Manajemen Stomatitis Aftosa Rekuren

3. Ulser Herpetiformis SAR tipe ini jarang ditemukan, sekitar 1-10 dari seluruh kasus SAR yang pernah dilaporkan. SAR ini digambarkan sebagai penyakit berulang yang berukuran kecil, dalam, dan disertai rasa sakit yang terjadi pada rongga mulut. Puluhan ulser berukuran kecil dapat muncul serentak dan bergabung membentuk ulser yang lebih besar dengan bentuk yang tidak teratur. SAR ini lebih sering terjadi pada wanita dan pada pasien yang sudah tua daripada jenis SAR lainnya. 4,11,23 Gambar 3. Ulser Herpetiformis. 3

2.1.5 Diagnosis

Diagnosis SAR ditentukan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis karena tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk ulser ini. 4 Selain itu, riwayat kesehatan diperiksa untuk mengetahui adanya penyakit ulser lain dan kondisi seperti Crohn’s disease, celiac disease, neutropenia, infeksi HIV, dan Behcet’s syndrome. 6 Pemeriksaan sel darah lengkap, estimasi hematinik, dan pemeriksaan anti- endomysial antibodi merupakan indikasi untuk mengetahui adanya gangguan kekebalan tubuh, defisiensi vitamin dan besi, dan malabsorpsi seperti pada celiac disease. 6,27 Biopsi jarang diindikasikan, kecuali ketika pasien diduga dengan diagnosis lain. 27

2.1.6 Manajemen

Perawatan SAR bersifat simptomatik, yaitu tujuan perawatannya adalah mengurangi gejala, mengurangi banyak dan ukuran ulser, dan meningkatkan periode Universitas Sumatera Utara bebas penyakit. Hal ini dikarenakan penyebab dari SAR belum diketahui pasti. Perawatan terbaik adalah mengontrol ulser untuk waktu yang panjang dengan efek samping yang minimal. 4,6 Untuk mempermudah dalam menyusun rencana perawatan, praktisi mengklasifikasikannya melalui tiga karakteristik, yaitu: tipe A, tipe B, dan tipe C. 4,6 1. Tipe A Tipe A adalah SAR dengan durasi beberapa hari, yang muncul beberapa kali setahun. Rasa sakit pada SAR tipe ini dapat ditolerasi. Obat-obatan tidak diindikasikan pada SAR tipe ini. Klinisi harus mengidentifikasi apa yang menyebabkan ulser, apa yang digunakan pasien untuk merawatnya, dan bagaimana keefektivitasan perawatan tersebut. 4,6 2. Tipe B Tipe B adalah SAR dengan rasa sakit, muncul tiap bulan, dan berlangsung selama 3 sampai sepuluh hari. Pada SAR tipe ini, diet dan kebersihan rongga mulut pasien berubah karena rasa sakit. Perawatannya biasanya termasuk penggunaan kortikosteroid segera sesaat ulser muncul. Pasien tipe ini membutuhkan rencana perawatan yang tersusun karena pola kemunculan ulser yang konsisten. 4,6 3. Tipe C Tipe C adalah SAR dengan rasa sakit dan kronis dikarenakan setiap satu ulser sembuh, ulser lainnya akan tumbuh. Perawatan pada pasien tipe ini sebaiknya dilakukan oleh spesialis penyakit mulut. Pasien tipe ini biasanya membutuhkan topikal, sistemik atau injeksi intralesional kortikosteroid, azathioprine, atau imunosupresi lain seperti dapsone, entoxifylline hingga thalidomide. 4,6 Selama beberapa dekade terakhir, evidence based obat herbal sebagai perawatan SAR terus dieksplorasi. Obat herbal menghilangkan rasa sakit, mengurangi peradangan, dan mencegah infeksi dalam pengobatan SAR. Sumber daya ini dapat melengkapi atau mengganti terapi konvensional, atau digunakan sebagai terapi paliatif dengan didasarkan pada penelitian yang mengeksplorasi aksi mekanisme biologisnya, seperti khasiat, keamanan, biaya, pola penggunaan, dan atau implementasinya. 14 Universitas Sumatera Utara

2.2 Inflamasi