. 12. Waktu
perendaman bahan
perekat gigitiruan
di dalam
tetesan saliva tiruan
Lamanya bahan perekat gigitiruan terendam dalam tetesan saliva
tiruan pada permukaan silinder sampel bawah adalah 1 menit.
23,46
Lama perendaman ini adalah waktu sebelum sampel atas dan
bawah disatukan untuk ditarik oleh alat uji kekuatan perlekatan
- Stopwatch
13. Waktu perlekatan sampel atas dan
bawah sebelum
ditarik dengan alat uji.
Lamanya sampel atas dan bawah melekat setelah pemberian bahan
perekat dan perendaman dalam saliva tiruan adalah 15 detik, lalu
kemudian ditarik oleh alat uji tarik.
23,46
- Stopwatch
14. Suhu ruangan saat penelitian
Suhu ruangan saat dilakukannya penelitian adalah suhu kamar 27
o
C. -
-
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian