Prodjodikoro, Wirjono, 2003. Tindak-Tindak Pidana Tertentu Di Indonesia. Refika Aditama : Bandung
Rahardjo, Satjipto. 2000. Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti : Bandung Rivai, Ahmad, 2011. Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif Hukum
Progresif. Sinar Grafika : Jakarta Soekanto, Soerjono dan Sri Mahmuji. 2001. Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada: Jakarta
Soekanto, Soerjono dan Sri Mahmuji.2001. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Sunggono, Bambang, 1996. Metodologi Penelitian Hukum. PT RajaGrafindo Persada : Jember
Supriadi, 2006. Etika Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia. Sinar Grafika : Palu
Waluyo, Bambang. 2008. Pidana dan Pemidanaan. Sinar Grafika : Jakarta
B. Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang – Undang Hukum Pidana KUHP
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP
Universitas Sumatera Utara
C. Putusan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 802010Pid.BPN.Mdn
D. Internet
http:daerah.sindonews.comread106592923 diakses tanggal 1 februari 2016
http:medansatu.comberita551 diakses tanggal 1 februari
http:nasional.kompas.comread2015061815212041 diakses tanggal 1 Januari
2016 http:kbbi.web.idperas
, diakses tanggal 25 Januari 2016 http:internetsebagaisumberbelajar.blogspot.co.id201007
diakses tanggal 06 Maret 2016
http:informasiana.compengertian-hukum-dantujuan-hukum diakses tanggal 06
Maret 2016 http:kamus.cektkp.compenerapan
, diakses tanggal 06Maret 2016 pukul 11.16 Wib.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENERAPAN HUKUM PIDANA MATERIL TERHADAP TURUT SERTA
MELAKUKAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM POLRI BERDASARKAN
PUTUSAN No. 80Pid.B2010PN.MDN 1.
Posisi Kasus A.
Kronologis Kasus
Bahwa terdakwa Ferdian Purwo Setio, seorang anggota Polri yang bertempat tinggal di Jalan Benteng Hilir Perumahan Banyu Indah No. 50 Medan
Tembung bersama-sama dengan Abdul Tamba berkas terpisah, Panata Fringady Manurung berkas terpisah, St berkas terpisah, Taufik Prayudan Als Saddam
berkas terpisah, Erik Strada Als Erik, M. Hidayat Als Uncu, dan Sopian yang masing-masing masih dalam status Daftar Pencarian Orang oleh pihak kepolisian,
yang pada tanggal 29 oktober 2009 sekitar pukul 22.30 Wib bertempat tinggal di Jalan Gaharu Gang Langgar No. 15 atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain
yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, secara melawan hukum menguntungkan diri sendiri atau orang lain memaksa seseorang
yaitu saksi Pandapotan Siagian dengan kekerasan atau ancaman kekerasan supaya memberikan sesuatu barang yaitu berupa uang sejumlah Rp. 50.000.000 lima
puluh juta rupiah yang seluruhnya atau sebahagian adalah kepunyaan Pandapotan Siagian yang dilakukan secara bersekutu, dengan cara antara lain sebagai berikut :
Pada tanggal 29 Oktober 2009, sekitar pukul 16.00 Wib terdakwa Ferdian Purwo Setio dihubungi oleh Abdul Tamba melalui telepon dan menyuruh
Universitas Sumatera Utara
terdakwa datang menemui Abdul Tamba di jalan Gaharu Medan, yang olehterdakwa kemudian datang menemui Abdul pada pukul 20.00 Wib.
Pada saat sampai di jalan Gaharu tersebut, terdakwa bertemu dengan Abdul Tamba, Panata Fringady Manurung, St, Taufik Prayudan Als Saddam, Erik
Strada Als Erik, M. Hidayat Als Uncu, dan Sopian. Setelah bertemu, Abdul Tamba di depan terdakwa dan yang lainnya mengatakan bahwa mereka akan
melakukan penangkapan terhadap penjual sabu-sabu. Setelah itu Abdul Tamba menyuruh Taufik Prayudan als Saddam dan Erik Strada Als Erik untuk
mendatangi korban yaitu Arga Paramanto Siagian di kos-kosannya yang terletak di Jalan Gaharu Ujung Gg. Langgar No 15 Medan Timur. Setelah sampai di kos
korban sekitar puku 22.00 Taufik dan Erik tiba di kos korban, dan mengajak korban untuk menghisap sabu-sabu. Namun korban tidak menerima ajakan
tersebut dan pergi keluar. Beberapa lama kemudian, korban kembali ke kosnya dan melihat Taufik dan Erik sedang menghisap sabu-sabu. Taufik dan erik segera
memberikan kabar kepada Abdul Tamba dan terdakwa agar dilakukan penangkapan. Kemudian sekitar pukul 22.30 Wib Abdul Tamba mengajak
terdakwa, Panata Fringady Manurung, St, M. Hidayat Als Uncu, dan Sopian untuk melakukan penangkapan terhadap orang yang disebut sebagai penjual sabu-
sabu. Setelah sampai di kos korban, Abdul Tamba dan terdakwa menangkap korban dan saksi teman Korban yang bernama Antoni Pangaribuan dan Rio.
Abdul Tamba dan Terdakwa menyuruh korban untuk mengakui bahwa dirinya
Universitas Sumatera Utara
telah menggunakan sabu-sabu, yang kemudian menyuruh korban untuk memegang bungkusan plastik kecil yang berisi serbuk kristal putihsabu-sabu lalu
memfoto korban. Selanjutnya terdakwa melihat Abdul telah menangkap Arga dan Rio dengan memborgol tangan mereka berdua, dimana Antoni Pangaribuan
dilepaskan dan dibiarkan pergi setelah diintrogasi. Kemudian Arga dan Rio dibawa ke Jalan Krakatau Medan dan
setibanya ditempat, Abdul menyuruh Arga untuk menghubungi orangtuanya melalui handphone, dan akhirnya berbicara kepada ayah korban Pandapotan
Siagian dan meminta uang perdamaian sebesar Rp 200.000.000 dua ratus juta rupiah agar korban dilepaskan. Akan tetapi, orangtua korban tidak sanggup
memenuhi permintaan tersebut, dan hanya dapat menyanggupi sebesar Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah. Setelah bernegoisasi, akhirnya tercapai
kesepakatan uang perdamaian sebesar Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah, dan akan diserahkan di Jalan Gatot Subroto Medan.
Arga Paramanto Siagian dan Rio dibawa oleh Abdul Tamba bersama- sama dengan terdakwa, Panata, Sofian, M. Hidayat, dan St dengan menggunakan
mobil avanza berwarna silver dan sepeda motor. Kemudian setibanya di sekitar Simpang Barat Gatot Subroto Medan, Abdul menyuruh terdakwa untuk
menghentikan mobil. Tidak lama kemudian, datang Pandapotan Siagian orangtua korban dengan membawa bungkusan plastik yang berisikan uang sebesar Rp
50.000.000 lima puluh juta rupiah, setelah uang tersebut diserahkan lalu Arga
Universitas Sumatera Utara
diturunkan dari dalam mobil kemudian dilepaskan dan diserahkan kepada orangtuanya.
Kemudian, Abdul Tamba bersama-sama dengan terdakwa dan M. Hidayat Als Uncu, Taufik Prayudan Als Saddam pergi ke Jalan Bromo Medan,
tepatnya dirumah . Hidayat Als Uncu.Kemudia Abdul Tamba membagi-bagikan uang tersebut, terdakwa mendapatkan bagian sebesar Rp 5.000.000 lima juta
rupiah dan setelah itu terdakwa pulang kerumah.
B. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum