Berdasarkan ketentuan Pasal 43 UUPM, lembaga yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah lembaga
penyimpanan dan penyelesaian LPP, perusahaan efek, atau bank umum yang mendapat persetujuan dari OJK.
39
Perusahaan yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek adalah perseroan yang telah mendapat izin usaha dari OJK. Perusahaan efek
adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT yang telah mendapat izin dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pasar modal dan tunduk
terhadap UUPM. Pendirian PT haruslah berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, yakni berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan TerbatasUUPT. Langkah pertama yang harus ditempuh adalah Hal ini menunjukkan tentang kedudukan
perusahaan efek selain sebagai pihak yang melakukan kegiatan sebagaiperantara pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi dalam pasar modal
perusahaan efek juga sebagai salah satu lembaga penunjang pasar modal yang dinamakan dengan kustodian. Perusahaan efek dalam menjalankan kegiatan
usaha sebagai perantara pedagang efek juga menjadi anggota bursa efek sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 2 UUPM, anggota bursa efek adalah perantara
pedagang efek yang telah memperoleh izin usaha dari OJK dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana bursa efek sesuai dengan peraturan
bursa efek.
C. Prosedur Pendirian Perusahaan Efek dalam Pasar Modal
39
Paulus Situmorang, Op.cit, hlm. 38.
pembuatan akta pendirian yang berisikan Anggaran Dasar AD, yang selanjutnya diajukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Apabila telah dilakukan
pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka pendiri PT harus melakukan pendaftaran dan pengumuman.
Pasal 2 UUPT menyebutkan, perseroan didirikan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan yang tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, ketertiban umum danatau kesusilaan. Ketentuan diatas jadi benteng bahwa perseroan didirikan harus dengan maksud dan tujuan
yang tidak boleh menyimpang dari aturan hukum berlaku, khususnya UUPT tidak boleh merugikan kepentingan masyarakat atau sesuai koridor ketertiban umum
danatau kesusilaan. Perseroan terbatas didirikan berdasarkan suatu perjanjian, oleh sebab itu
untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas paling sedikit harus ada dua orang yang mengikatkan diri dalam perjanjian. Ini sebagaimana diatur dalam pasal 1
ayat 1 UUPT, yang menjelaskan perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
UUPT serta peraturan pelaksananya.
40
Dalam Pasal 8 UUPT menjelaskan bahwa akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan. Ayat 2
40
http:hukum.kompasiana.com20140811tata-cara-pendirian-perseroan-terbatas- 679461.html diakses tanggal 17 April 2015.
menjelaskan keterangan lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 memuat sekurang-kurangnya :
1. Identitas para pendiri perseroan terbatas 2. Identitas anggota direksi dan dewan komisaris yang pertama kali diangkat
3. Identitas para pemegang saham, rincian jumlah saham dan nilai nominal saham yang ditempatkan dan disetor.
Sedangkan content pembuatan anggaran dasar yang jadi bagian akta pendirian perseroan terbatas, di Pasal 15 ayat 1 UUPT, menjelaskan harus memuat
sekurang-kurangnya : 1. Nama dan tempat kedudukan perseroan terbatas
2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan 3. Jangka waktu berdirinya perseroan
4. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor 5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk
setiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap saham
6. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris 7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS 8. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi dan
dewan komisaris 9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden
Pendirian perseroan terbatas juga harus mendapatkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM mengenai Pengesahan Badan Hukum Perseroan. Para pendiri
bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem admministrasi badan hukum secara elektronik kepada menteri dengan mengisi
format isian yang memuat sekurang-kurangnya : 1. Nama dan tempat kedudukan perseroan
2. Jangka waktu berdirinya perseroan 3. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
4. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor 5. Alamat lengkap perseroan
Permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan harus diajukan kepada menteri paling lambat 60 enam
puluh hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung, hal ini sebagaimana diatur dalam
UUPT.
41
Untuk mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan efek, PT yang telah memiliki badan hukum yang sah harus mengajukan permohonan ke OJK.
Permohonan izin usaha sebagai perusahaan efek harus disertai dengan beberapa dokumen, sebagai berikut :
42
41
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 10 ayat 1
42
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan Nomor kep- 334 bl2007 tentang Perizinan Perusahaan Efek
1. Identitas perseroan, yang meliputi antara lain nama, alamat, dan logo perseroan
2. Fotokopi akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang, berikut perubahan anggaran dasar terakhir yang telah memperoleh
persetujuan dari instansi yang berwenang atau telah diterbitkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari instansi yang
berwenang. 3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak perseroan
4. Daftar nama dan data anggota direksi, komisaris, dan pegawai yang memiliki izin wakil perusahaan efek
5. Daftar nama dan data pemegang saham. 6. Keterangan mengenai pihak yang mengendalikan perseroan baik langsung
maupun tidak langsung yang meliputi antara lain nama dan bentuk pengendalian
7. Daftar nama pegawai setingkat di bawah direksi yang tidak memiliki izin wakil perusahaan efek dan posisinya dalam struktur organisasi perseroan
8. Fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing IMTA dan Izin Kerja Tenaga Asing IKTA bagi warga negara asing dari instansi yang berwenang
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku 9. Laporan keuangan terakhir yang diperiksa akuntan yang terdaftar di OJK.
Jangka waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa akuntan tersebut dengan tanggal pemberian izin usaha perusahaan efek tidak lebih dari
90 sembilan puluh hari 10. Fotokopi perjanjian usaha patungan bagi perusahaan efek patungan
11. Rekening koran
12. Bukti penyetoran modal 13. Modal Kerja Bersih disesuaikan sesuai dengan Peraturan Nomor V.D.5
14.Surat pernyataan dari pihak yang mengendalikan perusahaan efek baik langsung maupun tidak langsung yang menyatakan bahwa yang bersangkutan:
a. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan
b. Memiliki akhlak dan moral yang baik c. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan .
perundang- undangan yang berlaku d. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional
perusahaan efek yang sehat. 15. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris perusahaan efek yang
menyatakan terpenuhinya persyaratan sebagai berikut: a. Cakap melakukan perbuatan hukum
b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi direktur atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit c. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang keuangan d. Memiliki akhlak dan moral yang baik
e. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku
f. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional perusahaan efek yang sehat
16. Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa perusahaan efek bertanggung jawab penuh secara finansial atas segala tindakan yang
dilakukan atas nama perusahaan, oleh direktur, wakil perusahaan efek, pegawai, dan pihak lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut
17. Surat pernyataan anggota direksi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak merangkap jabatan pada perusahaan lain kecuali sebagai komisaris
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan surat pernyataan komisaris yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan tidak bekerja rangkap sebagai komisaris pada perusahaan efek lain
18. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris yang menyatakan bahwa yang bersangkutan mempunyai atau tidak mempunyai hubungan keluarga sampai
derajat kedua dengan anggota direksi atau komisaris dalam perusahaan efek yang bersangkutan
19. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris yang menyatakan bahwa yang bersangkutan mempunyai atau tidak mempunyai hubungan keluarga sampai
derajat kedua dengan anggota direksi atau komisaris pada perusahaan efek lainnya atau emiten yang tercatat di bursa efek
20. Surat pernyataan pegawai yang mempunyai izin orang perseorangan sebagai wakil perusahaan efek yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak
bekerja rangkap pada perusahaan efek lain
21. Surat keterangan domisili dari pengelola gedung atau instansi berwenang, perjanjian jika tempat usaha bukan milik sendiri, tata letak ruangan kantor,
dan foto ruangan perusahaan efek yang disertai peruntukan ruangan 22. Struktur organisasi dengan mencantumkan nama-nama pegawai pada tiap
posisi jabatan dan uraian tugasnya termasuk keberadaan unit kerja atau pejabat sekurang-kurangnya satu tingkat di bawah direksi yang
bertanggungjawab memastikan bahwa perusahaan selalu memenuhi dan selalu aktif mengikuti perubahan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku di bidang pasar modal 23. Gambaran tentang rencana operasi dan misi perusahaan dan proyeksi
keuangan sekurang-kurangnya 5 lima tahun ke depan 24. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lampiran 8 daftar pertanyaan dan 9
Daftar A, B, dan C lampiran formulir V.A.1-1 peraturan ini 25. Daftar kantor cabang dan perubahannya sesuai dengan lampiran V.D.8-1
Peraturan Nomor V.D.8 26. Prosedur dan standar operasi perusahaan efek yang sekurang-kurangnya
memuat ketentuan-ketentuan sesuai dengan OJK yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan usaha yang dimohonkan.
Dilihat dari segi perizinan, izin usaha sebagai penjamin emisi efek PEE berlaku juga sebagai izin usaha sebagai perantara pedagang efek PPE.
Sedangkan perusahaan efek yang hanya memiliki izin usaha sebagai PPE tidak dapat melakukan kegiatan sebagai PEE. Pasal 1 angka 18 UUPM menyatakan
bahwa PPE adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
Dilihat dari sudut kepemilikannya, perusahaan efek dapat dibedakan atas:
43
Persyaratan dan ketentuan yang wajib dipenuhi dalam perolehan izin perusahaan efek merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para investor
yang nantinya menjadi nasabah perusahaan efek tersebut, sebagai jaminan bahwa dana mereka akan dikelola secara profesional oleh orang-orang yang profesional
juga. Selain persyaratan dan ketentuan tersebut tedapat persyaratan permodalan yang diatur dalamPasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 153
1. Perusahaan efek nasional, yaitu perusahaan efek yang seluruh sahamnya dimilki oleh orang perseorangan Warga Negara Indonesia WNI dan atau
badan hukum indonesia 2. Perusahaan efek patungan, yaitu perusahaan efek yang sahamnya dimiliki oleh
orang perorangan warga negara indonesia, badan hukum indonesia dan atau badan hukum asing yang bergerak di bidang keuangan.
Perusahaan efek dapat dimilki seluruhnya oleh WNI dan atau badan hukum indonesia atau perusahaan patungan yang sahamnya dimilki oleh WNI dan
atau Badan hukum Indonesia dan Warga Negara Asing WNA. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatannya, perusahaan efek harus mendapat izin dari OJK yang
diatur dalam peraturan Bapepam Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek.
43
Tjiptono Dharmadji, Henry M Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab Jakarta: Salemba Empat, 2001, hlm.19.
pmk.0102010 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek, mensyaratkan:
1. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp50.000.000.000,00 lima
puluh miliar rupiah. 2. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek
yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000,00 tiga puluh miliar rupiah.
3. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal
disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. 4. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai manajer investasi wajib
memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp25.000.000.000,00 dua puluh lima miliar rupiah.
5. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar
Rp75.000.000.000,00 tujuh puluh lima miliar rupiah. 6. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek
yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp55.000.000.000,00 lima
puluh lima miliar rupiah. Peraturan ini berlaku bagi perusahaan efek nasional maupun
patungan. Penyesuaian permodalan pada perusahaan efek akan mendorong
tumbuhnya perusahaan efek yang kuat dan efisien. Kualitas dan bonafiditas perusahaan efek yang demikian diharapkan akan membawa dampak positif bagi
pengembangan pasar modal di Indonesia menuju pasar modal yang berstandar dunia, teratur, efisien, dan tentunya mampu menarik minat investor untuk
berinvestasi di pasar modal. Pemberian tenggang waktu ini berguna untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan efek untuk mengukur kapasitas dan
berupaya melakukan marger. OJK tentu jauh lebih baik perusahaan efek di Indonesia tidak terlalu banyak namun kuat dari sisi sumber daya keuangan,
manusia, dan infrastruktur teknologi.
44
44
Bahan kuliah hukum online,
http:kuliahhukumonline.blogspot.com201204perusahaan-efek.html diakses tanggal 9 Maret 2015
BAB III Kepailitan Perusahaan Efek Dalam Pasar Modal
A. Syarat Permohonan Pailit Perusahaan Efek
Sejarah perundang-undangan kepailitan di Indonesia telah dimulai hampir 100 tahun yang lalu yakni sejak 1906, sejak berlakunya “Verordening op het
Faillissement en Surceance van Betaling voor de European in Indonesia” sebagaimana dimuat dalam Staatblads 1905 No. 217 jo. Staatblads 1906 No. 348
Faillissementsverordening. Dalam tahun 1960-an, 1970-an secara relatif masih banyak perkara kepailitan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri di seluruh
Indonesia, namun sejak 1980-an hampir tidak ada perkara kepailitan yang diajukan ke Pengadilan Negeri.
Tahun 1997 krisis moneter melanda Indonesia, banyak utang tidak dibayar lunas meski sudah ditagih, sehingga timbul pikiran untuk membangunkan proses
kepailitan dengan cara memperbaiki perundang-undangan di bidang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang atau biasanya disingkat PKPU.
Pada tanggal 20 April 1998 pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-Undang tentang Kepailitan yang kemudian telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Undang-Undang, yaitu Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan tanggal 9 September
1998 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 nomor 135.
51