2. Menggunakan jamban jika buang air kecil dan buang air besar ketika di
sekolah 3.
Membuang sampah pada tempatnya 4.
Mengikuti kegiatan olahraga 5.
Jajan di kantin sekolah 6.
Memberantas jentik nyamuk 7.
Mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan 8.
Tidak merokok di sekolah
2.2.3.1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
Menurut WHO 2005 dalam Depkes RI 2006, ada 2 teknik dalam melakukan cuci tangan yaitu : 1 mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air, 2 mencuci tangan dengan menggunakan larutan berbahan dasar alkohol. Langkah-langkah mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
yang mengalir yaitu:
1.
Basuh tangan dengan air
2.
Tuangkan sabun secukupnya
3.
Ratakan dengan kedua telapak tangan
4.
Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
5.
Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6.
Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
8.
Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
9.
Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya
10.
Bilas kedua tangan dengan air
11.
Keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-benar kering
12.
Gunakan handuk tersebut untuk menutup kran
13.
Kedua tangan telah aman Pada langkah nomor 3 sampai dengan nomor 9 merupakan langkah cuci
tangan dengan menggunakan sabun sedangkan langkah nomor 2 sampai nomor 8 merupakan langkah cuci tangan dengan menggunakan berbahan dasar alkohol
yang dikenal sebagai 7 langkah hygiene tangan dan menjadi dasar pedoman prosedur tetap mencuci tangan rumah sakit di Indonesia.
Menurut Depkes RI 2008, seluruh anggota masyarakat siswa, guru, staf sekolah harus mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air kecilbesar,
sesudah beraktifitas atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman
yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan sehingga tangan menjadi bersih
dan bebas dari kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit diare, demam tifoid, kecacingan, penyakit kulit, ISPA, dan flu burung.
Menurut penelitian Quintero 2009 , terdapat sekitar 33,6 siswa SD dan SMP yang mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir dan
Universitas Sumatera Utara
hanya sekitar 7 saja siswa yang rutin setiap harinya yang mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Kurang nya fasilitas disekolah
terkait dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menyebabkan penerapan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir masih tergolong
rendah. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa perilaku siswa yang melakukan cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir menurunkan prevalensi
penyakit pencernaan sebesar 0,8 dan menunurunkan absensi siswa karena sakit sebesar 0,7 kali.
Menurut penelitian Wati 2011, terdapat sekitar 33 orang siswa 70,2 memiliki pengetahuan yang baik dalam melakukan cuci tangan sebelum diberi
penyuluhan dan meningkat menjadi 44 orang siswa 93,6 setalah diberi penyuluhan.
Menurut penelitian Salasa 2013 membuktikan bahwa metode diskusi menunjukkan metode penyuluhan yang paling efektif digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar tentang PHBS. Hal ini diketahui perbedaan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden sesudah
intervensi baik dengan metode ceramah maupun metode diskusi dimana rerata nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode diskusi yaitu 22,47 dan
14,00 lebih besar nilainya dibandingkan dengan rerata nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode ceramah yaitu 21,74 dan 13,47.
2.2.3.2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah