BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan inti dari organisasi dan manajemen. Kepemimpinan mempunyai peran menentukan kegagalan dan keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Ali, 2012:66 Kepemimpinan leadership yaitu kemampuan untuk memengaruhi suatu
kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Robbins, 2007:49
2.1.2 Fungsi Utama Kepemimpinan
Menurut Yukl 2005:34, agar suatu kelompok dapat dipimpin dengan efektif seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan 2dua fungsi
utama, yaitu : 1.
Fungsi Pemecahan Masalah problem solving function. Fungsi ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yatu memberikan jalan
keluar, pendapat, dan informasi terhadap masalah yang dhadapi kelompok.
2. Fungsi sosial. Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompok
yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Teori Kepemimpinan 2.1.3.1 Teori Perilaku Pemimpin
1. Kajian dari Ohio State Universtity
Teori ini membagi dan mendeskripsikan tentang perilaku kepemimpinan menjadi 2 dua bagian yaitu struktur awal dan tenggang rasa. Robbins,
2008:54
Struktur awal initiating structure merujuk pada tingkat sampai
mana seorang pemimpin akan menetapkan serta menyusun perannya dan peran anak buahnya dalam usaha mencapai tujuan. Dalam struktur ini tercakup
perilaku yang berusaha mengatur pekerjaan, hubungan-hubungan kerja, dan tujuan. Pemimpin yang memiliki struktur awal yang tinggi dideskripsikan
sebagai seseorang yang memberi perintah kepada anggota-angoota kelompok untuk mengerjakan tugas tertentu, mengaharap para pekerja untuk
mempertahankan standar kinerja yang nyata, dan menekankan terpenuhinya tenggang waktu.
Tenggang rasa consideration dideskripsikan sebagai tingkat sampai
mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan-hubungan pekerjaan yang ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat terhadap ide-ide bawahan, dan
rasa hormat terhadap perasaan-perasaan mereka. Pemimpin seperti ini sangat memerhatikan kesenangan, kesejahteraan, status, dan kepuasan bawahannya.
Seorang pemimpin yang memiliki tenggang rasa tinggi bisa dideskripsikan sebagai pemimpin yang membantu para karyawannya yang memiliki masalah
Universitas Sumatera Utara
pribadi, ramah, dan bisa didekati, dan memperlakukan semua karyawan dengan adil.
2. Kajian dari University of Michigan
Menurut Robbins 2008:55, kelompok Michigan juga menghasilkan dua dimensi perilaku kepemimpinan yang dinamai berorientasi karyawan
employee oriented dan berorientasi produksi production oriented. Pemimpin yang berorientasi karyawan menekankan hubungan antar
personal, mementingkan kebutuhan para karyawan, dan menerima perbedaan- perbedaan individual diantara para anggota. Sedangkan pemimpin yang
berorientasi produksi yaitu seorang pemimpin yang menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari suatu pekerjaan tertentu.
2.1.3.2 Teori Sifat
Teori sifat kepemimpinan adalah teori-teori yang mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin
dari mereka yang bukan pemimpin. Robbins, 2008 : 49 Teori sifat kepemimpinan berfokus pada berbagai karakteristik pribadi
seorang pemimpin. Sifat seorang pemimpin yang efektif adalah salah satunya dilihat dati kecerdasan emosional emotional intelligence. Salah
satu komponen initi dari emotional inteligence adalah empati. Pemimpin- pemimpin dengan sifat empati bisa merasakan kebutuhan orang lain,
mendengarkan apa yang dikatakanoleh bawahannya, dan mampu membaca reaksi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.3 Teori Kemungkinan
Menurut Robbins 2008:58 bahwasanya Teori Kemungkinan terdiri dari: 1.
Model Fiedler Model pertama yang menyeluruh tentang kepemimpinan telah
dikembangkan oleh Fred Fiedler. Model ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan
sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut. 2.
Teori Path Goal Inti dari teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk
memberikan informasi, dukungan, atau sumber-sumber daya lain yang dibutuhkan kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan
mereka. Istilah path goal berasal dari keyakinan bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukkan jalan guna membantu pengikut-pengikut
mereka mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan demi pencapaian tujuan kerja dan mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai
rintangannya. 3.
Model Leader Participation Teori ini dikaitkan dengan perilaku dan peran, serta kepemimpinan
dalam pembuatan keputusan. Menyadari bahwa struktur tugas memiliki beraneka tuntutan untuk aktivitas-aktivitas rutin dan nonrutin, perilaku
pemimpin harus disesuaikan untuk mencerminkan struktur tugas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Gaya Kepemimpinan