b. Kewenangan untuk meminjam dana pihak ketiga dengan dijamin dengan harta pailit yang belum dibebani demi kelangsungan usaha
Pasal 67 ayat 3-4 UUK dan PKPU c. Kewenangan khusus untuk mengakhiri sewa, memutuskan hubungan kerja,
dan perjanjian lainnya. 3. Tugas melakukan penjualan-pemberesan
Tugas yang paling utama bagi kurator adalah untuk melakukan pemberesan.Maksudnya pemberesan di sini adalah suatu keadaan dimana kurator
melakukan pembayaran kepada para kreditur konkuren dari hasil penjualan harta pailit.
Dalam hal debiturnya adalah perusahaan efek dan dinyatakan pailit oleh pengadilan, maka perusahaan efek tersebut akan kehilangan hak untuk mengurus
harta dan kekayaan yang masuk ke dalam harta pailit sejak tanggal diputuskannya kepailitan oleh pengadilan. Hal ini sesuai dengan Pasal 24 UUK dan PKPU,
dimana kurator lah yang bertugas untuk mengurus harta yang masuk dalam kepailitan perusahaan efek tersebut.
D. Berakhirnya Kepailitan Perusahaan Efek
Segera setelah kepada kreditur yang telah dicocokkan, dibayarkan jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar pembagian penutup menjadi
mengikat, maka berakhirlah kepailitan, dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan Pasal 203 UUK dan PKPU. Selanjutnya kurator melakukan
pengumuman mengenai berakhirnya kepailitan dalam Berita Negara Republik
Indonesia dan surat kabar. Kurator wajib memberikan pertanggung jawaban mengenai pengurusan dan pemberesan yang telah dilakukannya kepada hakim
pengawas paling lama 30 tiga puluh hari setelah berakhirnya kepailitan. Semua buku dan dokumen mengenai harta pailit yang ada pada kurator wajib diserahkan
kepada debitur dengan tanda bukti penerimaan yang sah Pasal 202 UUK dan PKPU. Kepailitan berakhir karena :
1. Kepailitan dicabut karena harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan Pasal 18 UUK dan PKPU
2. Perdamaian yang telah ditawarkan oleh debitur atau kreditur telah diterima dan disahkan oleh hakim pengawas
3. Apabila harta pailit telah dijual seluruhnya dan hasil penjualan tersebut telah dibagi seluruhnya kepada kreditur.
Penyelesaian perkara tentu diusahakan perdamaian sebagaimana dalam Hukum Acara Perdata yang bersumber dari HIR menyatakan bahwa dalam
menyelesaikan perkara hakim wajib mengusahakan perdamaian terlebih dahulu. Dalam perkara kepailitan perdamaian tidak diusahakan di awal, karena hakim
hanya diberi waktu 60 hari untuk mengeluarkan putusan. Dengan waktu yang sesingkat itu mana mungkin diusahakan perdamaian terlebih dahulu. Perdamaian
dalam kepailitan justru diusahakan setelah putusan yang menyatakan bahwa debitur dalam keadaan pailit.
63
Berdasarkan Pasal 144 UUK dan PKPU debitur pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada semua kreditur. Perdamaian merupakan
63
http:click-gtg.blogspot.com200912pengakhiran-kepailitan.html diakses tanggal 12 Maret 2015.
perjanjian antara debitur dengan para kreditor dimana debitur menawarkan pembayaran sebagian dari utangnya dengan syarat bahwa ia setelah melakukan
pembayaran tersebut dibebaskan dari sisa utangnya, sehingga ia tidak mempunyai utang lagi.
Selama berlangsungnya perundingan debitur pailit berhak memberikan keterangan mengenai rencana perdamaian dan membelanya serta berhak
mengubah rencana perdamaian. Rencana perdamaian diterima apabila disetujui dalam rapat kreditur oleh lebih dari 12 satu perdua jumlah kreditur konkuren
yang hadir dalam rapat dan yang haknya diakui atau yang untuk sementara diakui, yang mewakili paling sedikit 23 dua pertiga dari jumlah seluruh piutang
konkuren yang diakui atau yang untuk sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut. Apabila lebih dari 12 satu
perdua jumlah kreditur yang hadir pada rapat kreditur dan mewakili paling sedikit 12 satu perdua dari jumlah piutang kreditur yang mempunyai hak suara
menyetujui untuk menerima rencana perdamaian maka dalam jangka waktu paling lambat 8 delapan hari setelah pemungutan suara pertama diadakan,
diselenggarakan pemungutan suara kedua, tanpa diperlukan pemanggilan. Pada pemungutan suara kedua, kreditur tidak terikat pada suara yang
dikeluarkan pada pemungutan suara pertama. Perubahan yang terjadi kemudian, baik mengenai jumlah kreditur maupun jumlah piutang, tidak mempengaruhi
sahnya penerimaan atau penolakan perdamaian. Apabila lebih dari 12 satu perdua jumlah kreditur yang hadir pada rapat kreditur dan mewakili paling
sedikit 12 satu perdua dari jumlah piutang kreditur yang mempunyai hak suara
menyetujui untuk menerima rencana perdamaian maka dalam jangka waktu paling lambat 8 delapan hari setelah pemungutan suara pertama diadakan,
diselenggarakan pemungutan suara kedua, tanpa diperlukan pemanggilan. Pada pemungutan suara kedua, kreditur tidak terikat pada suara yang
dikeluarkan pada pemungutan suara pertama. Hasil dari rapat perundingan itu kemudian dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh hakim pengawas dan
penitera pengganti. Berita acara tersebut wajib memuat antara lain sebagai berikut:
1. Isi perdamaian 2. Nama kreditur yang hadir dan berhak mengeluarkan suara dan menghadap
3. Suara yang dikeluarkan 4. Hasil pengumungutan suara
5. Segala sesuatu yangterjadi dalam rapat. Kreditur yang telah mengeluarkan suara menyetujui rencana perdamaian atau
debitur Pailit, dapat meminta kepada pengadilan pembetulan berita acara rapat dalam jangka waktu 8 delapan hari setelah tersedianya berita acara rapat.
Selanjutnya menurut Pasal 156 UUK dan PKPU dalam hal rencana perdamaian diterima sebelum rapat ditutup, hakim pengawas menetapkan hari
sidang pengadilan yang akan memutuskan mengenai disahkan atau tidaknya rencana perdamaian tersebut. Pengesahan oleh pengadilan seperti ini disebut
homologasi.Sidang pengadilan harus diadakan paling singkat 8 delapan hari dan paling lambat 14 empat belas hari setelah diterimanya rencana perdamaian
dalam rapat pemungutan suara atau setelah dikeluarkannya penetapan pengadilan dalam hal terdapat kekeliruan.
Selama sidang, kreditur dapat menyampaikan kepada hakim pengawas alasan-alasan yang menyebabkan mereka menghendaki ditolaknya pengesahan
rencana perdamaian. Pada hari yang ditetapkan hakim pengawas dalam sidang terbuka memberikan laporan tertulis, sedangkan tiap-tiap kreditur baik sendiri
maupun kuasanya, dapat menjelaskan alasan-alasan yang menyebabkan ia menghendaki pengesahan atau penolakan perdamaian. Dalam permohonan
penetapan itu, rencana perdamaian yang diajukan dapat diterima atau bahkan ditolak oleh pengadilan. Alasan rencana perdamaian tersebut ditolak antara lain :
64
Bila penolakan pengesahan perdamaian itu terjadi, baik kreditur yang menyetujui rencana perdamaian maupun debitur pailit, dalam waktu 8 delapan
hari setelah tanggal putusan pengadilan diucapkan, dapat mengajukan kasasi. 1. Harta debitur, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak untuk menahan
suatu benda, jauh lebih besar daripada jumlah yang disetujui dalam perdamaian 2. Pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin
3. Perdamaian itu dicapai karena penipuan, atau persekongkolan dengan satu atau lebih kreditur, atau karena pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan tanpa
menghiraukan apakah debitur atau pihak lain bekerjasama untuk mencapai hal ini.
65
64
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban pembayaran Utang, Pasal 159 ayat 2.
65
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 160.
Namun, bila yang terjadi sebaliknya yang berarti rencana perdamaian tersebut
dikabulkan maka kreditur yang menolak perdamaian atau yang tidak hadir pada saat diadakan pemungutan suara dan kreditur yang menyetujui perdamaian setelah
mengetahui bahwa perdamaian tersebut dicapai dapat mengajukan kasasi dalam waktu 8 delapan hari setelah tanggal pengesahan tersebut diucapkan.
Perdamaian yang disahkan berlaku bagi semua kreditur yang tidak mempunyai hak untuk didahulukan, dengan tidak ada pengecualian, baik yang
telah mengajukan diri dalam kepailitan maupun tidak.Putusan pengesahan perdamaian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap merupakan atas hak
yang dapat dijalankan terhadap debitur dan semua orang yang menanggung pelaksanaan perdamaian sehubungan dengan piutang yang telah diakui, sejauh
tidak dibantah oleh debitur pailit. Dengan putusan perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap itu pula,
maka kepailitan debitur dinyatakan berakhir. Menurut Munir Fuady, ada 10 akibat hukum yang terjadi dengan putusan perdamaian itu, yaitu :
1. Setelah perdamaian, kepailitan berakhir 2. Keputusan penerimaan perdamaian mengikat seluruh kreditur konkuren
3.Perdamaian tidak berlaku bagi kreditur separatis dan kreditur yang diistimewakan
4. Perdamaian tidak boleh diajukan dua kali 5. Perdamaian merupakan alas hak bagi debitur
6. Hak-hak kreditur tetap berlaku terhadap guarantor dan rekan debitur 7. Hak-hak kreditur tetap berlaku terhadap benda-benda pihak ketiga
8. Penangguhan eksekusi jaminan utang berakhir
9. Actio pauliana berakhir 10. Debitur dapat direhabilitasi
Kewajiban debitur, dalam hal ini perusahaan efek, selanjutnya ialah melaksanakan apa isi perdamaian dengan baik, karena bila ia lalai melaksanakan
isi perdamaian maka kreditur bisa menuntut pembatalan perdamaian yang bukan tidak mungkin debitur kembali dalam keadaan pailit. Dalam hal kepailitan dibuka
kembali, maka kali ini tidak dapat lagi ditawarkan perdamaian.Kurator wajib seketika memulai dengan pemberesan harta pailit. Dalam keadaan semacam ini
maka harta pailit dibagi di antara kreditur dengan cara : 1. Jika kreditur lama maupun kreditur baru belum mendapat pembayaran, hasil
penguangan harta pailit dibagi di antara mereka secara pro rata. 2. Jika telah dilakukan pembayaran sebagian kepada kreditur lama, kreditur lama
dan kreditur baru berhak menerima pembayaran sesuai dengan prosentase yang telah disepakati dalam perdamaian;
3. Kreditur lama dan kreditur baru berhak memperoleh pembayaran secara pro rata atas sisa harta pailit setelah dikurangi pembayaran sebagaimana dimaksud
pada huruf b sampai dipenuhinya seluruh piutang yang diakui; 4. Kreditur lama yang telah memperoleh pembayaran tidak diwajibkan untuk
mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya. Setelah berakhirnya kepailitan debitur perusahaan efek berhak
mengajukan permohonan rehabilitasi kepada pengadilan yang telah mengucapkan putusan pernyataan pailit.rehabilitasi ini adalah pemulihan nama baik debitur
seperti semula. Permohonan rehabilitasi itu harus dilampiri bukti yang
menyatakan bahwa semua kreditur yang diakui sudah memperoleh pembayaran secara memuaskan. Dalam jangka waktu 60 enam puluh hari setelah
permohonan rehabilitasi diumumkan paling sedikit dalam 2 dua surat kabar harian, setiap kreditur yang diakui dapat mengajukan keberatan terhadap
permohonan tersebut, dengan memasukkan surat keberatan disertai alasan di kepaniteraan pengadilan dan panitera harus memberi tanda penerimaan. Setelah
berakhirnya jangka waktu 60 enam puluh hari itu pengadilan harus mengabulkan atau menolak permohonan tersebut. Terhadap putusan pengadilan itu tidak
tersedia upaya hukum. Putusan yang mengabulkan rehabilitasi wajib diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dan harus dicatat dalam daftar umum.
Insolvensi terjadi bila dalam suatu kepailitan tidak ditawarkan akur, dengan timbulnya insolvensi ini maka dimulailah penjualan barang-barang yang
masih ada yang hasilnya untuk dibagi-bagikan kepada kreditur, lazimnya penjualan ini dilakukan dimuka umum lelang
.
66
Atas permintaan kurator dan seorang kreditur yang hadir dalam rapat tersebut sampai pada rapat yang ditentukan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 14 hari kemudian. Usulan tersebut harus diterima bila jumlah kreditur yang mewakili lebih dari setengah dari semua piutang yang diakui dan diterima
Menurut pasal 168 a ayat 1, bila dalam rapat pencocokan utang piutang tidak ditawarkan perdamaian, atau bila
perdamaian yang ditawarkan telah ditolak, maka kurator atau seorang kreditur yang hadir dalam rapat tersebut dapat mengusulkan agar perusahaan debitur pailit
dilanjutkan.
66
http:unjalu.blogspot.com201103hukum-kepailitan_30.html diakses tanggal 12 Maret 2015.
dengan bersyarat dan tidak dijamin dengan hak tanggungan atau gadai, menyokong usulan tersebut.
Bila dalam waktu 8 hari setelah pengesahan perdamaian secara pasti telah ditolak, kurator atau seorang kreditur yang hadir dapat mengusulkan kepada
hakim pengawas untuk melanjutkan perusahaan debitur pailit.
67
Pasal 184 ayat 3 UUK dan PKPU mengatur tentang pemberian perabot rumah tangga yang ditunjuk oleh hakim pengawas untuk keperluan debitur pailit.
Semua barang harus dijual dihadapan umum atau secara dibawah tangan, izin dibawah tangan tanpa izin hakim pengawasan akan mempengaruhi jual beli
tersebut. Untuk itu hakim
pengawas harus mengadakan rapat untuk merundingkan usul tersebut dan mengambil keputusan. Pemanggilan terhadap kreditur oleh kurator harus
dilakukan minimal 10 hari sebelum rapat diadakan. Atas permohonan seorang kreditur atau kurator, hakim pengawas dapat
memerintahkan agar kelanjutan perusahaan dihentikan. Menurut Pasal 184 ayat 1 UUK dan PKPU dalam hal ini kurator harus memulai pemberesan dan menjual
semua harta pailit tanpa perlu memperoleh persetujuan atau bantuan debitur apabila:
1. Usul untuk mengurus perusahan debitur tidak diajukan dalam jangka waktu diatur dalam undang-undang ini atau usul tersebut telah diajukan tetapi ditolak
atau 2. Pengurusan terhadap perusahaan debitur dihentikan.
67
Republik Indonesia , Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 181.
Menurut hakim pengawas tersedia cukup uang tunai, maka ia memerintahkan suatu pembagian kepada para kreditur yang piutangnya telah
mendapatkan pencocokan.
68
Daftar tersebut berisi: Hal ini berarti setelah kepailitan selesai, debitur pailit
dapat ditagih kembali apabila ia mempunyai uang yang cukup. Kurator selalu wajib membuat suatu daftar pembayaran untuk disahkan oleh hakim pengawas.
69
68
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 188 ayat 1.
69
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang , Pasal 188 ayat 2.
1. Pertelaan tentang penerimaan dan pengeluaran di dalamnya termasuk upah kurator
2. Nama para kreditur 3. Jumlah pencocokan tiap piutang
4. Pembagian yang harus diterima oleh setiap piutang tersebut. Seorang kreditur yang piutangnya tidak dicocokkan, juga seorang kreditur
yang piutangnya dicocokkan untuk jumlah yang terlalu rendah menurut laporannya sendiri, boleh mengajukan perlawanan selanjutnya dalam sidang
umum. Piutang atau bagian piutang yang tidak dicocokkan tadi disampaikan kepada kurator, satu salinannya dilampirkan pada surat keberatan dan dalam surat
keberatan ini diajukan pula permohonan untuk mencocokkan piutang tersebut. Terhadap ketetapan pengadilan tersebut, kurator atau setiap kreditur dapat
mengajukan kasasi dalam waktu 8 hari setelah ketetapan tersebut diambil. Mahkamah Agung dapat memanggil kurator atau para kreditur untuk didengar.
Menurut ketentuan Pasal 196 ayat 4UUK dan PKPU karena lampaunya tenggang waktu yang diumumkan curator pada surat kabar, tanpa ada yang
mengajukan perlawanan atau perlawanan telah diputus oleh pengadilan maka daftar pembagian menjadimengikat. Selanjutnya kurator wajib segera
melaksanakan pembayaran yang telah ditetapkan, kecuali bagi kreditur yang diterima dengan syarat, tidak dapat diberikan pembayaran sepanjang belum ada
keputusan mengenai piutangnya. Segera setelah kepada kreditur yang telah dicocokkan, dibayarkan jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar
pembagian penutup menjadi mengikat maka berakhirlah kepailitan, dengan tidakmengurangi berlakunya ketentuan, kurator melakukan pengumuman
mengenai berakhirnya kepailitan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan surat kabar.
70
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Kepailitan jo UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
termasuk ke dalam hukum materil, namun bila dipelajari seluruhnya maka akan diketahui bahwa sebagian besar dari pasal undang-undang tersebut merupakan
hukum formil yang berisi pengaturan proses pengajuan permohonan kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang bahkan proses upaya hukumnya dari
tingkat kasasi sampai ke peninjauan kembali.
71
Berdasarkan UUK dan PKPU mengatur tentang kasasi ke Mahkamah Agung yaitu :
72
70
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 202.
71
Sunarmi, Op.cit, hlm. 206.
72
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 11.
1. Upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit, adalah kasasi ke Mahkamah Agung
2. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diajukan dalam jangka waktu paling lambat 8 delapan hari terhitung sejak tanggal putusan yang
dimohonkan kasasi diucapkan, dengan mendaftarkannya pada panitera pengadilan yang telah memutuskan permohonan pernyataan pailit.
3. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, selain dapat diajukan oleh debiturdan kreditur yang merupakan pihak pada persidangan tingkat
pertama, juga dapat diajukan oleh kreditur lain yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama yang tidak puas terhadap putusan atas
permohonan pernyataan pailit 4. Panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan yang
bersangkutan diajukan, dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditanda tangani panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal
penerimaan pendaftaran. Jika pada tingkat kasasi ternyata putusan pernyataan pailit itu dibatalkan,
maka kepailitan bagi debitor juga berakhir. Namun, segala perbuatan yang telah dilakukan kurator sebelum atau pada saat kurator menerima pemberitahuan
tentang putusan pembatalan dari Mahkamah Agung, tetap sah. Dengan pembatalan putusan pernyataan pailit tersebut, perdamaian yang telah terjadi
hapus demi hukum. Majelis hakim yang membatalkan putusan pernyataan pailit juga menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator. Biaya tersebut
dibebankan kepada pemohon pernyataan pailit atau kepada pemohon dan debitur
dalam perbandingan yang ditetapkan oleh majelis hakim tersebut. Dengan pembatalan putusan pernyataan pailit dibatalkan, perdamaian yang mungkin
terjadi gugur demi hukum.
73
73
Pengadilan Niaga atas anjuran dari hakim pengawas dapat mencabut kepailitan dengan memperhatikan keadaan harta pailit. Keadaan ini terjadi bila
harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan. Dalam memerintahkan pengakiran kepailitan tersebut, Pengadilan Niaga juga menetapkan biaya
kepailitan dan imbalan jasa kurator yang dibebankan terhadap debitur. Biaya tersebut juga harus didahulukan pembayarannya atas semua utang yang tidak
dijamin dengan agunan. Putusan yang memerintahkan pencabutan pernyataan pailit, diumumkan
oleh panitera pengadilan dalam berita negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 dua surat kabar harian. Putusan pencabutan pernyataan pailit ini dapat
diajukan kasasi danatau peninjauan kembali. Dalam hal setelah putusan pencabutan pernyataan pailit diucapkan diajukan lagi permohonan pernyataan
pailit, maka debitur atau pemohon wajib membuktikan bahwa ada cukup harta untuk membayar biaya kepailitan.
http:click-gtg.blogspot.com201104berakhirnya-kepailitan.html diakses tanggal 13 Maret 2015.
BAB IV LEGAL STANDING PERUSAHAAN EFEK YANG TELAH DICABUT