commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan evaluasi tahap-tahap dalam proses penyusunan anggaran pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Karanganyar antara TA 2007 sd 2009. Desain penelitian dilakukan sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti. Menurut Neuman dalam
Isbanianto 2007, tujuan penelitian sosial digolongkan dalam tiga kelompok berdasarkan apa yang coba diselesaikan oleh penelti, seperti: menyelidiki
topik baru, menggambarkan fenomena sosial, atau menjelaskan mengapa sesuatu terjadi. Tujuan tersebut dapat digolongkan kedalam tiga golongan
yaitu eksploratori, deskripsi, dan eksplanatori. Dalam suatu penelitian dapat mempunyai lebih dari satu tujuan, namun satu tujuan biasanya bersifat
dominan. Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi proses penyusunan APBD di Pemerintah
Daerah Kabupaten Karanganyar dan untuk mengevaluasi pengalokasian anggaran belanja menurut organisasi pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Karanganyar, maka tujuan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk jenis deskriptif.
Jenis penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap
obyek yang akan diteliti. Selanjutnya obyek yang akan diteliti dianalisis
commit to user
melalui suatu penjelasan argumentatif yang memuat proses penalaran dan penafsiran yang logis.
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, dimana peneliti mengembangkan konsep
dan menghimpun fakta yang ada. Menurut Nawawi 1998, metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan obyek pada saat sekarang dan berdasarkan fakta- fakta sebagaimana adanya.
Sementara menurut Neuman dalam Isbanianto 2007 meyatakan bahwa penelitian deskripsi memiliki ide yang lebih berkembang tentang
fenomena sosial dan menghadirkan gambaran rinci tentang situasi, keadaan ataupun hubungan sosial.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan studi kasus case study. Menurut Neuman dalam Isbanianto 2007 menyatakan bahwa studi kasus
merupakan penelitian, dimana peneliti menguji secara mendalam banyak ciri- ciri dari sedikit kasus lebih dari satu durasi waktu. Kasus yang diteliti dapat
berupa kasus perorangan, kelompok, organisasi, pergerakan, even-even atau unit-unit geografi. Data tersebut biasanya lebih detail, terinci, bervariasi dan
ekstensif. Kebanyakan data kualitatif yang didapat berupa kasus-kasus kecil. Pada sebuah studi kasus, seorang peneliti secara intensif menginvestigasi satu
atau dua kasus atau membandingkan satu set kasus yang terbatas. Studi kasus membantu peneliti untuk menghubungkan tingkat mikro atau tindakan orang
commit to user
perorangan dengan tingkat makro atau struktur skala sosial yang lebih besar beserta proses sosial itu sendiri.
Data dalam penelitian studi kasus dapat dikumpulkan dalam bilangan bulan, tahun, atau lintas zaman. Data dalam studi kasus dapat diperoleh
termasuk melalui observasi langsung, invterview atau wawancara formal dan tidak formal, sensus statistik, pemetaan, foto-foto dan koran-koran lama,
berbagai macam dokumen yang bernilai sejarah, catatan resmi dan lain-lain Neuman dalam Isbaniatnto 2007.
Ada keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan metode studi kasus untuk tujuan penelitian. Keuntungan metode ini adalah bahwa penelitian dapat
dilakukan dengan mendalam serta kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar. Pelaksanaan penelitian secara mendalam
mengakibatkan kajian kurang luas sehingga penemuan-penemuan dari penelitian sulit untuk digeneralisasi terhadap keadaan yang berlaku umum,
karena hasil penemuan hanya diperoleh dari satu keadaan tertentu. Kelemahan lain dari metode ini berkaitan dengan sifat subyektif atau prasangka peneliti
dalam studi kasus, sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi proses dan hasil penelitian atau menimbulkan bias di dalamnya.
B. Data dan Teknik Pengumpulan Data