2.2 PHBS di lingkungan Sekolah
PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, danmasyarakat lingkungan sekolah agara tahu, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dengan segala aktifitasnya
direncanakan dengansengaja disusun yang disenut kurikulum Ahmadi, 2003. PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan
kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. Indikator PHBS di institusi pendidikan sekolah meliputi Depkes,
2008 : a.
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun b.
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah c.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat d.
Olahraga yang teratur dan terukur e.
Memberantas jentik nyamuk f.
Tidak merokok di sekolah g.
Memimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan h.
Membuang sampah pada tempatnya
2.2.1 Sasaran PHBS di Tatanan Sekolah
Sasaran PHBS menurut Depkes RI 2008 dikembangkan dalam lima tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-tempat
Universitas Sumatera Utara
umum, institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan sasaran PHBS di tatanan sekolah adalah seluruh warga tatanan sekolah yang terbagi dalam :
a. Sasaran primer
Sasaran utama dalam tatanan sekolah yang akan dirubah perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah individu kelompok dalam institusi
pendidikan yang bermasalah b.
Sasaran sekunder Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang
bermasalah misalnya, kepala sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait
c. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di
isntitusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua murid.
Menurut Tarigan 2004 yang dikutip Rahmawati 2015, sasaran PHBS pada usia sekolah 6-10 tahun yang kurang baik akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti diare, sakit gigi, sakit kulit dan cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak buruk tersebut maka perlu diterapkan sasaran
PHBS dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Kebersihan Kulit Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan kebiasaan berikut ini :
a. Mandi dua kali sehari
Universitas Sumatera Utara
b. Mandi pakai sabun
c. Menjaga kebersihan pakaian
d. Menjaga kebersihana lingkungan
2. Kebersihan rambut
Menurut Potter dan Perri 2005 untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut : a.
Memerhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang kurangnya dua kali seminggu
b. Mencuci rambut dengan shampo bahan pencuci rambut lain
c. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri
3. Kebersihan gigi
Menurut Irianto 2007, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi adalah sebagai berikut :
a. Menggosok gigi secara benar dan teratur dan dianjurkan setiap habis
makan b.
Memakai sikat gigi sendiri c.
Menghindari makanan yang merusak gigi d.
Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi e.
Memeriksakan gigi secara rutin 4.
Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku Menurut Potter dan Perri 2005, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memelihara kebersihan tangan, kaki, dan kuku yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Mencuci tangan sebelum makan
b. Memotong kuku secara teratur
c. Kebersihan lingkungan
5. Kebiasaan olahraga
Olahraga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas dalam arti dan frekuensi yang digunakan untuk berolahraga. Dengan demikian akan
menentukan status kesehatan seseorang khusunya anak-anak pada masa pertumbuhan Notoatmojo, 2007.
6. Kebiasaan Tidur yang cukup
Tidur yang cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesheatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
teknologi, mengacu orang untuk meningkatkan kehidupannya di bidang sosial dan ekonomi, yang akhirnya mendorong orang bersangkutan untuk bekerja keras
tanpa menghiraukan beban fisik dan mentalnya. Istirahat yang cukup adalah kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kesehatannya Notoatmojo,
2010. Tubuh yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga.
Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan akan meningkat sebab susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat. Tidur yang sehat
merupakan kebutuhan yang pentin gyang dibutuhkan setiap hari. Tidur yang sehat apabila lingkungan tempat tidur udaranya bersih, suasana tenang dan cahaya
lampu remang-remang tidak silau, serta kondisi tubuh yang nyaman seperti
Universitas Sumatera Utara
tungkai diletakkan agak tinggi agar memperlancar peredaran darah pada anggota gerak bawah Irianto, 2007.
7. Gizi dan menu seimbang
Keadaan gizi setiap individu adalah faktor yang sangat penting sebab zat gizi zat kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hayatnya. Gizi seimbang merupakan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dans erat sesuai
dengan proporsi yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan serta pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari pada pagi, siang, dan malam hari Tarigan,
2004.
2.2.2 Fasilitas Penunjang PHBS