19
3.2.2. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Komponen pertumbuhan wilayah terdiri dari Komponen Pertumbuhan Proporsional PP dan Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW.
1. Komponen Pertumbuhan Proporsional
Komponen PP terjadi karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan
industri dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar Budiharsono, 2001. Komponen pertumbuhan proporsional dapat dirumuskan sebagai berikut:
PP
ij
=R
i-
R
a
y
ij
dimana: PP
ij
= Komponen pertumbuhan proporsional sektor i pada wilayah ke j, y
ij
= PDRB Kabupaten Sukabumi dari sektor i pada tahun awal analisis R
i
-R
a
= Perubahan PDRB Kabupaten Sukabumi yang disebabkan oleh komponen pertumbuhan proporsional.
Apabila PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah ke j laju pertumbuhannya lambat. Sedangkan apabila PP
ij
0 menunjukkan bahwa sektor i
pada wilayah ke j laju pertumbuhannya cepat. 2.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja
dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses pasar, dukungan
kelembagaan, prasarana sosial dan ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut Budiharsono, 2001. Komponen pertumbuhan pangsa
wilayah dirumuskan sebagai berikut:
20 PPW
ij
= r
i
-R
i
y
ij
dimana: PPW
ij
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i Kabupaten Sukabumi, y
ij
= PDRB Kabupaten Sukabumi dari sektor i pada tahun awal analisis r
i
-R
i
= persentase perubahan PDRB Kabupaten Sukabumi yang disebabkan
oleh pertumbuhan pangsa wilayah. Apabila PPW
ij
0, maka sektor i pada wilayah ke j tidak dapat bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan wilayah yang lainnya, sedangkan apabila
PPW
ij
0, maka wilayah ke j mempunyai daya saing yang baik untuk perkembangan sektor ke i bila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
3 .2.3. Analisis Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan
Analisis profil pertumbuhan PDRB bertujuan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan PDRB sektor ekonomi di suatu wilayah pada kurun waktu yang
ditentukan dengan cara mengekspresikan persentase perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP
j
dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW
j
. Data- data yang dianalisis akan diinterpretasikan dengan cara memplot persentase
perubahan komponen pertumbuhan proporsional PP dan pertumbuhan pangsa wilayah PPW kedalam sumbu vertikal dan horizontal. Komponen pertumbuhan
proporsional PP diletakkan pada sumbu horizontal sebagai basis, sedangkan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW pada sumbu vertikal sebagai
ordinat. Profil pertumbuhan PDRB disajikan pada gambar berikut ini.
21
PPW Kuadran IV Kuadran I
PP
Kuadran III Kuadran II
Gambar 3.1. Profil Pertumbuhan PDRB
Sumber : Budiharsono 2001.
a. Kuadran I menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, sektor tersebut juga dapat bersaing dengan sektor-sektor perekonomian dari wilayah lain. Karena
pertumbuhan sektor-sektor perekonomiannya tergolong dalam pertumbuhan yang cepat, maka wilayah yang bersangkutan juga merupakan wilayah yang
progresif maju.
b. Kuadaran II menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah
memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tetapi sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan sektor perekonomian dari daerah lain.
c. Kuadran III menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di suatu wilayah
memiliki laju pertumbuhan sektor perekonomian yang lambat dan tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. Jadi wilayah tersebut tergolong pada
wilayah yang memiliki pertumbuhan yang lambat.
22 d.
Kuadran IV menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian pada suatu wilayah memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi sektor tersebut mampu
bersaing dengan sektor perekonomian dari wilayah lain. Pada kuadran II dan IV terdapat garis diagonal yang memotong kedua
daerah tersebut. Bagian atas garis diagonal mengindikasikan bahwa suatu wilayah merupakan wilayah yang progresif, sedangkan dibawah garis diagonal berarti
suatu wilayah yang pertumbuhannya lambat. Berdasarkan nilai persen PP
j
dan PPW
j
, maka dapat diidentifikasi pertumbuhan suatu sektor atau suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Kedua
komponen tersebut PP
j
dan PPW
j
apabila dijumlahkan akan didapat nilai pergeseran bersih PB
j
yang mengidentifikasikan pertumbuhan suatu wilayah Budiharsono, 2001. PB
j
dapat dirumuskan sebagai berikut: PB
j
= PP
j
+ PPW
j
dimana: PB = pergeseran bersih Kabupaten Sukabumi PP
j
= komponen pertumbuhan proporsional dari seluruh sektor di Kabupaten Sukabumi
PPW
j
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah dari seluruh sektor di Kabupaten Sukabumi
Apabila PB
j
≥ 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut masuk kedalam pertumbuhan progresif, sedangkan apabila PB
j
≤ 0, maka pertumbuhan wilayah tersebut termasuk dalam pertumbuhan yang lambat.
23
3.3. Konsep dan Definisi Operasional Data