Data dan Teknik Pengumpulan Data

commit to user perorangan dengan tingkat makro atau struktur skala sosial yang lebih besar beserta proses sosial itu sendiri. Data dalam penelitian studi kasus dapat dikumpulkan dalam bilangan bulan, tahun, atau lintas zaman. Data dalam studi kasus dapat diperoleh termasuk melalui observasi langsung, invterview atau wawancara formal dan tidak formal, sensus statistik, pemetaan, foto-foto dan koran-koran lama, berbagai macam dokumen yang bernilai sejarah, catatan resmi dan lain-lain Neuman dalam Isbaniatnto 2007. Ada keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan metode studi kasus untuk tujuan penelitian. Keuntungan metode ini adalah bahwa penelitian dapat dilakukan dengan mendalam serta kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar. Pelaksanaan penelitian secara mendalam mengakibatkan kajian kurang luas sehingga penemuan-penemuan dari penelitian sulit untuk digeneralisasi terhadap keadaan yang berlaku umum, karena hasil penemuan hanya diperoleh dari satu keadaan tertentu. Kelemahan lain dari metode ini berkaitan dengan sifat subyektif atau prasangka peneliti dalam studi kasus, sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian atau menimbulkan bias di dalamnya.

B. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data sebagai bahan baku penelitian mutlak diperlukan. Menurut Umar 2003 menyatakan bahwa data merupakan suatu fakta dan angka yang secara relatif belum dapat dimanfaatkan oleh pemakai data. Oleh karena itu data commit to user harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi suatu informasi yang dapat berguna bagi pemakainya. Dalam penelitian ini, data yang diperlukan berupa data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi informasi langsung yang diperoleh dari para pelaku yang terlibat dalam penyusunan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. Data sekunder terdiri dari dokumen-dokumen penyusunan anggaran serta instrumen hukum yang terkait dengan penyusunan anggaran. Data sekunder umumnya berasal dari pemerintah daerah. Keterbatasan umum yang melekat pada setiap data sekunder dan berasal dari dokumen pemerintah daerah adalah terkadang informasi yang diperoleh tidak lengkap, atapun terkadang terjadi duplikasi peraturan yang justru menimbulkan penafsiran yang bias. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan data secara ekstensif tentang program atau peristiwa yang menjadi fokus penelitian yang dapat diperoleh melalui interview atau wawancara formal dan tidak formal serta berbagai macam dokumen yang berkaitan dengan materi perkuliahan, catatan resmi, dan lain lain. Secara garis besar, metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu: 1. Wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden. Dalam wawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan responden. commit to user Wawancara dalam studi kasus berbeda dengan wawancara dalam survey. Dalam penelitian ini, pertanyaan-pertanyaan selama wawancara terarah berdasarkan topik percakapan dan tidak terstruktur seperti kuesioner. Dengan demikian pertanyaan lebih bersifat mengalir, terbuka dan tidak baku. Oleh karena itu untuk proses penelitian ini, tidak disusun daftar pertanyaan atau kuesioner. Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait dan terlibat dalam proses penyusunan anggaran dari berbagai instansi, diantaranya yaitu dari DP2KAD, badan perencanaan pembangunan daerah, bagian pengendalian pembangunan, kepala-kepala SKPD dalam lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar, dan masyarakat Kabupaten Karanganyar. 2. Studi dokumen. Data penelitian juga akan diperoleh melalui studi dari berbagai dokumen, baik dokumen yang dipublikasikan secara umum maupun dari berbagai arsip yang ada. Dari dokumen-dokumen yang dikumpulkan, akan diperoleh informasi yang dibutuhkan diantaranya yaitu mengenai gambaran umum Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar, proses penyusunan anggaran, data keuangan, maupun informasi pendukung lainnya berkenaan dengan obyek penelitian. 3. Observasi. Observasi adalah perilaku mencatat atau merekam suatu fenomena, dengan suatu instrumen tertentu. Observasi sering digunakan dalam penelitian studi kasus. Observasi menyediakan jawaban pada pertanyaan yang sedang diinvestigasi. commit to user Data sekunder yang diperlukan sesuai dengan topik penelitian ini meliputi data sebagai berikut: a. Dokumen Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar, tahun anggaran 2007 sampai Tahun Anggaran 2009. b. Dokumen Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar, Tahun Anggaran 2007 sampai dengn Tahun Anggaran 2009. c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Karanganyar tahun 2007-2009. d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kabupaten Karanganyar tahun 2007-2009 e. Dokumen-dokumen tentang proses penyusunan anggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. f. Instrumen hukum atau peraturan perundangan yang berkaitan dengan proses penyusunan anggaran.

C. Pengolahan data dan teknik analisis data

Dokumen yang terkait

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

10 82 122

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah ( Apbd) Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang

6 97 79

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

0 6 78

Evaluasi penyusunan Anggaran Dan Realisasi Anggaran Belanja pada Pemerintah Daerah (studi kasus pada Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta periode 2012-2014).

5 23 125

Evaluasi implementasi anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah studi kasus di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman.

0 2 156

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH TAHUN 2010-2014 :STUDI KOMPARATIF KABUPATEN KARANGANYAR DAN KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13

EVALUASI KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA NEGA

0 0 19

ANALISIS KEUANGAN DAERAH PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN BERAU)

1 6 11

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 1 29

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 5 12