oleh Ferdian Purwo Setio kearah Jalan Gatot Subroto dang orang tua saksi datang dengan membawa uang Rp 50 Juta dan
diserahkan kepada Abdul Tamba laku saksi dilepaska; -
Terdakwa hanya ikut teman-temannya dan paling berperan adalah Abdul Tamba;
- Sekarang saksi sudah berdamai dan memaafkan perbuatan
Terdakwa sedangkan uang Rp 50 Juta sudah dikembalikan oleh para pelaku kepada orang tua saksi;
Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya.
2. Saksi Antoni Pangaribuan
- Saksi bersama Arga telah ditangkap oleh Abdul Tamba dan
teman-temannya termasuk Terdakwa pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009 sekitar pukul 19.00 Wib di tempat kos di
Jalan Gaharu Ujung Gg. Langgar No. 15 Medan karena telah menggunakan sabu-sabu;
- Pada waktu itu yang dibawa polisi Arga dan Rio sedangkan
saksi dilepaskan lalu saksi menghubungi orang tua Arga; -
Setelah orang tua Arga datang, saksi melihat menyerahkan uang kepada Abdul Tamba di Jalan Gatot Subroto sejumlah
Rp 50 Juta lalu Arga dilepaskan oleh Ferdian Purwo Setio; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Saksi Panata Fringady Manurung,ST
- Pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009 sekitar pukul 16.00
Wib saksi diajak Abdul Tamba untuk datang ke Jalan Gaharu
Medan yang menyatakan ada pekerjaan;
- Sampai di Jalan Gaharu Medan bertemu dengan Abdul Tamba
dan terdakwa bersama dengan Taufik, Erik, Hidayat dan
Sofian;
- Di tempat tersebut Abdul Tamba mengatakan akan
menangkap pengedar dan pengguna sabu-sabu;
- Selanjutnya menuju tempat kos Arga Paramanto Siagian yang
sebelumnya Abdul Tamba telah menyuruh Taufik dan Erik
untuk mengajak Arga menggunakan sabu-sabu;
- Selanjutnya dilakukan penangkapan kepada Arga Paramanto
lalu Abdul Tamba menyuruhnya untuk menghubungi orang tua Arga untuk meminta uang sebesar Rp 200 Juta agar Arga
dilepaskan;
- Akhirnya orang tua Arga bersepakat dengan Abdul Tamba
untuk menyerahkan uang sebesar Rp 50 Juta, dan kemudian
menyerahkan uang tersebut di Jalan Gatot Subroto;
- Setelah uang tersebut diterima, Abdul Tamba menyuruh
Terdakwa untuk melepaskan Arga;
Universitas Sumatera Utara
- Antar orang tua Arga dengan Terdakwa telah terjadi
perdamaian dan uang Rp 50 Juta telah dikembalikan kepada
orang tua Arga; b. Keterangan Terdakwa Ferdian Purwo Setio
- Benar pada tanggal 29 Oktober 2009 sekitar pukul 16.00 Wib
Terdakwa diajak Abdul Tamba ke Jalan Gaharu Medan dan pada saat itu juga menelepon Panata Fringady Manurung, ST;
- Sekitar pukul 22.00 Wib Abdul Tamba menyuruh Taufik dan
Erik pergi untuk bertemu dengan Arga yang kemudian mengajak Arga untuk menghisap sabu-sabu;
- Kemudian sekitar pukul 22.00 Wib Terdakwa bersama Abdul
Tamba mendatangi kos Arga dan melakukan penangkapan terhadap Arga dan Rio yang diborgol oleh Abdul Tamba;
- Kemudian Arga dibawa ke Jalan Krakatau dekat sungai Deli
Medan, Abdul Tamba menyuruh Arga untuk menghubungi orang tuanya dan meminta uang sebesar Rp 200 Juta agar
dilepaskan; -
Kemudian antara Abdul Tamba dengan orang tua Arga mencapai kesepakatan untuk memberikan uang sebesar Rp 50
Juta, dan penyerahan uang dilakukan di Jalan Gatot Subroto Medan;
- Dalam perkara ini Terdakwa menjaga Arga di dalam mobil;
Universitas Sumatera Utara
- Saat ini antara orang tua Arga dengan Terdakwa sudah
berdamai dan uang tersebut telah dikembalikan kepada orang tuan Arga;
c. Petunjuk
Bahwa dari keterangan saksi-saksi dan terdakwa yang bersesuaian antara satu dengan yang lain, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut
: -
Bahwa pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2009 sekitar pukul 22.00 Wib terdakwa bersama dengan Abdul Tamba,
Panata Fringady Manurung, ST, menangkap Arga Paramanto Siagian di tempat kosnya Jalan Gaharu Ujung Gg. Langgar
No.15 Medan; -
Bahwa setelah Arga Paramanto Siagian ditangkap kemudian Abdul Tamba meminta tebusan uang kepada orang tua Arga
sebesar Rp 200 Juta dan kemudian disanggupi sebesar Rp 50 Juta;
- Bahwa setelah uang diterima oleh Abdul Tamba kemudian
Arga dilepaskan lalu uangnya dibagi-bagikan dan Terdakwa menerima bagian sebesar Rp 5.000.000 lima juta rupiah;
- Saat ini telah terjadi perdamaian dengan orang tua Arga
Paramanto Siagian dan uangnya telah dikembalikan sebesar Rp 50 Juta;
Universitas Sumatera Utara
d. Barang Bukti
Adapun barang bukti yang diajukan dalam persidangan adalah uang tunai sebesar Rp 2.000.000 dua juta rupiah.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan yang telah penulis uraikan di atas dan untuk menanggapi tuntutan yang diajukan oleh Jaksa
Penuntut Umum, Hakim memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut : a.
Bahwa berdasarkan surat dakwaan yang disusun secara alternatif oleh Jaksa Penuntut Umum yakni dalam dakwaan pertama
terdakwa didakwa melakukan perbuatan yang melanggar Pasal 368 ayat 1 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dan pada
dakwaan kedua terdakwa didakwa melakukan perbuatan yang melanggar Pasal 333 ayat 1 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP; b.
Dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan pertama yaitu Pasal 368 ayat
1 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP karena lebih mendekati dengan unsur-unsur dakwaan pertama yang menurut perumusan
deliknya mengandung unsur-unsur : 1.
Barang siapa 2.
Unsur secara melawan hukum menguntungkan diri sendiri atau orang lain, memaksa seseorang dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan supaya memberikan sesuatu barang yang
Universitas Sumatera Utara
seluruhnya atau sebahagian adalah kepunyaan orang lain yang dilakukan secara bersekutu
c. Bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan pada hari Kamis
tanggal 29 Oktober 2009 Terdakwa diajak oleh Abdul Tamba dan Panata Fringady Manurung, ST ke kos saksi Arga Paramanto
Siagian untukl melakukan penangkapan; d.
Bahwa terhadap saksi Arga dilakukan penangkapan dengan alasan karena menggunakan sabu-sabu padahal sebenarnya saksi Arga
tidak menggunakan shabu-shabu. Hal tersebut hanya alasan untuk mendapatkan uang dari orang tua Arga yang bernama Pandapotan
Siagian dengan meminta uang Rp 200 Juta kalau Arga ingin dilepaskan;
e. Bahwa setelah terjadi negosiasi akhirnya disepakati uang Rp 50
Juta yang akhirnya uang tersebut oleh Pandapotan Siagian diserahkan kepada Abdul Tamba lalu Arga dilepaskan;
f. Bahwa sebelum dilepaskan Arga dibawa dengan mobil dan
diborgol dan pada waktu Abdul Tamba menerima uang dari Pandapotan Siagian sementara Terdakwa menjaga Arga di dalam
mobil; g.
Bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, seluruh unsur- unsur dari dakwaan pertama Penuntut Umum telah terpenuhi oleh
Universitas Sumatera Utara
karena itu dakwaan tesebut telah tebukti secara sah dan meyakinkan;
h. Bahwa sebelumnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
terlebih dahulu apakah Terdakwa adalah orang yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum;
i. Bahwa menurut pengamat Majelis selama berlangsungnya
persidangan perkara ini, dapat disimpulkan Terdakwa adalah orang yang mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan
hukum, hal ini terlihat dari tingkah laku, cara bicara, dan bertutut kata serta penalarannya dalam mengikuti jalannya sidang,
disamping itu tidak ternyata bahwa Terdakwa mempunyai alasan pemaaf dan atau alasan pembenar yang dapat meniadakan
pertanggungjawaban pidana pada dirinya, oleh karenanya maka haruslah dijatuhi pidana setimpal dengan kesalahannya;
j. Bahwa sebelumnya perlu dipertimbangkan hal-hal yang dapat
mempengaruhi berat-ringannya pidana tersebut : Hal-hal yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat
- Perbuatan Terdakwa merugikan orang lain
Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesalinya -
Terdakwa belum pernah dihukum
Universitas Sumatera Utara
- Antara Terdakwa dengan pihak Korban telah berdamai
k. Bahwa dengan mengingat tuntutan Penuntut Umum dan akibat
yang ditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa serta mengingat pula hal-hal yang memberatkan dan meringankan tersebut di atas, maka
menurut hemat Majelis, Pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana dicantumkan dalam amar putusan,
dipandang sudah tepat dan telah memenuhi rasa keadilan; l.
Bahwa karena Terdakwa pernah ditahan, maka haruslah ditetapkan agar masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan, dan untuk menjamin penyelesaian perkara ini dengan baik, kepada Terdakwa haruslah
ditetapkan perintah agar tetap dalam tahanan; m.
Bahwa tentang barang bukti berupa : uang tunai sebesar Rp 2.000.000 dua juta rupiah;
n. Bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana,
maka kepadanya juga harus dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan;
2. Analisis Kasus
Dengan memperhatikan amar putusan Majelis Hakim, terlihat bahwa hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap terdakwa didasarkan pada fakta-fakta
yuridis yang terungkap di depan persidangan diantaranya adalah dakwaan Jaksa
Universitas Sumatera Utara
Penuntut umum, keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa, barang-barang bukti, petunjuk, dan unsur-unsur delik yang didakwakan.
Adapun vonis yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim dalam Perkara No. 80Pid.B2010PN.Mdn., adalah vonis bersalah terhadap terdakwa Ferdian Purwo
Setio dengan hukumana pidana penjara tiga 3 bulan karena telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yaitu turut serta
melakukan tindak pidana pemerasan, dimana terdakwa merupakan seorang anggota Polri.
Adapun yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan
hukuman terhadap
terdakwa berdasarkan
pertimbangan- pertimbangan yuridis dan sosiologi yaitu diantaranya :
1. Pertimbangan yuridis
Dari fakta yang telah terungkap di persidangan, Majelis Hakim mempertimbangkan apakah perbuatan yang terdakwa lakukan telah
memenuhi unsur-unsur dari Pasal yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepada terdakwa.
Bahwa Majelis Hakim telah mempertimbangkan surat dakwaan Penuntut Umum, yang dibuat dalam bentuk alternatif. Majelis Hakim
memakai dakwaan yang pertama yaitu Pasal 368 ayat 1 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP karena telah memenuhi unsur-unsur
yang terkandung dalam surat dakwaan sehingga tidak perlu mempertimbangkan dakwaan yang kedua. Hal itu juga diperkuat
Universitas Sumatera Utara
dengan adanya tiga 3 orang saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum di muka persidangan, dan kesaksian tersebut
dibenarkankan oleh Terdakwa. Selain itu, Majelis Hakim telah mempertimbangkan keterangan terdakwa dan didukung dengan alat
bukti serta petunjuk yang menunjukkan adanya persesuaian antara keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa, serta telah
menimbang bahwa terdakwa dinyatakan telah terbukti bersalah dan tidak didapati hal-hal yang dijadikan penghapusan pidana, baik alasan
pemaaf maupun alasan pembenar. Berdasarkan pertimbangan yuridis di atas, penulis setuju dengan
pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan oleh Majelis Hakim karena sudah sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
2. Pertimbangan Sosiologis
Adapun pertimbangan sosiologis yang dilakukan oleh Majelis Hakim terhadap terdakwa yaitu dengan mempertimbangkan hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa. Namun, pada hal-hal yang memberatkan terdakwa, Majelis Hakim
tidak mempertimbangkan bahwa terdakwa adalah seorang anggota Polri sehingga terdakwa seharusnya mencerminkan perilaku yang baik.
Dalam menjatuhkan
pidana, Majelis
Hakim kurang
mempertimbangkan maksud dari Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, yaitu mengenai
Universitas Sumatera Utara
turt serta.Terdakwa didakwakan sebagai orang yang turut serta melakukan tindak pidana pemerasan, dimana orang-orang yang turut serta dalam melakukan suatu
tindak pidana, dipidana sebagai petindak atau pelaku.Hal tersebut sudah dimuat dalam dakwaan Penuntut Umum dengan mendakwakan terdakwa dengan Pasal
368 ayat 1 KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dalam hal keturutsertaan deelneming, terdakwa sebagai orang yang
turut melakukan medeplegen sudah dianggap sebagai pelaku daders karana dalam perkara ini, terdakwa sudah memenuhi unsur-unsur delik sebagaimana
telah dimuat dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Apabila seorang turut serta melakukan suatu tindak pidana telah memenuhi semua unsur-unsur delik,
maka dengan sendirinya perbuatan orang yang turut melakukan akan menghasilkan pelaku tindak pidana daderschap sebagaimana dimaksud dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
42
Variasi-variasi turut serta yaitu :
43
a. Penyerta yang turut melakukan tindak pidana itu, tidak
mengetahui bahwa tindakkanya itu merupakan tindak pidana, atau ia terpaksa melakukannya, dan sebagainya manus manistra;
42
P.A.F. Lamintang, Op.Cit., hal 630.
43
Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya, Storia Grafika : Jakarta, 2012, hal 336.
Universitas Sumatera Utara
b. Penyerta benar-benar sadar dan langsung turut serta melakukan
tindak pidana medeplegen; c.
Penyerta melakukan tindak pidana karena adanya sesuatu keuntungan baginya atau ia dipermudah untuk melakukannya ;
d. Penyerta hanya sekedar membantu saja;
e. Ia dipandang sebagi penyerta dalam suatu pelanggaran, karena ia
adalah pengurus dan sebagainya. Dalam perkara ini terdakwa sebagai penyerta yang benar-benar sadar
melakukan tindak pidana unsur-unsur delik terpenuhi hal ini dibuktikan dalam keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yaitu :
“Bahwa terdakwa Ferdian Purwo Setio ditelepon oleh Abdul Tamba, dan berjanji bertemu di Jalan Gaharu, setelah samapai terdakwa bertemu dengan
Abdul Tamba dan temannya yang lain yaitu Panata Fringady Manurung, St, Taufik Prayudan Als Saddam, Erik Strada Als Erik, M. Hidayat Als Uncu, dan
Sopian.Setelah itu Abdul Tamba menyuruh Taufik Prayudan als Saddam dan Erik Strada Als Erik untuk mendatangi korban yaitu Arga Paramanto Siagian di kos-
kosannya yang terletak di Jalan Gaharu Ujung Gg. Langgar No 15 Medan Timur. Setelah sampai di kos korban sekitar puku 22.00 Taufik dan Erik tiba di kos
korban, dan mengajak korban untuk menghisap sabu- sabu.”
Universitas Sumatera Utara
Dari keterangan di atas, bahwa terdakwa secara sadar melakukan tindak pidana, dimana ia mengetahui maksud dari perbuatan mereka, yaitu
mendengar dan mengetahui bahwa teman-teman Abdul Tamba disuruh untuk mengajak korban untuk menghisap sabu-sabu, dan kemudia mereka melakukan
penangkapan terhadap korban. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menjebakm korban, dan melakukan pemerasan terhadap korban melalui orangtua
korban.Sehingga, dengan sadarnya terdakwa sebagai pelaku turut serta seharusnya terdakwa sudah dianggap sebagai pelaku tindak pidana.maka, sesuai
dengan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP terdakwa dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana, dan patut dihukum sesuai tindak pidana yang di
dakwakan. Sehingga penulis tidak sependapat atau tidak setuju dengan putusan
hakim yang menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ferdian Purwo Setio dengan pidana penjara selama 3 tiga bulan penjara, yang seharusnya ancaman pidana
sesuai Pasal 368 ayat 1 KUHP adalah 9 tahun penjara. Selain itu, mengingat perbuatanTerdakwa Ferdian Purwo Setio telah
menimbulkan kerugian yang cukup besar terhadap korban yaitu Arga Paramanto Siagian beserta dengan orang tuanya, selain itu perbuatan Terdakwa juga telah
mencemarkan nama baik korban dan orang tua korban karena menuduh korban telah menggunakan sabu-sabu. Selain itu, putusan Majelis Hakim juga tidak
sesuai dengan pasal yang didakwakan terhadap Terdakwa, dimana dalam amar
Universitas Sumatera Utara
putusan Hakim telah mengatakan bahwa Terdakwa telah terbukti dalam turut serta melakukan tindak pidana pemerasan. Sebagaimana tercantum dalam Pasal
368 ayat 1 KUHP ancaman pidana penjara adalah 9 Sembilan tahun, namun putusan pengadilan sangatlah tidak sesuai yang menjatuhkan putusan pidana
penjara selama 3 tiga bulan terhadap Terdakwa. Sehingga menurut penulis, putusan Majelis Hakim kurang mencerminkan rasa keadilan.
Kemudian, Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa tidak mengingat bahwa Terdakwa adalah seorang anggota Polri,
sehingga perlu adalah pertimbangan Hakim dalam penjatuhan hukuman dengan mengacu pada Pasal 52 KUHP yang bunyinya sebagai berikut : “ Jikalau seorang
pegawai negeri melanggar kewajibannya yang istimewa dalam jabatannya karena melakukan perbuatan boleh dihukum, atau pada waktu melakukan perbuatan yang
boleh dihukum memakai kekuasaan, kesempatan atau daya upaya yang diperoleh dari jabatannya, maka hukumannya ditambah dengan sepertigannya”.
Selain itu, Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap terdakwa kurang memperhatikan latar belakang tindak pidana yang dilakukan,
dimana terdakwa melakukan turut serta melakukan tindak pidana pemerasan kepada korban karena memaksa korba untuk mengakui bahwa korban adalah
pengguna sabu-sabu. Terdakwa bersama dengan teman-temannya memakai sabu- sabu sebagai barang untuk menjebak korban. Seperti kita ketahui bersama, bahwa
Universitas Sumatera Utara
kasus narkotika di masyarakat mendapat perhatian khusus karena sebagai salah satu kejahatan yang berbahaya.
Dengan demikian hukuman terhadap Terdakwa seharusnya ditambah sepertiga dari ancaman hukuman dari pasal yang didakwakan terhadap terdakwa,
yakni Pasal 368 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana 9 Sembilan tahun penjara. Sehingga menurut hemat penulis, penjatuhan hukuman penjara 3 tiga
bulan tersebut sangatlah tidak mencerminkan rasa keadilan dengan mengingat semua fakta-fakta hukum yang telah terbukti di muka persidangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi berbagai macam tindak pidana baik itu golongan masyarakat atas, menengah, maupun sampai pada masyarakat
golongan bawah. Tindak pidana merupakan ancaman yang sangat mempengaruhi tatanan kehidupan, sebab tindak pidana tersebut dapat mengacaukan ketenangan
masyarakat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Tindak pidana ini merupakan suatu penyakit yang sewaktu-waktu dapat dialami oleh setiap individu
ataupun kelompok masyarakat, dimana pelaku dari tindak pidana tersebut banyak berasal dari kalangan masyarakat ekonomi rendah dan dengan status sosial yang
rendah. Salah satu jenis tindak pidana yang sering terjadi dalam masyarakat adalah
tindak pidana pemerasan. Berbagai macam cara dilakukan oleh pelaku untuk melancarkan tindak pidana pemerasan yang dilakukannya sehingga membuat
korbannya lengah dan menuruti perintah dari si pelaku, salah satu dari cara terebut adalah dapat berupa ancaman atau intimidasi. Adapun cara yang dipakai
oleh sipelaku untuk mengkelabui korbannya sangat dipengaruhi oleh latar belakang si pelaku sehingga ia mudah menjalankan aksinya. Salah satu latar
Universitas Sumatera Utara