Variabel Penelitian Definisi Operasional Sarana Penelitian .1 Alat Alat Pemeriksaan Etika Penelitian

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi 1. Pasien yang sedang menderita stomatitis aftosa rekuren minor yang membutuhkan perawatan di RSGMP USU 2. Umur ulser tidak lebih dari 3 hari 3. Tidak menderita kelainan sistemik dan tidak mengonsumsi obat-obatan

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Pasien yang telah memberikan pengobatan terhadap SAR yang diderita 2. Pasien yang memakai pesawat ortodonti

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel dependen : penyembuhan SAR minor 2. Variabel independen : gel ekstrak rimpang kencur 3. Variabel pengganggu : 3.1. Variabel terkendali: - teknik aplikasi gel ekstrak rimpang kencur, yaitu menggunakan tangan - frekuensi aplikasi gel ekstrak rimpang kencur, yaitu tiga kali sehari selama tiga hari 3.2. Variabel tak terkendali: - jumlah gel ekstrak rimpang kencur per-aplikasi - kebersihan rongga mulut oral hygiene pasien Universitas Sumatera Utara

3.6 Definisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Cara Pengukuran Alat Ukur Hasil Pengukuran SAR minor SAR dengan ukuran kurang dari 1cm. 23 Menghitung diameter SAR Jangka dan penggaris Skala Ratio Gel ekstrak rimpang kencur Bahan alami yang mengandung 1 kencur dan gel cmc Menimbang Timbangan halus Skala ratio Penyembuh -an SAR minor Keadaan SAR minor yang mengalami kesembuhan. Dilihat berdasarkan pengurangan ukuran SAR dan skala rasa sakit Jangka, Penggaris, dan VDS Skala Ratio Skala Rasa Sakit Gejala subjektif yang digambarkan melalui lima kategori yang berurutan Pasien memilih satu dari lima deskriptor yang paling akurat untuk menggambarkan intensitas rasa sakit pasien pada saat itu VDS Verbal Descriptor Scale Terdiri dari: 34 1= Tidak ada rasa sakit 2= Rasa sakit ringan 3= Rasa sakit sedang 4= Rasa sakit berat 5= Rasa sakit tak tertahankan Skala Ordinal Universitas Sumatera Utara 3.7 Sarana Penelitian 3.7.1 Alat

a. Alat Pemeriksaan

1. Formulir pencatat berupa blanko rekam medik penelitian dan alat tulis 2. Kaca mulut 3. Nierbeken 4. Jangka 5. Penggaris 6. Masker 7. Sarung tangan Gambar 5. Alat pemeriksaan 1 2 3 4 5 6 7 Universitas Sumatera Utara

b. Alat Pembuatan Gel Ekstrak Kencur

1. Masker 2. Sarung tangan 3. Timbangan kasar 4. Timbangan halus 5. Lemari pengering 6. Blender 7. Batang pengaduk 8. Perkolator 9. Aluminium foil 10. Vacuum rotavapor 11. Waterbath 12. Botol plastik 13. Lemari Es 14. Tabung Erlenmeyer 15. Beaker glass 16. Gelas ukur 17. Cawan porselin Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Alat Pembuatan Gel Ekstrak Rimpang Kencur

3.7.2 Bahan

1. RimpangKencur 2. Etanol 96 3. Aquades 4. Carboxy Methyl Cellulose CMC 5. Kertas saring 6. Kapas 7. Perkamen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Bahan 1 2 3 4 5 6 7 Universitas Sumatera Utara 3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Pembuatan Simplisia 1. Rimpang kencur diambil menggunakan metode purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Rimpang kencur yang digunakan diperoleh dari desa Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. 2. Rimpang kencur diseleksi kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan. 3. Rimpang kencur yang telah dicuci ditimbang sebanyak 4 kg dengan alat penimbang dan dicatat berat basahnya, lalu diiris tipis. 4. Rimpang kencur dikeringkan dengan menggunakan kertas alas perkamen di dalam lemari pengering dengan suhu 40 o C sampai kering. 5. Rimpang kencur yang sudah kering ditimbang kembali dan dihaluskan dengan blender sampai menjadi serbuk, lalu diletakkan dalam wadah tertutup.

3.8.2 Pembuatan Ekstrak

1. Simplisia ditimbang sebanyak 300 gram lalu ditambahkan etanol 96 sebanyak 3 liter untuk perendaman. Kemudian simplisia disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 1 jam pada suhu 25 o C sambil sesekali diaduk dengan menggunakan batang pengaduk. 2. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator dengan hati- hati sambil sesekali ditekan, di bawah perkolator diletakkan kapas yang telah dibasahi etanol dan dilapisi kertas saring, kemudian dituangkan etanol 96 sampai hampir penuh. 3. Perkolator ditutup dengan aluminium foil, kemudian dibiarkan selama 24 jam. 4. Kran perkolator dibiarkan menetes dengan kecepatan 20 tetesmenit 1mlmenit, ekstrak rimpang kencur cair yang diperoleh ditampung dalam botol. 5. Etanol 96 ditambahkan secukupnya agar massa kencur tidak terlalu kering. Universitas Sumatera Utara 6. Ekstrak rimpang kencur cair yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap vaccum rotavapor yang akan memekatkan ekstrak cair untuk mendapatkan ekstrak kental, pada tekanan rendah dengan suhu tidak lebih dari 50 o c. 7. Setelah itu sisa air diuapkan dengan menggunakan waterbath hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak dimasukkan ke dalam botol plastik dan disimpan dalam lemari es dengan suhu 5-10 o C.

3.8.3 Pembuatan Gel Kencur a. Formulasi Gel Kencur

Setiap 100 gram basic gel terdiri dari: Formulasi dasar gel: R CMC 25 gram Aquades q.s ad 1000 gram Cara pembuatan: Taburkan CMC pada air panas 20 kalinya. Kemudian diamkan selama 30 menit. Masukkan dalam mortar, digerus hingga homogen. Tambahkan sisa aquades dan digerus lagi hingga homogen.

b. Formula Gel Ekstrak Kencur

R Ekstrak kencur 10 gram Basic gel q.s ad 1000 gram Cara pembuatan: Masukkan ke dalam mortar ekstrak kencur sebanyak 10 gram. Encerkan dengan beberapa tetes etanol 96. Kemudian digerus dan tambahkan sedikit demi sedikit basic gel sehingga terbentuk massa yang homogen.

3.8.4 Prosedur Pengambilan Data

1. Pengumpulan data dilakukan di RSGMP USU. Subjek diperiksa terlebih dahulu. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberikan lembar penjelasan penelitian dan ditanya ketersediannya berpartisipasi dalam penelitian, apabila subjek bersedia, subjek diminta untuk menandatangani lembar informed consent. Universitas Sumatera Utara 2. Data mengenai kondisi SAR diperoleh melalui pemeriksaan subjektif berupa anamnesis dan pemeriksaan klinis. Peneliti melakukan anamnesis untuk menanyakan tingkat rasa sakit, kemudian mencocokkannya dengan skala yang sudah ditetapkan 1-5, 1= tidak sakit sama sekali, dan seterusnya sampai 5= rasa sakit tak tertahankan. 3. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan klinis melihat lokasi dan ukuran ulser sebelum melakukan pengobatan, kemudian dicatat data pada blanko rekam medik. 4. Subjek diberikan gel ekstrak rimpang kencur dengan dosis 3 kali sehari selama 3 hari. Subjek diminta untuk berkumur dengan aquades sebelum mengaplikasikan gel ekstrak kencur. 5. Subjek diberi tahu cara mengoleskan gel ekstrak kencur, yaitu dengan mengoleskan selapis tipis menggunakan tangan dan diinstruksikan waktu pengolesan gel ekstrak rimpang kencur, yaitu setelah sarapan, setelah makan siang, dan sebelum tidur. 6. Subjek juga diinstruksikan untuk tidak makan dan minum selama 30 menit sampai 1 jam setelah pengaplikasian gel ekstrak rimpang kencur untuk memaksimalkan kerja kencur pada SAR. 7. Pencatatan tanggal pemberian obat kepada subjek dilakukan pada rekam medik penelitian. 8. Subjek diminta untuk hadir setiap hari selama 3 hari berikutnya dan dilakukan anamnesis kembali untuk melihat tingkat rasa sakit, pemeriksaan klinis untuk melihat ada atau tidaknya pengurangan ukuran ulser. 9. Pencatatan hasil pengamatan kembali dilakukan pada rekam medik penelitian. 3.9 Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan program komputerisasi.

3.9.2 Analisis Data

Universitas Sumatera Utara Analisis data statistik pada penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat. Variabel univariat pada penelitian ini adalah: 1. Distribusi dan frekuensi sampel berdasarkan usia pada pasien SAR tipe minor. 2. Distribusi dan frekuensi sampel berdasarkan jenis kelamin pada pasien SAR tipe minor. 3. Distribusi dan frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan pada pasien SAR tipe minor. 4. Distribusi dan frekuensi lokasi terjadinya ulser pada SAR tipe minor 5. Rata-rata ukuran ulser pada saat pemeriksaan, kontrol hari pertama, kontrol hari kedua, dan kontrol hari ketiga dengan pemberian gel ekstrak rimpang kencur pada pasien SAR tipe minor. 6. Rata-rata skala rasa sakit pada saat pemeriksaan, kontrol hari pertama, kontrol hari kedua, dan kontrol hari ketiga dengan pemberian gel ekstrak rimpang kencur pada pasien SAR tipe minor. Variabel bivariat pada penelitian ini adalah: 1. Analisis hasil pengukuran SAR tipe minor pada saat pemeriksaan, kontrol hari pertama, kontrol hari kedua, dan kontrol hari ketiga dengan pemberian gel ekstrak rimpang kencur pada pasien SAR tipe minor menggunakan Anova Repeated. 2. Analisis hasil skala rasa sakit SAR tipe minor pada saat pemeriksaan, kontrol hari pertama, kontrol hari kedua, dan kontrol hari ketiga dengan pemberian gel ekstrak rimpang kencur pada pasien SAR tipe minor menggunakan Anova Repeated.

3.10 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup: 1. Ethical clearance Universitas Sumatera Utara Peneliti mengajukan lembar persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional. 2. Lembar persetujuan informed consent Peneliti melakukan pendekatan dan mewawancarai responden terlebih dahulu dan memberikan lembar penjelasan kepada responden kemudian menjelaskan lebih dulu tujuan penelitian, tindakan yang akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan untung rugi dalam penelitian. Bagi responden yang menyetujui, dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian

Data subjek penelitian menurut usia, yaitu berjumlah 16 orang subjek penelitian yang menderita SAR tipe minor yang berkunjung ke RSGMP USU. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 5 orang berusia 12-16 tahun 31,25, 10 orang berusia 17-25 tahun 62,5, dan 1 orang berusia 26-35 tahun 6,25 Tabel 1. Tabel 1. Distribusi dan Frekuensi Sampel berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi n Persentase 1 12-16 tahun 5 31,25 2 17-25 tahun 10 62,5 3 26-35 tahun 1 6,25 Total 16 100 Data subjek penelitian menurut jenis kelamin, yaitu 3 laki-laki 18,75 dan 13 perempuan 81,25 Tabel 2. Tabel 2. Distribusi dan Frekuensi Sampel berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi n Persentase 1 Laki-laki 3 18,75 2 Perempuan 13 81,25 Total 16 100 Data subjek penelitian menurut pekerjaan, yaitu 15 pelajar mahasiswa 93,75 dan 1 pegawai kantor 6,25 Tabel 3. Universitas Sumatera Utara