Pengertian Pertimbangan Hakim Tinjauan Kepustakaan 1. Pengertian Deelneming Atau Keturutsertaan

3. Pengertian Pertimbangan Hakim

Dalam membuat putusan mengenai suatu perkara pidana tertentu, tentunya Hakim memiliki pertimbangan- pertimbangan tertentu, yang mendukung putusan yang akan dibuat, yaitu hal- hal mengenai pemikiran dan pendapat Hakim tentang perkara yang bersangkutan didukung dengan fakta yang terungkap di persidangan, meliputi aspek- aspek yang bersifat yuridis, filosofis, dan sosiologis, sehingga keadilan yang ingin dicapai, diwujudkan, dan dipertanggungjawabkan dalam putusan Hakim, dengan berorientasi pada keadilan hukum, keadilan moral, dan keadilan masyarakat. 27 Pertimbangan Hakim meliputi pertimbangan- pertimbangan dari beberapa aspek sebagai berikut : aspek yuridis, filosofis, dan sosiologis. Aspek yuridis merupakan aspek pertimbangan Hakim yang pertama dan utama dan berpatokan kepada Undang-undang yang berlaku. Hakim sebagai aplikator Undang-Undang harus memahami Undang-Undang dengan mencari Undang-Undang yang berkaitan dengan perkara yang sedang dihadapi. Hakim harus menilai apakah Undang-Undang tersebut adil, kemanfaatannya, atau memberikan kepastian hukum jika ditegakkan, sebab salah satu tujuan hukum itu unsurnya adalah menciptakan keadilan. Mengenai aspek filosofis, merupakan aspek yang berintikan pada kebenaran dan keadilan, sedangkan aspek sosiologis, mempertimbangkan tata nilai budaya yang hidup dalam masyarakat. Pertimbangan filosofis dan sosiologis sangat memerlukan pengalaman dan 27 Ahmad Rivai, Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif Hukum Progresif, Sinar Grafika : Jakarta, 2011, hal 126. Universitas Sumatera Utara pengetahuan yang luas serta kebijaksanaan yang mampu mengikuti nilai- nilai dalam masyarakat yang terabaikan. 28 Menurut Lilik Mulyadi hakikat pada pertimbangan yuridis hakim merupakan pembuktian unsur-unsur dari suatu tindak pidana yang dapat menunjukkan perbuatan terdakwa tersebut memenuhi dan sesuai dengan tindak pidana yang didakwakan oleh penuntut umum sehingga pertimbangan tersebut relevan terhadap amar atau diktum putusan hakim. 29 Ketentuan mengenai pertimbangan hakim diatur dalam Pasal 197 ayat 1 d KUHP yang berbunyi : “Pertimbangan disusun secara ringkasmengenai fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa.” Hal ini dijelaskan pula dalam Pasal 183 KUHP yang menyatakan bahwa : “Hakim tidak boleh menjatuhkanpidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi danbahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.” Dasar hakim dalam menjatuhkan putusan pengadilan perlu didasarkan kepada teori dan hasil penelitian yang saling berkaitan sehingga didapatkan hasil penelitian yang maksimal dan seimbang dalam tataran teori dan praktek. Salah 28 Ibid. 29 Lilik Mulyadi, Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana; Teori, Praktik, Teknik Penyusunan,dan Permasalahannya, Citra Aditya Bakti : Bandung, 2007, hal 193. Universitas Sumatera Utara satu usaha untuk mencapai kepastian hukum kehakiman, di mana hakim merupakan aparat penegak hukum melalui putusannya dapat menjadi tolak ukur tercapainya suatu kepastian hukum.

4. Pengertian Penerapan Hukum

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

1 140 155

Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Aparat Kepolisian Yang Menyebabkan Kematian(Studi Putusan Nomor : 370/Pid.B/2013/Pn.Sim)

1 112 102

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Pertanggungjawaban Pidana Penyalahgunaan Narkoba Oleh Oknum Polri

6 92 95

Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pidana Event Organizer Terhadap Tindak Pidana Kelalaian Yang Menyebabkan Meninggalnya Orang Dalam Konser Musik (Studi Putusan NO.713/Pid.B/2008/PN.Bdg)

2 78 95

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

3 98 139

Tindak Pidana Kelalaian Berlalu Lintas Yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Putusan Nomor : 579/Pid.Sus/2013/PN.DPS)

0 2 11

Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

0 11 90