Gaya Kepemimpinan Sifat Pemimpin

2.1.4 Gaya Kepemimpinan

Menurut Kartono 2003 : 69 beberapa gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Gaya Kepemiminan Demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal pada diri sendiri dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada person atau individu pemimpin akan tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan, juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat. 2. Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya kepemimpinan otoriter ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralistik sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara Kepemimpinan otokratis ini mendasar padaa kekuatan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. 3. Gaya Kepemimpinan Bebas Laissez Faire Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahannya.

2.1.5 Sifat Pemimpin

Menurut Ordway Tead dalam Kartono 2003 : 37 mengatakan ada 10 sifat pemimpin yaitu sebagai berikut: 1. Energi jasmaniah dan mental physical and nervous energy. Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis. Hal ini ditambah dengan kekuatan-kekuatan mental berupa semangat juang, motivasi kerja, disiplin, kesabaran, ketahanan batin dan kemauan yang luar biasa untuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi. 2. Kesadaran akan tujuan dan arah a sense of purpose and direction. Pemimpin memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan, pemimpin tahu persis kemana arah Universitas Sumatera Utara yang akan ditujunya serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun bagi kelompok yang dipimpinnya. 3. Antusiasme Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu harus sehat, berani, bernilai, memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, menimbulkan sukse dan memberikan semangatkepada para anggota. 4. Keramahan dan kecintaan friendliness and affection Kasih sayang dan dedikasi pemimpin bisa menjadi tenaga penggerak yang positif untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangan bagi semua pihak. Keramahan juga memberikan pengaruh mengajak, dan kesediaan untuk menerima pengaruh pemimpin untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama mencapai sasaran tertentu. 5. Integritas Pemimpin harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anggotanya dalam satu perjuangan yang sama. Dengan segala ketulusan hati dan kejujuran, pemimpin memberikan ketauladanan, agar dia dipatuhi dan diikuti oleh anggotanya. 6. Penguasaan Teknis technical mastery Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya. 7. Ketegasan dalam mengambil keputusan Universitas Sumatera Utara Pemimpin yang berhasil pasti dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas, dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya. Selanjutnya ia mampu meyakinkan anggotanya akan kebenaran keputusannya. 8. Kecerdasan intelligence Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial, dan cepat menemukan cara penyelesaiaannya dalam waktu singkat. 9. Keterampilan mengajar teaching skill Pemimpin yang baik dapat juga menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan menggerakkan anak buahnya untuk berbuat sesuatu. 10. Kepercayaan faith Keberhasilan para pemimpin pada umumnya selalu didukung oleh kepercayaan para bawahannya dalam mencapai tujuan secara bersama- sama. George R Terry dalam Kartono 2003:41 menyebutkan 10 sifat pemimpin yang unggul, yaitu: 1. Kekuatan Kekuatan jasmani dan rohani merupakan syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu yang lama dan tidak teratur, dan di tengah-tengah situasi yang sering tidak menentu. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara daya tahan untuk mengatasi berbagai rintangan adalah syarat yang harus ada pada pemimpin. 2. Stabilisasi emosi Pemimpin yang baik memiliki emosi yang stabil, artinya tidak mudah marah, tersinggung perasaan, dan tidak meledak-ledak secara emosional. 3. Pengetahuan tentang relasi insani Salah satu tugas pokok pemimpin adalah memajukan dan mengembangkan semua bakat serta potensi anak buah untuk bisa bersama-sama maju dan mengecap kesejahteraan. 4. Kejujuran Pemimpin yang baik harus memiliki kejujuran yang tinggi yaitu pada diri sendiri dan pada orang lain. 5. Objektif Pertimbangan pemimpin harus berdasarkan hati nurani yang bersih, agar objektif. Pemimpin akan mencari bukti-bukti nyata dan sebab setiap kejadian dan memberikan alasan yang kuat terhadap penolakannya. 6. Dorongan pribadi Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam diri sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasrta untuk memberikan pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak. 7. Keterampilan berkomunikasi Universitas Sumatera Utara Pemimpin diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik, mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk mencapai keseimbangan. 8. Kemampuan mengajar Peimpin yang baik diharapkan bisa menjadi guru yang baik. 9. Keterampilan sosial Pemimpin juga diharapkan memiliki kemampuan untuk mengelola manusia agar mereka dapat mengembangkan bakat dan pontensi nya. 10. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial Pemimpin harus superior dalam satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu juga memiliki kemahiran manajerial untuk membuat rencana, mengelola, menganalisa keadaan, membuat keputusan,mengarahkan, mengontrol,dan memperbaiki situasi yang tidak mapan. Tujuan semuanya adalah tercapainya efektifitas kerja. 2.1.6 Komitmen Pegawai 2.1.6.1 Defenisi Komitmen Pegawai