Uji Normalitas Uji Multikoliniearitas

commit to user 43

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov terhadap data residual regresi dan dilakukan dengan program SPSS Release 16.0. Hasil pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Lampiran. Secara ringkas ditunjukkan tabel berikut ini. Tabel IV. 2 Hasil Uji Normalitas Data Unstandardized Residual N 310 Normal Parameters a Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,54078533 Most Extreme Differences Absolute 0,151 Positive 0,123 Negative -0,151 Kolmogorov-Smirnov Z 2,657 Asymp. Sig. 2-tailed 0,000 Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov di atas menunjukkan bahwa nilai asymp sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 5, maka dapat dinyatakan bahwa data memiliki sebaran yang tidak normal. Oleh karena itu dilakukan proses outlier data dengan mengeluarkan data ekstrim berdasarkan nilai Z score. Setelah dilakukan proses outlier diperoleh 198 data yang berarti terdapat 112 data ekstrim yang dikeluarkan dari data penelitian dalam pengujian normalitas. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas setelah outlier data penelitian. commit to user 44 Tabel IV. 3 Hasil Uji Normalitas Data Setelah Outlier Unstandardized Residual N 198 Normal Parameters a Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,47970504 Most Extreme Differences Absolute 0,070 Positive 0,061 Negative -0,070 Kolmogorov-Smirnov Z 0,982 Asymp. Sig. 2-tailed 0,290 Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan residual dengan data setelah proses outlier dapat diketahui nilai asymp sig sebesar 0,290 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian 5, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran data normal.

2. Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antara variabel independen atau korelasi antar variabel independennya rendah. Keberadaan multikolinieritas di deteksi dengan Varians Inflating Factor VIF dan Tolerance. Kriteria untuk dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolineritas adalah apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hasil uji multikolinieritas tersaji pada tabel berikut ini. commit to user 45 Tabel IV. 4 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil uji multikolinearitas di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 10, artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan. Hasil uji multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Analisis Pengaruh Perusahaan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kota Medan

3 113 105

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dilihat Dari Penerimaan Tunggakan Pajak Oleh Seksi Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011-2014

0 29 58

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Tingkat Kepatuhan dan Perubahan Penghasilan Kena Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karees)

3 21 103

Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

8 20 25

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Tegallega Bandung.

0 0 21

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).

0 2 18