BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori dan masalah tersebut di atas maka peneliti mengembangkan kerangka penelitian dengan kebijakan deviden yang diproksikan
ke Devidend Payout Ratio DPR sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen yaitu sebagai berikut: Profitabilitas ROA, Cash
Position dan Keputusan Investasi dengan Kebijakan Utang DER sebagai variabel intervening.
Adapun kerangka konsep yang akan diteliti oleh si peneliti adalah sebagai berikut:
` Kebijakan Utang
Z1 Kebijakan Deviden
Y Profitabilitas
ROA X
1
Ukuran Perusahaan
X2
Institusional Ownership
X3 Kebijakan Utang
Z Kebijakan Deviden
Y Profitabilitas
X
1
Cash Position X2
Keputusan Investasi
X3
Gambar: 3.1. Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
3.2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Utang
Profitabilitas merupakan keuntungan bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dari berbagai aktivitas operasi yang dijalankan oleh pihak manajemen
perusahaan.. Semakin besar keuntungan yang diperoleh maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan utang serta dividen kepada para
investor atau pemegang saham. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk
menandai operasinya dengan menggunakan hutang keuangan atau yang biasa disebut financial leverage Brigham dan Houston, 2009.
Kebijakan utang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan utang ini berkaitan dengan struktur
modal karena utang merupakan bagian dari penentuan struktur modal yang optimal. Pada umumya Perusahaan yang memiliki tingkat Profitabilitas yang
tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Perusahaan yang mampu mendapatkan keuntungan yang tinggi profitable akan cenderung banyak
memanfaatkan dana sendiri untuk keperluan investasi, sehingga tinggkat utang perusahaan relatif rendah. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap Kebijakan utang.
3. 3. Pengaruh Cash Position Perusahaan terhadap Kebijakan Utang
Pada umumnya pihak manajemen perusahaan cenderung menahan kas yang ada di perusahaan untuk melunasi kewajiban atau utang perusahaan dan juga
untuk melakukan investasi ke perusahaan lain. Apabila kondisinya seperti ini, posisi kas Cash Position yang ada diperusahaan akan relatif kecil jumlahnya
Universitas Sumatera Utara
akibat melunasi kewajiban atau utang dan juga untuk melakukan investasi ke perusahaan lain.
Cash Position suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang paling penting yang harus dipertimbangkan oleh pihak manajemen perusahaan sebelum
membuat keputusan untuk menentukan besarnya jumlah kewajiban utang yang harus dibayarkan kepada kreditur atau pihak ketiga yang meminjamkan dana
kepada perusahaan. Cash Position ini dapat diukur dengan menggunakan perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar Cash Position suatu perusahaan maka akan semakin kecil jumlah kewajiban utang
kepada pihak kreditur, karena Cash Position digunakan untuk membayarkan kewajiban utang dan otomatis jumlah kewajiban akan menurun. Oleh sebab itu,
bagi perusahaan yang memiliki Cash Position yang besar maka akan semakin jumlah kewajiban kepada pihak kreditur. Sehingga dalam hal ini Cash Position
berpengaruh negatif terhadap Kebijakan Utang.
3.4. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Kebijakan Utang