Uji Autokorelasi Heterokedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

commit to user 45 Tabel IV. 4 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber: Hasil Pengolahan Data Hasil uji multikolinearitas di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 10, artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan. Hasil uji multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjuk pada hubungan yang terjadi antara anggota- anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu untuk time series atau hubungan antara tempat yang berdekatan cross sectional. Uji autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson D-W dan tabel yang digunakan adalah berdasarkan jumlah variabel bebas dan jumlah sampel. Dalam penelitian ini variabel bebas terdiri dari 4 variabel dengan jumlah sampel 198 pengamatan, maka nilai tabel D L adalah 1,728 dan D U sebesar 1,810. Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson D-W test memperoleh nilai D-W sebesar 1,860. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: Variabel Tolerance VIF Keterangan LN_PPKP 0,886 1,129 Tidak terdapat multikolinieritas PMRKS 0,856 1,168 Tidak terdapat multikolinieritas KPTH 0,815 1,227 Tidak terdapat multikolinieritas commit to user 46 Tabel IV. 5 Hasil Uji Autokorelasi Variabel D-W D u D-W4-du Keterangan KPTH PMRKS LN_PPKP 1,860 1,810 1,860 2,104 Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Sumber: Hasil Pengolahan Data Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji autokorelasi memperoleh nilai D-W sebesar 1,860 berada di antara D u sampai dengan 4- D u 1,810 1,860 2,140, maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada gangguan autokorelasi positif maupun dalam parameter model regresi.

4. Heterokedastisitas

Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Geijser Ghozali, 2006. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat probabilitasnya. Apabila pada tingkat kepercayaan 5 profabilitas yang dihasilkan lebih besar dari 5, maka tidak mengandung heteroskedastisitas. Apabila probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari 5, maka mengandung heteroskedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel IV. 6 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Sign Kriteria Kesimpulan KPTH 0,807 p0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas PMRKS 0,215 p0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas LN_PPKP 0,028 p0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan Data commit to user 47 Tabel uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan bahwa tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga yang mana nilai sign untuk semua variabel independen yang digunakan lebih besar dari 0,05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Hasil perhitunganan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Analisis Pengaruh Perusahaan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kota Medan

3 113 105

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dilihat Dari Penerimaan Tunggakan Pajak Oleh Seksi Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011-2014

0 29 58

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Tingkat Kepatuhan dan Perubahan Penghasilan Kena Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karees)

3 21 103

Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

8 20 25

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di KPP Pratama Tegallega Bandung.

0 0 21

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Indonesia (Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan).

0 2 18