Konsep Pembangunan Ekonomi Daerah Penelitian-Penelitian Terdahulu

12 ideologis yang diperlukannya. Definisi ini mempunyai tiga komponen, pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus- menerus suatu persediaan barang. Persediaan ini juga mengidentifikasi pertumbuhan suatu wilayah di suatu Negara. Jika wilayah tersebut dapat meningkatkan persediaan barangnya secara terus-menerus maka wilayah tersebut dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi. Kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk. Komponen kedua ini juga dapat dijadikan sebagai acuan apakah suatu wilayah disuatu negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi. Jika wilayah tersebut dapat mengadopsi atau menemukan teknologi baru yang dapat meningkatkan produksi tanpa menambah input maka persediaan barang disuatu wilayah tersebut bertambah, ini berarti wilayah tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi. Ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian dibidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.

2.3. Konsep Pembangunan Ekonomi Daerah

Menurut Arsyad 1999, pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Perencanaan ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, 13 pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada, untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan usaha-usaha baru. Jhingan 2004, menjelaskan syarat utama bagi pembangunan adalah proses pertumbuhannya harus bertumpu pada kemampuan perekonomian di dalam negeri. Hasrat untuk memperbaiki nasib dan prakarsa untuk menciptakan kemajuan material harus muncul dari warga masyarakatnya sendiri dan tidak dapat dipengaruhi atau diintimidasi oleh daerah luar.

2.4. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Putra 2004 dalam penelitiannya tentang pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kota Jambi sebelum dan pada masa otonomi daerah menyimpulkan bahwa pada masa sebelum otonomi daerah, seluruh sektor ekonomi Kota Jambi pertumbuhannya meningkat. Akan tetapi setelah otonomi daerah diberlakukan, seluruh sektor ekonomi di Kota Jambi mengalami pertumbuhan yang lambat. Sihombing 2006, dalam penelitiannya tentang dampak otonomi daerah terhadap pertumbuhan sektor perekonomian di Kabupaten Tapanuli Utara menyimpulkan perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara sebelum otonomi daerah termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang lambat. Sesudah ada otonomi daerah, pertumbuhan ekonominya menjadi progresif maju. Anjani 2007, dalam penelitiannya tentang analisis pertumbuhan sektor-sektor perekonomian pasca otonomi daerah studi kasus : Kota Depok menyimpulkan bahwa setelah otonomi daerah diberlakukan pertumbuhan ekonomi Kota Depok mengalami peningkatan. 14

2.5. Kerangka Teoritis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sumber Penerimaan Daerah dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan

2 32 102

Analisis Pengaruh Dana Perimbangan dan PAD terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Era Otonomi Daerah.

3 55 57

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN JEMBER DALAM ERA OTONOMI DAERAH

0 4 21

Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sebelum Otonomi dan Pada Masa Otonomi Daerah

0 3 123

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH PASCA PELAKSANAAN UNDANG UNDANG OTONOMI DAERAH

0 3 97

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SETELAH DIBERLAKUKANYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Setelah Diberlakukanya Otonomi Daerah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SETELAH DIBERLAKUKANYA OTONOMI Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Setelah Diberlakukanya Otonomi Daerah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 25

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA OTONOMI DAERAH Analisis Kinerja Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi Sebelum Dan Sesudah Diberlakukannya Otonomi Daerah Di Kabupaten Boyolali APBD 2001-2010.

0 1 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA/KABUPATEN DI SUMATERA BARAT DALAM ERA OTONOMI DAERAH.

2 11 6