-9.62 -3.69 6.59 2.00 -6.29 1.60 3.44 0.69 3.27 5.34 8.53 5.74 12.22 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.

34 semakin bertambahnya produsen minuman, makanan dan industri lainnya yang mendirikan pabriknya di daerah Kabupaten Sukabumi. Industri pengolahan memiliki peluang yang cukup baik untuk dikembangkan di Kabupaten Sukabumi mengingat ketersediaan bahan mentah yang dimiliki cukup berlimpah dan akan memiliki nilai tambah yang tinggi apabila dikembangkan, terutama berhubungan dengan pengolahan hasil-hasil pertanian agroindustri. Tabel 5.1. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukabumi Sebelum dan Pada Masa Otonomi Daerah Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1993 Sebelum Otonomi Daerah 1997-2000 Persen No Sektor Perekonomian 1997 1998 1999 2000 Rata- rata 1 Pertanian -5.08 -9.16 4.20 3.95 -1.52 2 Pertambangan dan Galian 22.19 -35.19 -11.06 5.97 -4.52 3 Industri Pengolahan

14.72 -9.62 -3.69 6.59 2.00

4 Listrik, Gas dan Air Minum 5.39 -3.84 2.20 17.51 5.32 5 Bangunan dan Konstruksi 3.26 -39.93 0.20 7.63 -7.21 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 4.63 -12.12 2.14 2.17 -0.80 7 Angkutan dan Komunikasi 13.90 -9.62 2.74 4.38 2.85 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

4.01 -6.29 1.60 3.44 0.69

9 Jasa Lainnya 3.23 0.59 2.53 2.44 2.20 Rata-rata 7.36 -13.91 0.10 6.01 -0.11 Pada Masa Otonomi Daerah 2001-2004 Persen No Sektor Perekonomian 2001 2002 2003 2004 Rata- rata 1 Pertanian 8.51 7.90 4.96 2.67 6.01 2 Pertambangan dan Galian 3.79 1.67 3.10 3.24 2.95 3 Industri Pengolahan 7.33 8.29 5.12 3.72 6.12 4 Listrik, Gas dan Air Minum 14.17 5.12 26.63 19.39 16.33 5 Bangunan dan Konstruksi 10.62 11.01 53.13 43.49 29.56 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 3.02 2.55 2.26 6.97 3.70 7 Angkutan dan Komunikasi 6.81 4.54 4.51 19.08 8.74 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

5.81 3.27 5.34 8.53 5.74

9 Jasa Lainnya 5.08 3.22 3.49 2.93 3.67 Rata-rata 7.24 5.29

12.06 12.22

9.20 Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi,2004 data diolah. 35 Sektor listrik, gas, dan air minum memperlihatkan peningkatan laju pertumbuhan rata-rata yang cukup signifikan, yaitu sebesar 5,32 persen pada masa sebelum otonomi daerah menjadi 16,33 persen setelah otonomi daerah berjalan. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap listrik, gas dan air minum. Sektor bangunan dan konstruksi adalah sektor dengan peningkatan rata- rata laju pertumbuhan terbesar. Periode sebelum otonomi daerah memiliki nilai sebesar -7,21 persen, sedangkan pada masa otonomi daerah menjadi sebesar 29,56 persen. Hal ini menunjukkan adanya pembangunan di Kabupaten Sukabumi pada infrastruktur, sarana dan prasarana, sebagai bentuk dari adanya kebijakan otonomi daerah dan adanya Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1998, yang diilustrasikan bahwa Kabupaten Sukabumi harus memiliki pusat pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri dan pindah dari pusat pemerintahan Kotamadya Sukabumi, sehingga pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi dipindahkan ke Kecamatan Pelabuhan Ratu. Hal tersebut mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan PDRB sektor bangunan dan konstruksi di Kabupaten Sukabumi. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran memiliki laju pertumbuhan rata- rata pada periode sebelum otonomi daerah sebesar -0,80 persen dan setelah otonomi daerah berjalan menjadi sebesar 3,70 persen. Hal ini ditandai dengan peranan pemerintah daerah yang berorientasi pada pengembangan dan penataan ulang terhadap pasar-pasar tradisional, dan adanya pengembangan infrastruktur pariwisata serta semakin gencarnya pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi mempromosikan potensi daerahnya, salah satunya adalah adanya semboyan 36 Gunung, Rimba, Laut, Pantai dan Sungai GURILAPS yang terdapat di Kabupaten Sukabumi. Sehingga meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Sukabumi dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Laju pertumbuhan rata-rata sektor angkutan dan komunikasi sebelum otonomi daerah sebesar 2,85 persen, terjadi peningkatan pada masa otonomi daerah menjadi sebesar 8,74 persen. Hal ini mengindikasikan adanya penataan dan koordinasi yang lebih baik pada kegiatan transportasi di Kabupaten Sukabumi, serta semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sukabumi terhadap jasa telekomunikasi, sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor angkutan dan komunikasi. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan menunjukkan perubahan laju pertumbuhan rata-rata yang positif pada masa otonomi daerah yaitu sebesar 5,74 persen. Sektor jasa lainnya merupakan sektor dengan peningkatan laju pertumbuhan rata-rata paling rendah, yaitu sebesar 2,20 persen pada periode sebelum otonomi daerah, menjadi sebesar 3,67 persen pada periode setelah otonomi daerah berjalan. Sumbangan terbesar berasal dari sub sektor jasa swasta. Secara keseluruhan, laju pertumbuhan rata-rata sektor perekonomian pada masa otonomi daerah mengalami peningkatan. 37

5.2. Perbandingan Pertumbuhan Wilayah di Kabupaten Sukabumi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sumber Penerimaan Daerah dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan

2 32 102

Analisis Pengaruh Dana Perimbangan dan PAD terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Era Otonomi Daerah.

3 55 57

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER DALAM ERA OTONOMI DAERAH

0 4 21

Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sebelum Otonomi dan Pada Masa Otonomi Daerah

0 3 123

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH PASCA PELAKSANAAN UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH

0 3 97

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SETELAH DIBERLAKUKANYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Setelah Diberlakukanya Otonomi Daerah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SETELAH DIBERLAKUKANYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Setelah Diberlakukanya Otonomi Daerah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 25

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA/KABUPATEN DI SUMATERA BARAT DALAM ERA OTONOMI DAERAH.

2 11 6